9.

23 4 0
                                    

Saat ini Keisya sedang menunggu angkutan umum di halte depan sekolahnya. Sudah lumayan cukup lama Keisya menunggu tak ada tanda-tanda kalau angkutan umum akan lewat namun malah hujan yang datang. Sialnya hari ini bagi Keisya, tadi pagi dia merasa kalau hatinya hancur sekali dan sekarang dia terjebak di halte sendirian karena hujan.

Sampai ada sebuah motor yang berhenti didepannya, karena cowok itu memakai helm full face jadinya Keisya tidak bisa mengenalnya. Sampai cowok itu turun dan membuka helm-nya.

"Keisya?" Tanya cowok itu.

"Iya?" Keisya melihat sekilas cowok itu barangkali dia mengenalnya, tapi sepertinya wajah cowok itu tidak asing dimatanya.

"Lo Keisya kan, Keisya Ananta Zahra. Ini gue Kei, Reyhan temen SD lo. Masa Lo lupa?"

Keisya berfikir sejenak dan merasa kalau nama itu agak tak asing di telinganya. Dia mengingat-ingat lagi dan akhirnya dia mengingatnya. Ya, cowok itu adalah teman Keisya ketika SD namun pantas saja Keisya tak mengenalinya tadi karena Reyhan yang dia kenal dulu adalah anak yang gemuk. Namun dari wajahnya Keisya bisa meyakinkan itu benar-benar Reyhan karena wajahnya dari dulu tak pernah berubah tetap tampan.

"Reyhan. Apa kabar Lo? Gue sempet gak kenal Lo tadi." Keisya memeluk Reyhan sebentar untuk melepas rindu pada sahabat lamanya.

"Gue baik. Kenapa, karena sekarang gue tambah ganteng?"  Goda Reyhan.

"Apaan sih Lo? Kan dulu Lo gendut hehe."

"Itu kan dulu, sekarang gue udah gak gendut lagi bahkan sekarang cewek-cewek ngantri buat jadi pacar gue."

"Apaan sih Lo?" Dan disini mereka tertawa terbahak-bahak hanya karena jokes receh dari Reyhan. Memang dari dulu Reyhan adalah satu-satunya sahabat Keisya yang paling bisa membuat Keisya tertawa. Sampai mereka berpisah dan benar-benar lost contact ketika akan masuk SMP karena Reyhan ikut orang tuanya ke Jogja dan Keisya tetap di Jakarta. Dan baru dipertemukan lagi sekarang ketika SMA dan di Jakarta.

"Btw Lo sekolah dimana?" Tanya Keisya.

"Kalau Lo tau, Lo mau pindah ke sekolah gue gitu biar satu sekolah lagi?"

"Ih nggk gitu juga, gue cuma nanya doang kali. Yaudah kalau gak dijawab gk ada ruginya juga buat gue." Keisya memajukan bibirnya karena merasa jengkel dengan sikap Reyhan. Sementara Reyhan tertawa cukup keras melihat ekspresi yang ditunjukkan Keisya.

"Iya-iya. Gue sekolah di SMA Pelita Jaya. Kalau Lo?"

"Nih gedung belakang." Keisya menunjuk gedung SMA nya.

"Oh SMA Rajawali. Tadinya gue juga mau kesini tau, tapi karena gue diterima beasiswa di Pelita Jaya akhirnya gue disana deh." Sebenarnya keluarga Reyhan mampu untuk membayar uang sekolah Reyhan namun karena dari dulu Reyhan memutuskan untuk hidup mandiri akhrinya dia memutuskan untuk masuk sekolah dengan beasiswa dan Reyhan juga termasuk anak yang pintar. Bahkan dulu ketika SD dan SMP dia pernah mengikuti olimpiade IPA dan mendapatkan juara.

Mereka pun membicarakan hal-hal receh lain sampai tak terasa hujan berhenti dan tepat sekali ada angkutan umum yang berhenti.

"Rey gue duluan ya, next time ketemu lagi."

"Ok, hati-hati Kei." Reyhan melambaikan tangannya. Sebenarnya Reyhan masih ingin membicarakan hal lain dengan Keisya. Untung saja dia sempat meminta no handphone Keisya dan berencana bertemu dengannya lain kali.

Kei dari dulu sampe sekarang gue masih suka sama Lo. Walaupun gue berusaha buat lupain Lo dengan cara pacaran sama cewek lain, tapi rasa suka gue ke Lo gak pernah berubah dari dulu. Dan sekarang gue ketemu lagi sama Lo yang malah bikin rasa suka gue makin besar buat Lo. Gue harap Lo juga punya rasa yang sama buat gue Kei. Batin Reyhan.

*
*
*
*
*

Siapa yg nge-ship KeKe?

Siapa yg nge-ship ReyKe?

Don't forget to voment:)

Enjoy reading 💕

KEKE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang