Sedari tadi Keisya tidak bisa tidur. Sekarang sudah hampir pukul 1 pagi dan sudah hampir 3 jam dia memikirkan semua kejadian tadi sore dimana dia yang berpelukan dengan Kenzo sampai dia yang melihat senyum langka Kenzo. Semua kejadian itu terus terulang di pikirannya dan membuat Keisya tersenyum-senyum sendiri.
"Akh! Keknya gue mulai gila nih." Keisya membenamkan wajahnya dan berteriak agar tidak terlalu terdengar.
Sementara diseberang sana Kenzo juga tak bisa mengendalikan dirinya dari ritme jantungnya yang kembali berdetak lebih cepat. Selama ini dia telah berpacaran dengan banyak wanita dan dicap playboy tapi sampai saat ini dia belum pernah merasakan hal seperti ini ketika sedang bersama seorang cewek.
"Akh! Gue kenapa sih? Lo diem dong gue mau tidur nih." Kenzo memukul dadanya berharap ritme jantungnya kembali seperti biasa.
Paginya Keisya bersiap-siap seperti biasa untuk ke sekolah agar tidak telat lagi seperti kemarin. Sampai di sekolah dia melihat Fani yang baru saja turun dari motornya.
"Hey!" Keisya menghampiri Fani dan merangkulnya.
"Tumben Lo pagi?" Tanya Fani.
"Gue emang orangnya disiplin ya." Elak Keisya.
Fani memutar bola matanya malas mendengar jawaban Keisya. Tak sengaja dia melihat Kenzo yang baru saja sampai sekolah dan turun dari motor gedenya dengan seorang cewek yang cantik. Fani memperhatikannya terus sampai Kenzo dan cewek itu yang dia ketahui itu kakak kelasnya melewati mereka berdua.
"Eh! Kei Kei itu kak Kenzo ama cewek." Fani mencolek Keisya untuk memberi tahu apa yang dia lihat.
Sebenarnya sedari tadi Keisya juga melihat apa yang terjadi dan rasanya seperti hatinya jatuh dan hancur berkeping-keping.
Baru aja kemaren gue terbang gara-gara lo ampe gue gak bisa tidur. Dan sekarang Lo jatuhin gue gitu aja? Emang ya cowok playboy kayak Lo gak bisa dipercaya. Batin Keisya.
Dia tersenyum remeh merasa dia telah bodoh karena dia memikirkan cowok semalaman sampai tak bisa tidur yang bahkan tidak tahu cowok itu sedang memikirkannya juga atau tidak.
"Oy! Lo kenapa diem aja, Lo denger kan tadi gue bilang apa?"
"Eh iya iya gue denger kok. Udah yuk ke kelas aja." Walaupun dia tidak mau menangis hanya karena cowok seperti Kenzo tapi dia merasakan matanya mulai memanas dan dia ingin cepat ke kelas dan menangis tanpa suara disana.
Kenzo juga dari sampai sekolah tadi melihat Keisya dan jantungnya kembali beritme tak beraturan namun dia bisa menyembunyikannya. Dan ketika dia melewati Keisya tadi dia melirik sedikit dan melihat mata gadis itu yang memerah seperti akan menangis. Sebenarnya dia ingin sekali memeluk tubuh mungil Keisya lagi dan menenangkan gadis itu namun dia juga sedang bersama pacarnya sekarang dengan ego yang menguasai.
*
*
*
*
*Gimana ini, kasian Keisya😢
Sini aku peluk🤗
Don't forget to voment:)
Enjoy 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
KEKE [On Going]
Teen FictionSeseorang yang terjebak dalam dua cinta Cinta lama atau Cinta terbiasa Manakah yang akan dia pilih? Yang penasaran boleh langsung baca :* Enjoy💕 ~~~Baca sampai part 10 biar seru~~~