4.

37 4 0
                                    

Setelah sampai di rumah Keisya memikirkan apa yang terjadi di sekolah. "Sumpah ya! Tu orang nyebelin banget, sok berkuasa. Emang Lo siapa nyuruh-nyuruh gue ama Fani buat cium tangan Lo. Dasar idiot, rese, annoying." Itulah kiranya sumpah serapah yang sedari tadi terpendam.

"Kamu kenapa sih Kei baru juga nyampe, udah ngomel-ngomel nggk jelas." Naina yang sedang menonton tv pun harus mengalihkan perhatiannya sebentar karena melihat anak gadisnya ngomel-ngomel tak jelas.

Sambil menghentak-hentakkan kaki Keisya duduk di samping Naina.

"Mamah tahu nggk, tadi di sekolah aku ketemu kakak kelas yang sok banget." Keluh Keisya pada Naina.

"Sok kayak gimana? Orangnya cewek apa cowok? Kalo cewek biar mamah kasih ceramah yang panjang tapi kalo cowok, cowoknya ganteng nggk?"

"Ish, mamah apaan sih malah nanya ganteng apa nggk. Ini anaknya sedang merasa ter-diskriminasi juga." Balas Keisya sambil mengerucutkan bibirnya karena menurutnya mamahnya itu nggk jelas.

"Kan mamah cuma nanya, siapa tahu cocok buat kamu." Itulah sifat mamahnya kadang serius kadang juga kayak gini nggk jelas tapi menurut Keisya sering nggk jelasnya sih.

"Cocok apanya kalo liat mukanya aja rasanya tangan Kei gatel pengen nabok. Apalagi dia sok nya nggk ketulungan, mentang-mentang cucunya pemilik sekolah. Tahu nggk mah, masa Kei sama Fani disuruh cium tangannya cuma gara-gara Kei sama Fani ngomongin dia. Dan itu pun ngomongnya kenyataan." Setelah panjang x lebar Keisya menjelaskan kejadian yang membuatnya kesal setengah mati sampai mungkin mulutnya akan berbusa jika ditambah satu kalimat lagi.

"Oh gitu, tapi kan emang kamu ama Fani salah. Siapa suruh ngomongin orang, walaupun itu kenyataan tapi kan sama aja gk sopan."

"Kok mamah malah kayak ngebelain dia sih." Sudah kesal karena ulah Kenzo ditambah lagi kekesalannya karena menurutnya mamahnya itu membela orang yang sudah dengan jelas membuatnya kesal.

"Mamah bukannya ngebelain tapi kan emang kamu yang salah. Oh ya Kei mamah masih penasaran cowok yang kamu ceritain tadi ganteng nggk?"

"Tau ah mah, mamah ngeselin." Karena kekesalannya sudah tidak dapat dibendung lagi Keisya naik ke lantai dua dimana kamarnya berada dan membanting pintunya dengan cukup keras.

"Kei pelan-pelan takut pintunya copot." Naina pun memutuskan untuk melanjutkan menonton sinetron azab kesukaannya.

Anaknya lagi kesel juga malah masalahin pintu. Batin Keisya.

Setelah mandi untuk mendinginkan pikirannya dan menurunkan tingkat kekesalannya Keisya merebahkan badannya dan menatap langit-langit kamarnya.

"Loh kok ada Lo sih, ngapain lo disini?" Tanya Keisya pada seorang cowok yang tengah berdiri dihadapannya.

"Berani Lo ya manggil lo-gue. Cepetan bersihin sepatu gue." Ya cowok itu adalah Kenzo.

"Ngapain gue harus bersihin sepatu Lo, ogah." Keisya melihat ke sekeliling nya dan ternyata dia sedang ada di sekolah. Namun ada yang berbeda seolah semua siswa-siswi di sekolah menatapnya dengan remeh.

"Eh Lo, cepetan bersihin sepatunya Kenzo." Ucap salah seorang siswi.

"Iya cepetan bersihin." Dan sekarang semua siswa-siswi meneriaki kata yang sama. Dari belakang ada seseorang yang mendorongnya dan membuatnya terduduk di depan sepatu Kenzo. Dari arah samping ada seseorang lagi yang memberinya sebuah lap.

"Cepatan bersihin nunggu apalagi." Suruh Kenzo.

"Bersihin, bersihin, bersihin." Seperti itulah kira-kira teriakan siswa-siswi yang membuat Keisya tak kuat menahan malu dan harga dirinya seolah jatuh begitu saja.

"Aaaaaaaah......."

"Kamu kenapa Kei?" Tanya Naina yang bingung karena baru saja dia akan membangunkan Keisya karena sekarang sudah hampir jam 7 dan Keisya belum bangun.

Untung cuma mimpi. Batin Keisya.

"Udah cepetan mandi sana udah hampir jam 7."

"Hah, mamah serius." Keisya melirik jam dinding yang ada di depannya dan benar saja jam 7 tinggal 15 menit lagi. Tanpa ba bi bu Keisya ke kamar mandi dan keluar setelah 10 menit. Setelah memakai seragam dia langsung buru-buru keluar. Dia melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan pukul 7 lewat 3 menit.

"Mah, Kei berangkat." Karena sekolah yang tidak terlalu jauh dia akhirnya memutuskan naik ojek karena angkot jika jam segini sudah jarang ada yang lewat.

Aduh alamat telat ini mah gue. Batin Keisya

*
*
*

Gimana Yaw, kira-kira Keisya telat nggk yak?
Kalo telat gimana yak?

Don't forget to voment:)

Enjoy💕

KEKE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang