Hallo, hari ini Daeshi lg moody nih
Buat perbaiki mood Daeshi kasih Daehyun malam iniSiapa yg sekarang lg moody jg?
Krystal menyambut Daehyun di pintu masuk Matto. Dalam kurun waktu tiga tahun ini yeoja itu tidak berubah sama sekali. Penampilan Daehyun sedikit mengejutkan Krystal terutama dengan iris mata namja itu yang berwarna silver terang.
"Kau masih hidup," tukas Krystal sebagai salam selamat datangnya itu. Sengaja dia ucapkan dengan nada sarkastik. "Dan kau kembali sendiri."
"Who says it?" Zelo dan Youngjae muncul di belakang Daehyun beserta Yoorin. Daehyun mengangkat bahunya dengan singkat seraya tersenyum senang telah mengejutkan adiknya itu. "Wah, bahkan seorang royal family tidak menyadari kedatangan kita." tambah Yoorin bertujuan menambah kekesalan Krystal.
"Mereka berlatih mengendalikan diri setelah berhasil pergi dari Matto tempo hari. Kau memberikan ide pada Youngjae untuk belajar mengunci pikiran." Daehyun memberikan sedikit penjelasan. Merasa bangga pada saudara-saudaranya itu.
Sadar dirinya dipermainkan oleh seorang Mind Reader, Krystal kembali memasang sikap anggunnya. Tanpa membalas kalimat Daehyun dia berjalan lebih dulu menuju kastil utama. Memberikan sikap agar mereka mengikutinya segera. Yoorin dan Zelo ber-high five ria dibelakang yeoja itu.
Beberapa penjaga menyambutnya di pintu utama. Pintu besar itu terbuka menuju sebuah aula besar dengan karpet merah terlentang ke mimbar utama. Diatas mimbar itu duduk seorang namja berpakaian putih dengan gagah. Namja itu berdiri dan menyambut kedatangan BAP.
"I'm glad to see you again." Dia memberikan sebuah pelukan kecil pada Daehyun. "Sejauh ini kau bertahan cukup baik." Daehyun tersenyum senang mendapat sambutan hangat.
"Maafkan aku harus merepotkanmu."
"Aku tidak yakin dapat banyak membantu," Yunho membawa mereka menuju sebuah ruangan besar lainnya. Zelo mengingat ruangan itu sebagai ruang makan tempat mereka bertemu dengan King dan Queen sebelumnya. "Kau terlihat tidak baik, sebaiknya kau istirahat lebih dulu."
Daehyun tersenyum getir. Dia tahu tidak dapat membohongi Yunho meski bagi orang lain dia terlihat baik-baik saja. Bahkan Youngjae terkejut mendengar pernyataan Yunho itu. Selama dalam perjalanan Daehyun nampak baik-baik saja.
"Aku akan menemuimu lagi untuk memeriksa keadaan tubuhmu," Daehyun setuju dengan hal itu. "Krystal, bawa tamu kita menuju kamar mereka. Kurasa kalian masih mengenali kastil ini meski sudah tiga tahun lamanya bukan?"
Zelo, Youngjae dan Yoorin tersenyum. Tentu saja, ingatan akan kunjungan mereka ke Matto tidak dapat dihapuskan begitu saja. Mereka mengikuti Krystal keluar dari ruangan itu. Mata Yunho tidak lepas dari Daehyun hingga namja itu hilang di balik pintu.
Daehyun bergelung diatas tempat tidurnya. Dadanya terasa sesak dan ngilu yang hebat. Sesuatu seolah membakar dirinya dari dalam. Wajah pucatnya terlihat begitu suram dan kesakitan. Daehyun mendengar teriakan-teriakan ngilu seperti suaranya namun dirinya tidak yakin berteriak sekeras itu.
"Daehyun!" Yunho mengangkat tubuh Daehyun. "Kendalikan dirimu, kau bisa melakukannya."
Suara Yunho tiba-tiba mengambil alih pikiran Daehyun. Sedikit demi sedikit Daehyun mencoba meredam rasa sakit itu. Namun tetap saja tidak dapat menghilangkannya. Yunho menusuk sedikit ujung jarinya lantas memberikan Daehyun sedikit darahnya. Hal itu membuat Daehyun sedikit membaik.
"Are you okay?"
Daehyun mengambil napas panjang. Barulah dirinya menyadari Youngjae, Zelo dan Yoorin berada disana bersama mereka. Yoorin bahkan memeluk Youngjae dengan ketakutan. Daehyun menggumamkan permintaan maaf pada mereka.
YOU ARE READING
[Book 2] ALIVE
FanfictionAku menghabiskan semua eksistensiku untuk menunggumu. Setelah kini aku menemukanmu, aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu. Karena sekarang kau adalah eksistensiku. Aku lebih baik mati daripada harus menjauh darimu lagi. "I promise to love you for...