"Fan, kantin kuy!""Kuy!"
Mereka berdua pergi menuju kantin setelah menghabiskan 3 jam belajar kimia dan fisika yang sudah banyak membuat murid-murid kehilangan nyawanya.
Keadaan kantin tidak jauh berbeda dari hari biasanya selalu ramai.
"Fan, gue cari tempatnya lo yang pesen makan."
"Yaudah, lo mau apa?"
"Gue bakso sama es jeruk aja."
"Ok, siap!"
Cari tempatnya pun harus dengan ketelitian yang presisi dan menggunakan rumus fisika dicampur matematika untuk perhitungan yang tepat. Akhirnya, Keisya bisa menemukan tempat kosong di pojok kantin sebelah kanan.
Keisya berjalan sedikit cepat agar tempatnya tidak diambil orang lain. Setelah sampai, baru saja Keisya menarik kursi untuk diduduki sudah ada tangan lain yang juga memegang kursi yang sama. Keisya menengok untuk melihat siapa yang juga ingin menempati tempat ini.
"Eh?"
"Lo mau duduk disini?" kata orang itu.
"Nggk usah, kakak aja. Biar gue cari tempat lain, permisi." Gak enak juga kalau nyuruh kakak kelas nyari tempat lain walaupun itu Keisya duluan yang menandai tempatnya.
Ketika Keisya berbalik untuk mencari tempat lain, tiba-tiba ada tangan lain yang menahan tangannya.
"Lo disini aja!"
"Hah?" Entah karena apa Keisya yang nggak pinter-pinter amat nambah keliatan nggak pinternya karena mungkin dia terkejut akan tawaran itu atau apa tidak ada yang tahu.
Mengetahui ke-lemot-an Keisya tanpa permisi kakak kelas itu menarik tangan Keisya paksa dan berakhir dengan Keisya yang duduk di sebelah kakak kelas itu. Alhasil Keisya menjadi tontonan gratis untuk para penghuni kantin lain dan mendapat bonus tatapan sinis dari fans kakak kelas itu.
"Kei, lo udah dapet tempat duduknya kan?" Suara Fani yang awalnya lantang tapi setelah melihat keadaannya suara lantang itu perlahan mengecil di ujung kalimat.
Dengan awkward Fani duduk didepan Keisya dan kakak kelas itu. Mereka berdua makan dalam keadaan diam.
"Lo berdua kenapa diem? Biasa aja kali sama gue."
"Hah! Nggak kok kak Kenzo biasa aja, hehe." Iya, kakak kelas itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kenzo sang most wanted sekaligus bad boy di SMA Rajawali.
Omongan yang keluar mah 'biasa aja' padahal dalam hati sudah bersumpah serapah dari tadi.
"Eh, kak Kayla balik?"
"Beneran kak Kayla balik?"
"Iya, tadi gue liat di koridor pas mau kesini."
"Eh! Itu kak Kenzo kok sama cewek sih?"
"Siapa tu cewek, berani banget deket sama kak Kenzo."
"Gue sih nge-ship sama kak Kayla sih."
Suara-suara penghuni kantin seolah menusuk telinga Keisya sejak tadi. Entah dia yang ke-geer-an atau memang ucapan itu diperuntukan untuknya yang jelas dia merasa ucapan-ucapan itu ditujukan untuk menyindir dirinya.
"Gue duluan ya." Tiba-tiba Kenzo pamit pada kedua sahabat itu.
Seperti selesai UN semua ketegangan dan kecanggungan seolah hilang begitu saja setelah Kenzo pergi. Akhirnya Keisya dan Fani bisa bernafas dengan lega.
"Fan!"
"Apaan?"
"Kayla itu siapanya si Kenzo?"
Tiba-tiba Fani tersedak kuah seblak level 5 dan langsung minum es tehnya sampai habis."Lo kenapa dah sampe keselek gitu? Biasa aja kali, kan pertanyaan gue gak aneh-aneh."
"Lo ngagetin gue bege."
"Gue kan cuma tanya Kayla itu siapa? Kok ngagetin sih?"
Fani masih dengan kondisi keselek kuah seblaknya dan berfikir untuk menjawab pertanyaan Keisya atau tidak.
Ttett ttett!!!
"Udah bel masuk."
"Bisa ae lo ngelesnya, dasar pelek bajai."
Kayla siapa?
Apa hubungannya sama Kenzo?*
*
*
*
*Don't forget to voment:)
Enjoy 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKE [On Going]
Teen FictionSeseorang yang terjebak dalam dua cinta Cinta lama atau Cinta terbiasa Manakah yang akan dia pilih? Yang penasaran boleh langsung baca :* Enjoy💕 ~~~Baca sampai part 10 biar seru~~~