Sehun melempar bola itu dari titik three point. Bola itu meluncur dengan akurat ke dalam ring.
"Kau benar-benar menyukainya" itu pernyataan Chanyeol yang tanpa perlu Sehun jawab.
Chanyeol mengambil alih bola lantas mendriblenya mendekati ring kemudian melakulan lay up. Dengan postur tubuh yang sama-sama tinggi keduanya dengan mudah meraih ring.
Bola kembali Chanyeol lemparkan pada Sehun, "Apa Xiumin hyung tahu?"
Sehun menerimanya. Dia mendrible bola kemudian Chanyeol menghalanginya di depan ring. Sehun menggunakan sedikit trick hingga bola itu meluncur mulus ke dalam ring.
"Aku tidak tahu."
Mereka duduk di pinggir lapangan. Masing-masing dengan keringat yang membasahi seluruh pakaiannya. Chanyeol melemparkan botol minumnya setelah menegak sedikit isinya.
"Artinya kau mengakui itu," Chanyeol membaringkan diri di sebelah Sehun. "Bahwa kau menyukai Hae Joo."
"Mungkin."
"Apa kau-"
"Tidak! Kau tahu hal itu diluar kendali kita. Kita tidak bisa memilih orangnya." Sehun memotong kalimat Chanyeol.
Kaum Lycaon tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi pendampingnya. Tetapi jika masanya telah datang mereka setia terhadap pasangannya.
"It's a wolf thing." Chanyeol menyetujuinya. "Jika suatu saat itu terjadi. Hae Joo akan tersakiti."
Chanyeol tidak perlu mengingatkannya. Sehun tahu hal itu dengan sangat baik.
"Apa saat ini Hae Joo masih bermimpi?"
Hal itu membawa pikiran Sehun kembali pada realita. Buku sketsa Hae Joo sudah sangat lama tidak dilihatnya. Yeoja itu pun tidak pernah bercerita kembali mengenai mimpinya.
"Mimpi itu hanya tentang Daehyun"
Sejauh ini mimpi Hae Joo memang hanya tentang Daehyun. Tidak ada hal lain selain dia. Hal itu membuat Sehun tidak nyaman karena meski Hae Joo tidak tahu bahwa dalam mimpinya adalah Daehyun yeoja itu selalu mengingatnya.
"Untuk kau tahu, sepertinya Xiumin hyung sudah merencanakan sesuatu."
"Apa maksudmu?"
Chanyeol merubah posisi duduk di samping Sehun. "Baekhyun memberitahu jika pusaka tidak ada pada kelompok Daehyun."
"Baekhyun hyung?"
"Seseorang dari Matto memberitahunya jika pusaka telah diambil oleh orang lain sebelum Daehyun memusnahkan Kai."
"Kenapa Daehyun menyerang Kai?"
"Aku tidak tahu soal itu."
"Xiumin hyung akan merubah targetnya?"
"Kemungkinan begitu."
Sehun diam untuk berpikir. Apa langkah selanjutnya yang akan dilakulan oleh kawanannya. Dia perlu memikirkan keselamatan Hae Joo. Mengenai Kai dia akan memikirkannya lain waktu.
"Sepertinya kau mulai bisa mengendalikan tubuhmu kembali." Yunho menghampiri Daehyun di balkon kamarnya. Pemuda itu kembali tanpa pengawalan dari saudara-saudaranya. "Kau cukup sering datang ke Matto belakangan ini."
Tubuh Daehyun tidak bisa terlalu lama jauh dari Hae Joo. Dia tidak mau mengambil resiko lain yang berujung akan menyakiti Hae Joo sendiri. Karena itu dia hanya akan datang ke Matto dalam beberapa waktu saja kembali ke Seoul untuk melihat Hae Joo lantas kembali ke Matto lagi.
"Karenamu juga."
"Bagaimana dengan dia?"
Daehyun membayangkan wajah Hae Joo dibenaknya dan hal itu cukup membuatnya sedikit tersentak. "Dia baik."
Yunho mengerti dengan jawaban singkat itu. Dia tidak membahasnya lebih jauh lagi. Daehyun sudah bisa menguasai diri kembali saat melontarkan topik baru diantara mereka.
"Ada sekelompok werewolf datang ke wilayah kami," prolog Daehyun.
"Mereka bangsa Likan. Kami masih mengawasi, namun niat mereka masih samar. Apakah mereka datang mencariku karena Kai atau karena pusaka mereka."
Yunho diam. Setelah kejadian malam itu di Matto tidak ada yang tahu dimana pusaka para Likan itu berada. Bahkan Yunho sekalipun.
"Apa kau perlu beberapa pengawal?"
"Tidak, aku dan Yongguk hyung pernah berhadapan dengan mereka dulu. Kami cukup yakin untuk menghadapi mereka jika terjadi sesuatu. Aku hanya ingin memberi tahu padamu jika suatu saat mereka menargetkan Matto."
Kemungkinan itu bisa terjadi mengingat jejak pusaka mereka pasti berakhir di Matto. Meski Daehyun belum mengetahui motif utama mereka tidak ada salahnya meningkatkan penjagaan Matto dari sekarang.
Salah satu dari dua motif yang disampaikan Daehyun pasti merupakan tujuan mereka. Dari keduanya Daehyun adalah kunci utama atau sasaran mereka. Pembalasan dendam dan hilangnya pusaka mereka Daehyunlah kunci utamanya.
YOU ARE READING
[Book 2] ALIVE
FanfictionAku menghabiskan semua eksistensiku untuk menunggumu. Setelah kini aku menemukanmu, aku tidak akan sanggup untuk jauh darimu. Karena sekarang kau adalah eksistensiku. Aku lebih baik mati daripada harus menjauh darimu lagi. "I promise to love you for...