14 - (Teman Baru)

1.6K 67 0
                                    

hari ini, hari minggu yang tak biasa seperti hari minggu biasanya. aku sudah sampai di pondok pesantren, aku mondok di pesantren ahlul jannah. hari ini adalah hari pertama aku hidup tanpa mibi dan bang aldo.

pesantren ini sangat besar, dan hawanya yang sangat sejuk walaupun tersenter cahaya matahari. mungkin memang sudah ciri khasnya hawa di pesantren tuh seperti ini.

sekarang, aku tengah berada di dalam sebuah ruangan yang tak terlalu besar. aku sedang memasukkan baju-bajuku kedalam lemari yang sudah tersedia di kamar.

"assalamualaikum ukhty" ucap salam seseorang santriwati dari belakangku

aku menoleh ke belakang lalu menjawab salamnya "wa'alaikumsallam"

"kamu siapa?" tanyaku kepadanya

"perkenalkan nama aku aulia (sambil menempelkan kedua tangannya di dada), aku satu kamar sama kamu disini" jawabnya

"ohh, nama aku cila" ucapku

"senang berkenalan dengan kamu" sautnya sambil tersenyum

aku balas senyuman aulia, lalu kembali memasukkan baju-baju ku ke dalam lemari.

"boleh saya bantu?" tanya aulia

aku menoleh ke aulia lalau menjawab "gak usah, aku bisa sendiri kok"

"oh yaudah kalo git-" ucap aulia terpotong oleh dua orang santriwati yang datang ke kamarku

"assalamualaikum" ucapan salam kedua santriwati

aku dan aulia menoleh ke belakang

"wa'alaikumsalam" jawabku dan aulia

"haiii kau anak baru ye?" tanya seorang santriwati dengan ramah kepadaku

aku menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.

"oia kenalin ini nadia dan kintan. dia satu kamar juga sama kita" ucap aulia yang memperkenalkan kedua santriwati yang ternyata mereka teman sekamarku.

"ohh gituu, kenalin nama aku cila" ucapku

"salam kenal ye cila" ucap kintan dan nadia sambil tersenyum

'ternyata bener kata umi, anak-anak di pondok pesantren itu orang-orangnya santun, sopan, baik, dan ramah'

"heii tak usah kau macam tu, santai saja dengan kita ni" celetuk kintan

"hehe iya" sautku

"eh udah adzan zuhur tuh. kita ke masjid yuk" ajak nadia

"ayoo" jawabku, kintan dan aulia.

kami segera mengambil mukena dan Al-Qur'an masing-masing di dalam lemari, setelah itu kami segera pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur lalu dilanjutkan dengan mengaji.

setelah selesai sholat, katanya di pondok ini selalu ada kajian sebentar. setelah itu, di lanjutkan dengan mengaji. sehabis mengaji, para santri putra dan santriwati kembali ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat. kalau di hari senin sampai sabtu, sehabis sholat dzuhur para santri kembali belajar di sekolah.

"assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh" ucapan salam dari seorang ustadz penceramah.

"wa'alaikumsallam warohmatullah wabarokatuh" jawab para santri yang berada di dalam masjid.

"Alhamdulillah.. Karna pada hari ini kita semua masih diberikan kesehatan oleh Allah swt. Sehingga kita bisa berkumpul kembali di rumahnya ini. Sholawat serta salam, marilah kita junjungkan kepada nabi kita Muhammad...? "

"Sholallahu alaihi wasalam" jawab para santri serentak

"bersama keluarganya, bersama sahabatnya begitupun bersama kita semua para pengikutnya sampai akhir zaman. Pada hari ini saya akan membawakan sebuah tema tentang ta'aruf syar'i.

Seperti apakah ta'aruf yang syar'i itu? Ta'aruf syar'i, harus dari hati yang suci, Harus dari hati yang siap melalui perjuangan panjang, dan harus dari hati yang murni karena bentuk rasa cinta kepada Allah.

