1.

139 8 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Keisya masuk sekolah. Keisya masih berstatus anak baru di SMA nya. Dia melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 06.50. Keisya langsung terburu-buru karena tidak mau telat ke sekolah yang ditutup sekitar 07.10 mengingat dirinya yang masih berstatus anak baru.

"Mah, Kei berangkat dulu." Ucap Keisya sambil mengambil roti yang sudah disiapkan mamanya dan menggigitnya untuk dimakan di jalan.

"Iya hati-hati." Balas Naina yang tak lain adalah mamahnya.

Sesampainya di sekolah, dia sangat lega. Karena sekolahnya belum ditutup. Dia melihat jam di pergelangan tangannya itu yang menunjukan pukul 07.08 yang artinya hanya tersisa 2 menit, memang jarak dari rumah Keisya ke sekolahnya tidak terlalu jauh jadi masih sempat.

Hahh, untung belom ditutup. Kalo udah di tutup mati gue. Pikir Keisya.

Dengan nafas ngos-ngosan karena berlari dari gerbang ke sekolahnya, sebenarnya tidak terlalu jauh jika menggunakan jalan yang satunya namun karena Keisya tidak tau jadi dia menggunakan jalan yang lebih jauh. Dia melirik-lirik ke segala arah berharap ada yang dia kenali, dan itu membuahkan hasil. Dia melihat sahabatnya Fani. Tanpa fikir panjang dia berlari untuk menghampiri Fani.

Brukk!

Tanpa sengaja dia menabrak seseorang sampai dia terjatuh. "Eh, kak maaf kak saya nggk sengaja."
Maaf Keisya walaupun dia tidak tahu siapa yang dia tabrak karena posisinya dia sedang terduduk sambil menunduk, alhasil dia hanya melihat sepatunya saja.

"Lo punya mata gak sih!" Jawab orang itu. Dengan rasa bersalah dan sedikit terkejut dia mengangkat kepalanya untuk melihat siapakah yang dia tabrak.

"Maaf kak tapi setahu saya kalau berjalan itu pakai kaki kak bukan pakai mata. Dari kecil saya di ajarkan kalau mata untuk melihat bukan untuk berjalan." Dengan lugunya Keisya menjawab seperti itu dan sepertinya malah membuat orang itu semakin marah. Dan benar saja orang itu terjongkok dan memegang dagu Keisya dengan lumayan cukup keras.

"Lo anak baru ya disini. Lo belum tau siapa gue?" Keisya merasa kalau dagu dan rahangnya akan patah jika seperti ini. Dengan jujurnya Keisya menggelengkan kepala pertanda kalau dia tidak tahu. Orang itu pun melepaskan dagu Keisya dengan sedikit melemparnya dan pergi meninggalkan Keisya sendirian. Terlihat ada kemarahan yang coba ditahan orang itu.

Fani melihat semua kejadian itu dari jauh, namun dia takut untuk menolong sahabatnya karena dia tahu siapa orang itu. Setelah orang itu pergi sukup jauh barulah Fani datang untuk menolong Keisya.

"Lo nggak papa Kei?"

"Lo kemana aja sih, ini rahang gue ampir mau patah tau nggk." Dengan nada kesal Keisya menjawab sahabatnya itu.

"Ya, maaf Kei. Sebenarnya gue lihat kejadian tadi dari awal sih, hehe..." Fani membentuk jarinya sepeti huruf V karena tahu kalau Keisya pasti kesal dengannya

"Terus kalau tahu dari awal kenapa Lo nggak nolongin gue?" Keisya mulai berdiri dengan dibantu Fani. Sebenarnya dia masih bisa berdiri sendiri namun dia berakting seolah-olah dia kesakitan agar sahabatnya itu merasa bersalah.

"Sorry ya! Gue gak berani nolongin Lo kalau Lo berurusan sama kak Kenzo." Jujur Fani karena memang dia tidak berani dengan Kenzo.

"Kenzo?" Beo Keisya.

"Iya, cowok yang tadi Lo tabrak itu namanya kak Kenzo. Dia kelas XII IPS 1."

"Kenapa Lo takut? Karna dia Kaka kelas?" Tanya Keisya karena jujur memang Keisya tak mengerti alasan sebenarnya Fani tak menolongnya.

Sambil berbisik Fani menjawabnya, karena dia tak mau ada orang lain mendengarnya. "Kak Kenzo itu most wanted nya SMA Rajawali dan dia itu bad boy." Setelah mendengar jawaban Fani, Keisya hanya ber-oh ria karna dia tidak begitu peduli.

Mereka berdua pun berjalan menuju kelas mereka yaitu X IPA 3. Karna ini hari pertama masuk jadinya setiap pelajaran hanya di isi dengan sesi perkenalan.

*
*
*

Ok, gimana? Ada yang beda nggk? Ada kan, iya dong, iya lah :)

Don't forget to voment:)

Enjoy reading💕

KEKE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang