Hayeu hayeu!!! Yorobuuuuuuun:V
Eneng balik again *yeayyyKEKE GAK JADI UNPUBLISH🎉
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Dengan langkah tenang Keisya berjalan menuju gerbang sekolahnya sendirian setelah Fani pamit duluan karena sudah dijemput mamanya.
Entah perasaannya saja atau tidak. Dia merasa sedari tadi orang-orang melihatnya sinis. Bahkan ada yang terang-terangan mencemoohnya dengan kata-kata atau kalimat yang Keisya juga tak mengerti.
Masa bodo. Keisya terus berjalan dengan tenang tanpa memperdulikan orang-orang.
Sampai sesuatu didepan matanya membuat perasaan yang tak dia mengerti menghentikan langkahnya.
Didepan sana ada Kenzo yang sedang berpelukan dengan seorang perempuan yang dia juga tak tahu.
Hati Keisya mencelos. Dia tidak mengerti mengapa perasaannya seperti ini.
Tak terasa setetes air mata jatuh begitu saja tatkala melihat sepasang anak Adam dan Hawa itu memasuki mobil dan pergi dari hadapannya.
Keisya yang masih setia dengan kebekuannya, keterkejutannya dan ketidakmengertian akan perasaannya.
Tanpa mau merenung lagi Keisya berjalan gontai menuju halte bus.
Selama didalam bus dia hanya diam dengan pikiran yang melayang menelusuri kejadian beberapa menit lalu. Sampai setetes air mata turun lagi dari kelopak matanya yang tak dia sadari.
Sampai seseorang ibu paruh baya mengagetkannya dan mengembalikannya pada situasi nyata. Dia buru-buru menghapus sisa-sisa jejak air di pipinya.
"Kenapa? Ada masalah disekolah ya?" Ibu itu bertanya.
Keisya berdehem sejenak agar suaranya kembali normal.
"Tidak Bu." Balasnya dengan senyuman tipis yang tentu saja sedikit terpaksa.
"Cerita saja. Terkadang bercerita pada seseorang bisa meringankan beban walau sedikit." Ibu itu tersenyum sangat manis membuat Keisya terkagum.
"Tidak apa Bu, terimakasih sarannya. Ini hanya masalah kecil yang saya juga tidak mengerti." Keisya membalasnya dengan senyuman namun tersirat akan kekecewaan dan kesedihan didalamnya.
Ibu itu mengelus pucuk kepala Keisya sangat lembut. Sampai membuat Keisya nyaman akan perlakuannya.
"Hadapi jangan dihindari." Ibu itu tersenyum manis untuk terakhir kalinya sebelum dia turun karena telah sampai tujuan.
Sepeninggalnya ibu itu Keisya kembali termenung. Seolah kejadian beberapa menit lalu bagai kaset rusak didalam pikirannya. Terus terulang.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam. Eh, anak mamah udah pulang. Kok murung gitu sih, kenapa sayang?"
Keisya melirik mamahnya dan berlari untuk memeluknya. Dia menangis di hangatnya pelukan sang mamah. Entah apa yang membuatnya sangat melow seperti ini. Tanpa pikir panjang dia melakukannya.
Naina melepaskan pelukannya dan melihat wajah putrinya.
"Kamu kenapa? Cerita sama mamah."Ditanyai seperti itu bukannya cerita, Keisya malah memeluk mamahnya lagi dan menangis lagi bahkan sampai sesenggukan.
Naina tambah bingung dengan sikap putri semata wayangnya. Dia hanya bisa mendekap dan mengelus punggung Keisya berharap tangisnya mereda.
Bukankah memang itu yang akan dilakukan seorang ibu terhadap anaknya? Memberikan kenyamanan dan ketenangan.
Setelah beberapa saat akhirnya tangisannya mereda. Naina melepaskan kembali pelukannya dan menghapus jejak air mata di wajah putrinya itu dengan perlahan.
"Kamu kenapa sayang? Cerita sama mamah."
"Mah, Kei gak tau kenapa. Tapi hati Kei sakit mah." Setelah mengatakan dua kalimat itu Keisya kembali menangis tapi tidak separah beberapa menit lalu.
"Hei! Jangan nangis lagi dong! Ada mamah disini. Selama ada mamah gak akan ada yang berani nyakitin hati kamu." Naina kembali memeluk putrinya itu. Keisya pun kembali tenang didalam pelukan mamahnya.
*
*
*
*
*Eneng back🎉
Don't forget to voment:)
Love you 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKE [On Going]
Teen FictionSeseorang yang terjebak dalam dua cinta Cinta lama atau Cinta terbiasa Manakah yang akan dia pilih? Yang penasaran boleh langsung baca :* Enjoy💕 ~~~Baca sampai part 10 biar seru~~~