Tata cara ta'aruf secara syar'i:

1. Niat karena Allah.
Sebelum memulai proses ta'aruf, jangan lupa untuk selalu meluruskan niat karena Allah semata. Bukan karena agar 'Yey, bentar lagi gak jomblo'. Padahal, belum ada jaminan apakah ia akan menjadi jodohmu atau tidak sebelum akad terucap.

2. Harus ada perantara
Perantara itu penting bagi setiap orang yang hendak melakukan taaruf. Ia akan menjadi penyalur informasi atau penengah yang hadir diantara kalian, agar kamu dan pihak kedua, ga berdua-duaan, sekalipun hanya lewat telpon, atau Whatsapp.

3. Merahasiakan proses taaruf hingga khitbah.
Perlu dijaga kerahasiaannya, karena semisal belum berjodoh, kalian tetap bisa saling menjaga nama, juga menjaga informasi yang didapat selama proses tersebut dengan baik.

4. Tidak berlama-lama.
Jangan bertele-tele ya. Jika segala sesuatunya telah oke dan siap, langsung masuk ke tahap khitbah, dan walimah. Menyegerakan lebih baik agar hati bisa lebih terjaga dan tidak menimbulkan fitnah.

5. Saling menjaga hati.
Tetap menahan diri dari perbuatan yang tidak diridhoi Allah. Seperti chatting, telponan, video call-an, apalagi ketemuan berdua. Itu sih ga ada bedanya dengan berpacaran.

6. Libatkan Allah dalam setiap hal.
Selama proses berlangsung, bukan berarti kamu berhenti untuk berdoa. Justru, disaat2 seperti ini, doamu harus semakin kuat, ibadahmu harus semakin dikencangkan, tetap meminta petunjuk pada Allah.

7. Jangan baper berlebihan jika belum berjodoh.
Kebanyakan akan merasa gagal ketika tidak berjodoh, padahal sudah ikhtiar memantaskan diri dengan maksimal. Jangan pesimis, senantiasalah memperbaiki diri, memperbaiki niat, dan berprasangka baik pada Allah.

Jadi itulah yang dimaksud dengan ta'aruf syar'i serta tata caranya. Kenapa saya membawakan tema seperti ini? Karna pada zaman sekarang lagi booming tentang ini. Orang-orang diluar sana belum tau betul apa itu ta'aruf syar'i. Maka dari itu saya memberikan satu ilmu tentang ini kepada antum semua agar antum mengerti apa itu ta'aruf syar'i. Agar yang Ikhwan mengerti tentang ini, barangkali saja ada yang ingin mengajak seorang akhwat ta'aruf syar'i.

Ya mungkin cukup sampai disini saja yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf, dan silahkan untuk para santi putra dan santri putri untuk kembali ke kamar masing-masing. Saya tutup dengan wabillahi taufik walhidayat, assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh"

"wa'alaikumsallam warohmatullah wabarokatuh"

aku, aulia, nadia dan kintan keluar dari masjid lalu kembali ke kamar. sesampainya di kamar, kami menaruh mukena dan Al-Qur'an masing-masing ke dalam lemari.

aku berjalan menuju ranjangku untuk tidur.

"kamu mau tidur cil?" tanya nadia kepadaku

"iya aku ngantuk banget" jawabku lalu membaringkan tubuhku di kasur

"ohh sama dong kaya aku" ucap nadia

"yaudah mending kita tidur aja" ajakku

"ayoo" jawab nadia lalu ia pun membaringkan tubuhnya di kasurnya

"loh kalian gak tidur juga?" tanyaku kepada aulia dan kintan yang sedang kumat-kamit mulutnya entahlah mereka sedang apa. Mungkin sedang membaca mantra. Eh!

"saya dan aulia harus setoran dulu pada pa ustadz,  setelah itu kita baru tidur" jawab kintan

"ohh. Mulut kalian dari tadi komat-kamit lagi ngulang-ngulang hafalan?"

"iyaa" jawab aulia dan kintan

'hehe aku kira kalian lagi baca mantra' -dumel batinku

***

hai hai apa kabar semuanya?
gimana part-part yang ini?
semoga kalian suka
dan gak bosen buat bacanya!❤
Afwan, kalo banyak typonya😂

IMAM SAMPAI SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang