Hae Joo sibuk dengan sandwitch di tangannya. Sehun hanya memperhatikan Hae Joo makan tanpa menyentuh miliknya sama sekali. Setelah Hae Joo menyadari itu dia menghentikan makannya.
"Wae? Apa ada sesuatu di wajahku?"
"No, nothing." Sehun melempar senyum. "Bagaimana dengan komikmu?"
"Aku berhenti menggambar."
"Kenapa?"
"Aku juga tidak tahu. Mungkin karena mimpi-mimpi itu juga sudah tidak begitu aku nantikan."
Bohong. Hae Joo menyadari dirinya tengah berbohong. Sosok itu terlalu mirip dengan Daehyun. Saat kini Daehyun juga sulit ditemui, Hae Joo semakin merindukan mimpi-mimpi itu.
"Tapi bukan berarti kau berhenti."
Hae Joo tidak begitu menanggapinya. Dia hanya melempar senyum sebagai balasan.
Warna jingga menjadi hiasan langit sore itu. Sehun mengantar Hae Joo kembali setelah pulang makan.
"Sampai besok." Sehun mengelus puncak kepala Hae Joo yang saat ini terasa semakin pendek.
Hae Joo mengangguk kecil serta menunggu hingga Sehun pergi meninggalkan rumahnya. Hae Joo kembali berbalik saat merasakan ada yang memperhatikannya.
Tidak ada siapapun di seberang sana. Hal ini bukan pertama kalinya Hae Joo rasakan. Dia kerap kali merasa dirinya diawasi. Entah Sehun menyadari atau tidak tapi seolah Hae Joo diikuti seseorang.
Hae Joo cepat-cepat masuk ke dalam rumah. Mengunci pintu rapat-rapat dan kembali memeriksa depan rumah lewat jendela. Setelah yakin tidak ada siapa-siapa dia lekas ke kamarnya.
Daehyun berdiri tepat dihadapan Sehun. Sehun menekan rem tepat sebelum motornya menyentuh Daehyun.
"Shit!" umpat Sehun dan turun dari motornya.
Begitu Sehun mencapai hadapan Daehyun kerah bajunya dicengkram erat oleh Daehyun.
"Aku tidak peduli apa yang dilakukan kawanan anjing sepertimu tapi jika Hae Joo terlibat didalamnya aku tidak akan diam saja."
Sehun melempar seringai ditengah ancaman Daehyun. Sama sekali tidak terpengaruh.
"Katakan itu pada dirimu sendiri. Kau yang membuatnya terlibat, bodoh!"
Sehun mendorong Daehyun hingga mundur beberapa langkah.
Daehyun bukan tanpa alasan melakukan itu pada Sehun. Salah satu kawanan mereka mendatangi kediamannya dan Youngjae sempat membaca pikiran orang tersebut.
Mereka menggunakan Hae Joo sebagai umpan untuk rencana mereka. Menarik perhatian Daehyun juga seseorang dari bangsa Daehyun.
"Aku akan menghancurkan siapa saja yang berani menyentuhnya."
"Wait!" suara itu menghentikan mereka. Itu Yoorin. "Oh my god baumu benar-benar suck."
Ucapan itu jelas ditujukan pada Sehun namun Sehun tidak menganggapinya sama sekali karena dia juga benci mereka.
"Brother, aku tidak akan menghentikanmu jika kau benar-benar ingin menghabisinya. Percayalah padaku, aku akan mendukungmu sepenuhnya." Yoorin menatap Daehyun untuk meyakinkan namja itu.
Setelah Daehyun tenang dan bersedia mendengarkan kalimatnya Yoorin tersenyum berterima kasih.
"Aku bertemu dengan salah satu kawananmu saat mengejar penyusup diwilyah kami."
Sehun sepertinya memerlukan penjelasan lebih rinci mengenai hal itu. Yoorin mendesah kasar namun akhirnya bersedia memulai cerita dari awal.

YOU ARE READING
[Book 2] ALIVE
FanficAku menghabiskan semua eksistensiku untuk menunggumu. Setelah kini aku menemukanmu, aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu. Karena sekarang kau adalah eksistensiku. Aku lebih baik mati daripada harus menjauh darimu lagi. "I promise to love you for...