19 : 25 WIB
Aku sangat bt sekali dirumah, mau baca novel tapi mager banget, mau main hp juga mager, mau tidur males merem, mau ke umi dan abi males turun tangganya. Posisi aku sekarang ini lagi tiduran di ranjang ku seperti paus terdampar. Sungguh sangat bt sekali malam ini.Aku melihat dinding kamar ku dengan pikiran yang kosong(melamun). Saat sedang asik-asiknya aku melamun, tiba-tiba.....
Lineee....
Handphone ku berbunyi, tandanya ada notif dari Line ku. Menyebalkan! Gara-gara handphone ku bunyi, aku tersentak kaget karna tadi aku sedang asik-asiknya melamun.
"Astagfirullahaladziiim" ucapku sambil mengusap wajahku.
Aku bangun dari ranjangku dan segera mengambil handphone dari dalam tas selempang ku yang ku gantung di tempat khusus gantungan tas-tas selempang.
Aku menyalakan handphone ku, dan segera membuka aplikasi LINE. Kulihat itu adalah pesan dari nada.
Line
Nada Zulaikha Putri ❤️: Assalamualaikum Cila, kita pergi lihat kajian yuk. Kajiannya ada di masjid komplek sebelah, tema kajiannya oke banget tau cil, tema nya itu 'Tinggalkan atau Halalkan'. Ayoo cill kita kesana, nanti aku jemput kamu deh kerumah. Aku udah bilang sama zahra, zahra mau kesana. Jam 19 : 40 aku sampai dirumah kamu cil. Byee Assalamualaikum.
Priscilla : Wa'alaikumsallam nada, wah seru tuh kayaknya. Oke aku mau kesana.
Nada Zulaikha Putri ❤️ : Okesip, sana rapih-rapih.
Setelah membaca chat terakhir nada, aku segera mengganti pakaian ku dengan pakaian gamis. Malam ini aku memilih gamis merah muda dan kerudung syar'i hitam untuk aku pakai malam ini. Aku bercemin sebentar untuk merapihkan ujung kerdung ku yang berantakan.
Jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul 19 : 35, aku segera turun ke lantai bawah untuk meminta izin kepada umi dan abi.
"Umii abiii" aku memanggil mereka yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Iya cila, kenapa?" tanya mereka bersamaan.
"Cila mau pergi ke kajian bareng nada dan zahra, abi sama umi ngizinin kan?"
"Tentu kami mengizinkan" jawab abi.
"Tapi,kalo kajian udah selesai, langsung cepat pulang ya" sambung umi.
"Iya umi"
"Assalamualaikum" terdengar suara dua orang perempuan yang mengucapkan salam dari luar rumah ku, suara itu adalah suara kedua sahabat ku yaitu Zahra dan Nada.
" Nah, Zahra dan Nada udah nyamper, aku berangkat dulu ya umi, Abi. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam"
*****
Aku, zahra dan nada sudah sampai di masjid. Sebelum masuk ke dalam, kami diharuskan registrasi dahulu ke panitia yang ada disana.
Kami menuju ke meja registrasi untuk mengisi formulir, kulihat dimeja registrasi itu ada satu orang panitia lelaki. Kulihat dari jauh, lelaki itu tertunduk terus ketika ada beberapa wanita yang menghampirinya untuk mengisi formulir. Apa saat ku dan sahabatku mengisi formulir disana, ia akan seperti itu juga?. Hmm sudahlah ga penting!.
Nada mengisi formulir paling pertama, kedua zahra, dan terakhir aku. Nada dan zahra masuk ke dalam masjid duluan dan meninggalkan ku begitu saja. Ah menyebalkan!
Aku ragu harus berhadapan dengan seorang lelaki. Jantung ku berdetak sangat kencang saat berhadapan dengan lelaki itu. Saat ku menulis, tanganku bergetar. Ah yaampun, kenapa dengan ku ini?. Aku takut lelaki itu memperhatikan tanganku yang bergetar.
"Kenapa? Kok tangannya geter?" lelaki itu bertanya kepadaku.
Ah yaampun. Ternyata dia melihat tanganku yang bergetar. Sungguh malu aku disitu. Aku tidak menjawabnya. bagaimana ingin menjawabnya, berhadapan tanpa menatap saja sudah membuat tubuh ku bergetar seperti tersetrum arus listrik.
Akhirnya aku sudah selesai mengisi formulir, aku segera pergi ke dalam masjid untuk pergi dari lelalaki itu.
'Aku ini kenapa sih? Ko ketemu sama cowo tadi bawannya gemeter terus dag dig ser?' - batinku mengoceh.
Sesampainya di dalam masjid, ku lihat sudah banyak orang di dalam sana. Aku bingung, dimana kedua sahabatku? Aku menengok ke kanan kiri untuk mencari keberadaan kedua sahabatku. Ah! Akhirnya aku menemuinya. Aku langsung menghampiri mereka.
"Ih kalian tuh. Ninggalin cila gitu aja"
"Hehehe maaf, aku sengaja duluan biar bisa kebagian tempat duduk. Aku kira kamu ngikutin dibelakang nada" ucap zahra
"Ah kesel!"
"Maaf ya cil, aku gatau kalo kamu beluman ngisi formulir" ucap nada.
"Ya, aku maafin kalian! Ah! Tapi cila masih kesel!"
"Ah kamu mah cil, allah aja maha pemaaf masa kamu engga" kata nada.
"Iyaiya deh" kataku.
"Ssstt... Udah jangan berantem mlu, kajiannya udah mau mulai tuh" lerai zahra.
Berantem? Siapa yang berantem sih?! Zahra ga jelas banget deh.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAM SAMPAI SURGA
Nonfiksi"Dengan surat Ar-Rahman kita dipertemukan dan dengan surat Ar-Rahman juga kita dipersatukan"