Daehyun duduk di salah satu kursi taman di balkon itu. Yunho duduk dihadapannya. Sejak pagi ini Daehyun menunggu kepulangan Yunho. Dia tidak sempat untuk beristirahat semalaman karena dirinya dipenuhi rasa khawatir.
"Bagaimana luka dikakimu?"
Daehyun menatap Yunho terlalu cepat karena rasa terkejutnya. Krystal pasti telah mengatakan hal yang tidak-tidak tentang luka di kakinya. "Sebenarnya ini hanya luka gores."
"Jika begitu kenapa masih belum juga menutup," hal itulah yang ingin ditanyakan Daehyun pada Yunho. Benarkah analisisnya semalam mengenai kedatangan luka gores itu yang tiba-tiba.
"Sebenarnya, luka ini tiba-tiba muncul." Ungkap Daehyun hati-hati.
"Lalu?" Yunho tahu masih ada yang ingin disampaikan namja itu padanya.
Daehyun menatap Yunho dengan serius, "Kurasa Hae Joo terluka. Jadi, kupikir-"
"Kau benar," Yunho membenarkan pendapat Daehyun bahkan sebelum Daehyun menyelesaikan kalimatnya. "Sepertinya memang begitu, jika dia terluka maka kau akan mendapatkan luka yang sama. Karena Hae Joo tidak memiliki kemampuan regenerasi sepertimu maka luka itu sembuh dalam waktu yang lama untuk golongan seperti kita."
Daehyun menyimak penjelasan Yunho. Semuanya persis seperti analisisnya semalam. Bahwa tubuhnya dan tubuh Hae Joo saling terhubung. Namun keberadaan jiwa Daehyun di tubuh Hae Joo melindungi gadis itu dari apa yang Daehyun alami.
"Gadis itu memang agak ceroboh," kalimat Daehyun sarat akan kerinduan. Yunho dapat melihatnya dari mata keponakannya itu. Sepertinya dia mulai mengerti kenapa ikatan Daehyun dan Krystal putus begitu saja. Perasaan Daehyun lebih dalam pada gadis manusia itu.
"Kau yakin akan menjauh darinya?"
"Jika itu untuk keamanannya."
Mata silver itu menampakan kesedihan, "Keamanan bagaimana yang kau maksudkan?"
"Aku adalah sumber bahayanya. Aku adalah bahaya itu sendiri bagi dia. Selama aku tidak didekatnya dia akan baik-baik saja."
"Begitukah?"
Daehyun mengernyit tidak setuju, "Apa maksudmu hyung?"
"Kau bilang dia ceroboh, bukankah itu berarti tanpa kau didekatnya justru dia akan selalu terlibat bahaya?" Kalimat Yunho itu menusuk hatinya. Dia teringat bagaimana rapuhnya tubuh gadis itu. "Kau berhasil mengatasi rasa sakit itu untuk saat ini, tapi Daehyun jiwamu yang ada dalam tubuhnya juga tidak dapat bertahan lama jika berjauhan denganmu."
Daehyun menautkan kedua alisnya membentuk sebuah garis lurus. Dia tidak mengerti maksud dari perkataan Yunho hingga namja itu kembali melanjutkan. "Jiwa vampire yang ada dalam tubuh manusia juga tidak dapat bertahan selamanya. Jiwa itu akan rusak dan menghilang bila tidak merasakan keberadaan tubuhnya. Apabila itu terjadi maka kau pun akan menghilang."
"Lalu apa yang akan terjadi dengan Hae Joo?"
"Kau sudah bisa menebaknya bukan?"
Yeoja itu juga akan hilang. Jiwa Daehyun adalah salah satu alasan yeoja itu masih tetap bertahan hidup. Daehyun mengusir cepat pikirannya akan kehilangan yeoja itu. "Apa saranmu?"
"Kembalilah padanya. Kau tidak perlu membuatnya mengingatmu jika kau merasa itu akan menyakitinya. Hanya ingat saja kau masih mampu untuk melindunginya."
Daehyun tertegun memikirkan kalimat Yunho tersebut. Dia tidak tahu apakah mampu untuk melindungi gadis itu dari bahaya apapun termasuk dirinya. Tapi Daehyun pastikan dia tidak akan membiarkan gadis itu terluka.
Youngjae berpapasan dengan Krystal. Malam kemarin dia habiskan di perpustakaan Yunho. Dia sudah mengenal beberapa anggota Likan yang tersisa. Namun Youngjae masih belum menemukan hubungan antara half blood itu dengan para Likan. Youngjae menghentikan Krystal dengan menghadang jalannya.

YOU ARE READING
[Book 2] ALIVE
FanfictionAku menghabiskan semua eksistensiku untuk menunggumu. Setelah kini aku menemukanmu, aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu. Karena sekarang kau adalah eksistensiku. Aku lebih baik mati daripada harus menjauh darimu lagi. "I promise to love you for...