~~~~~~
Suara gesekan antara angin dan dedaunan dipohon seperti nada yang menangkan. Melihat pemandangan kota seoul pada sore hari sangatlah menyenangkan. Dua pemuda yang masih memakai baju seragam sekolah itu menyeruput ice coffe yang sempat mereka beli tadi . Mereka duduk bersila di atap mobil mewah milik salah satunya.
" jae terima kasih untuk tadi pagi , jika kau tak membantuku mungkin aku akan berakhir membersihkan wc besok pagi "
Ujar pemuda berparas imut dengan gigi kelincinya. Pemuda di sebelahnya hanya tertawa.
" hahaha jika kau membersihkan wc aku tak akan mau membantumu kook "
Pemuda yang ia panggil kook itu sedikit terkekeh. Mereka kembali memandang langit sore yang bewarna jingga.
" kook bagaimana hubunganmu dan hyungmu? Apa membaik? "
Jungkook menghela nafas panjang. Ia kembali meneguk ice coffe nya.
" entahlah jae , mereka pasti punya alasan menjauhiku , aku hanya saudara tiri yang tak berhak mencampuri urusan mereka "
Jaehyun menoleh ke arah jungkook yang kini tersenyemun memandang langit. Matanya terlihat memerah menahan air mata yang hendak keluar. Jaehyun kembali menoleh ke depan.
" kau masih beruntung kook "
" maksudmu? "
Jujur pemuda bergigi kelinci itu sedikit terkejut. Jaehyun yang terlihat bahagia dengan harta berlimpah dah hidup sebagai anak direktur. Memang rata-rata orang kaya memiliki masalah keluarga , seperti jaehyun dan jungkook.
" orang mengira aku anak yang bahagia karena aku selalu tersenyum dan ramah pada siapapun. But that is not me , sebelumnya bisakah aku mempercayaimu karena ini pertama kali aku menceritaknnya pada orang lain ? "
Jaehyun menoleh meminta jawaban pada jungkook. Yang ditanya hanya tersenyum dan menjawan " tentu saja"
" haha okay i trust you , bro. Banyak yang mengenalku sebagai anak direktur dan model terkenal . Mereka melihatku sebagai anak yang bahagia karena orang tua ku. Itu semua salah aku sama sekali tak bahagia "
Jungkook membulatkan matanya. Apa jaehyun mengalami hal seperti dirinya? . Jaehyun melanjutkan ceritanya yang sempat tertunda karena ia mengambil nafas panjang.
" saat aku berumur 8 tahun aku pernah di bully satu sekolah. Sampai sekarang aku tak tau apa alasan mereka membullyku. Bukan hanya membully mereka bahkan mengambil buku ku , mengotori tas ku , mengisi loker ku dengan nasi basi , dan melempariku dengan telur busuk. Yang mengetahui jika aku dibully hanya para maid dirumahku karena appa dan eomma ku selalu pulang setelah aku tidur. Sebenarnya aku iri melihat anak-anak yang tertidur saat orang tua mereka membacakan dongeng "
Setetes air mata jatuh dari mata jaehyun. Jungkook yang jaehyun kenal adalah jaehyun yang selalu tersenyum dan tak pernah menangis tapi saat ini dia melihat sisi lain dari sahabatnya.
" bahkan aku pernah sekali menunggu mereka sampai aku tertidur di sofa ruang tamuku. Saat mereka pulang aku langsung menghampiri mereka dan kau tau apa yang mereka katakan?
" appa sangat lelah jae , kau hanya membuang waktumu lebih baik kau belajar "
" jae eomma sangat letih , banyak sekali pemotretan hari ini. "
Untung saja saat itu seorang maid memelukku dan menenangkanku. Ketika aku beranjak remaja sekitar saat aku berumur 11 tahun , kedua orang tua ku sering berkelahi. Barang di rumah ku banyak yang pecah dan setiap malam aku selalu mendengar mereka berdebat. Aku menutupi telingaku dengan bantal dan juga melakukan—
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME?- BTS
Rastgelenamja 15 tahun bernama jungkook harus merasakan rasanya kehilangan seorang ayah yang begitu ia sayang. tapi kesengsaraanya tak sampai disitu. ia harus melakukan semua yang diperintahkan oleh keenam hyungnya. yah, walaupun namja itu dan keenam hyungn...