Drrt drrt drrt
"Halo?" Keisya menyapa si penelpon.
"Kei?" Keisya mengerenyitkan dahi dan melihat siapa yang menelpon ternyata nomor yang tidak dikenal.
"Iya, ini siapa?" Keisya masih tidak bisa mengenali si penelpon ini.
"Mending Lo keluar aja sekarang, gue ada di depan rumah lo."
"Eh..."
Ttutt ttutt
Keisya mengerenyitkan dahi. Siapa yang menelpon dia dan bilang sudah berada di depan rumahnya. Keisya mengangkat bahu tanda acuh. Karena dia tidak peduli siapapun yang datang mungkin itu hanya jebakan. Dan melanjutkan acara bertidur-tiduran ria.
Drrtt drrtt drrtt
"Aduh siapa sih nih?" Keisya bersumpah serapah dalam hati kepada siapapun yang mengganggu acara tidur-tidurannya.
Dilihat handphone nya dan ternyata masih nomor yang sama
"Eh siapapun elo gue gak peduli, bye!"
Ttutt ttutt ttutt
Ganggu acara gue aja. Batin Keisya kesal.
"Kei, itu ada yang nyariin kamu dibawah." Naina Masuk ke kamar Keisya.
"Siapa sih mah? Ganggu Kei tau nggk."
"Mending kamu liat dulu deh. Cowok, ganteng, dan kayaknya mukanya nggk asing deh."
"Iya iya Keisya turun."
Akhirnya dengan terpaksa Keisya turun. Keisya mengerenyitkan dahi, dia melihat seorang pria dengan jaket denim sedang berdiri membelakanginya.
"Oyt." Sapaan yang sangat tidak sopan XD. [GAK BOLEH DITIRU YA!!!]
Cowok itu pun berbalik dan...
"Lo kenapa sih, jutek amat, bukannya dengerin dulu orang ngomong, ini malah langsung dimatiin."
Ternyata cowok itu adalah Reyhan.
"Eh elo, hehe. Sorry ya! Abisnya Lo gitu." Keisya menyengir dan mengangkat dua jari membentuk seperti huruf V.
"Haha hehe. Nyengir Lo." Sebenarnya Reyhan sedikit sebal dengan cewek yang ada didepannya ini. Karna dari awal tadi di telpon cewek di depannya ini tiba-tiba mengomel sendiri dan memutuskan panggilan sepihak. Untung Reyhan memiliki tingkat kesabaran tinggi jadinya dia tetap melanjutkan rencananya. Kalau tidak mungkin sekarang dia sudah pulang kerumah dan mengucapkan berbagai sumpah serapah untuk cewek ini.
"Iya dah maaf. Lo mau ngapain kesini?"
"Gue mau ngajak Lo jalan. Cepetan Lo ganti baju!" Reyhan melirik Keisya dari atas sampai bawah. "Lo udah kayak gembel dengan penampilan kayak gini " Reyhan tertawa cukup keras dan membuat Keisya kembali kesal.
Tanpa mau memperpanjang perdebatannya dengan sahabatnya yang super annoying ini Keisya melangkahkan kaki ke lantai dua tepat ke kamarnya dan ganti baju.
Sementara Keisya ganti baju Reyhan bertemu dengan Naina mamahnya Keisya. Karena Reyhan memiliki rasa hormat dia mencium punggung tangan Naina.
"Hai Tante, apa kabar?"
"Iya, Tante baik." Naina memperhatikan terus wajah Reyhan karena dia merasa kalau wajah Reyhan ini tidak asing di matanya. "Apa Tante kenal kamu?"
"Tante ini Reyhan." Dengan bangga Reyhan memperkenalkan dirinya.
"Reyhan? Reyhan temen SD Keisya yang gendut?"
"Hehe iya Tante. Tapi sekarang Reyhan udah gak gendut Tan, jadi panggilan itu jangan dibawa ya." Reyhan menyengir kuda.
"Haha iya iya. Kamu gak berubah, tetep ganteng dari dulu."
"Makasih Tante."
Keisya keluar dan turun dari tangga dengan mengenakan atasan kemeja polos berwarna hitam dan rok panjang selutut bermotif polkadot dengan rambut dikuncir kuda.
Untuk beberapa detik Reyhan melihat Keisya tanpa berkedip.
"Cantik." Gumamnya, untung tak ada yang mendengar. Setelah itu dia mendapatkan kesadarannya kembali dan berdehem untuk menormalkan detak jantungnya yang sempat maraton tadi.
"Yaudah yu. Mah Kei pamit." Keisya mencium punggung tangan Naina disusul Reyhan.
"Iya hati-hati. Reyhan jaga Keisya ya!"
"Siap Tante."
*
*
*
*
*Don't forget to voment:)
Enjoy 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKE [On Going]
Teen FictionSeseorang yang terjebak dalam dua cinta Cinta lama atau Cinta terbiasa Manakah yang akan dia pilih? Yang penasaran boleh langsung baca :* Enjoy💕 ~~~Baca sampai part 10 biar seru~~~