8 : Keputusan

4.6K 226 70
                                    

"Terimakasih, gue cukup bahagia. Lo tau? Gue kaget karena sikap lo kemarin. Menurut gue itu sesuatu yang romantis."

Anisya berbicara sendirian di dalam ruang kerjanya. Pipi gadis itu merona ketika ingat saat berdua dengan Mr. Kim kemarin. Anisya, jangan kacau. Lalu gadis itu menepuk kedua pipinya beberapa kali.

Lagi pula gue kan masih ada hubungan sama- Anisya jadi teringat dengan seseorang yang masih ada hubungan jelas dengannya, hanya saja untuk sementara waktu seseorang itu tidak bisa menghubungi Anisya.

Beberapa saat kemudian, ponsel Anisya berdering dan mendapat sebuah pesan dari temannya, Lala.

01:15 PM

Lala Lourise
Anisya!!! Ini gawattt, seriusan.

Anisya Latuconsina
Maksudnya?

Lala Lourise
I-itu, gue tadi di kejar-kejar sama cowok.

Anisya Latuconsina
Terus?

Lala Laourise
Lo tau?
Itu Ergan, dia nanyain lo Anisya!

Anisya Latuconsina
Lo kasih tau keberadaan gue?

Lala Lourise
Ma-afin gue, habisnya gue diancem.

Anisya Latuconsina
La, it's okay!

Lala Lourise
Lo nggak marah sama gue?

Anisya Latuconsina
Tenang, gue bisa atasi.

Lala Lourise
Syaa!!! Maafin gue sekali lagi.

Anisya menutup kembali ponselnya. Lala ceroboh banget, sejauh ini gue menghindar. Gadis itu bergidik kesal karena Lala sudah membocorkan keberadaannya saat ini.

Pikiran Anisya sebenarnya tidak tenang, sehingga Ia berhenti melanjutkan pekerjaannya dan membiarkan komputer itu menyala begitu saja.

Lalu, gadis itu beranjak keluar dari ruangannya tanpa mematikan komputer dan meninggalkan ponselnya. Ia menyusuri koridor Leocy Office dengan tatapan kosong.

Tak lama kemudian, seorang lelaki mengetuk pintu ruangan Anisya, karena tak mendengar jawaban apa pun. Akhirnya lelaki itu membuka pintu ruangan tersebut yang ternyata kosong.

Kemana Anisya? Mr. Kim mengedarkan pandangannya dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia melihat komputer yang menyala dan sebuah ponsel tergeletak di atas meja.

Tanpa menunggu lama, Mr. Kim mengambil ponsel itu dan membuka kunci layarnya yang ternyata tidak menggunakan kata sandi apa pun. Akhirnya, begitu ponsel terbuka Mr. Kim langsung melihat tampilan pesan dari temannya Anisya, Lala.

Ergan? Mr. Kim mengerutkan dahinya dan menutup ponsel Anisya. Lelaki itu pun bergegas melangkah keluar dari ruangan tersebut untuk mencari Anisya.

Tepatnya di sudut ruangan kantor, Mr. Kim melihat seorang gadis berdiri kaku, sambil terhanyut dalam lamunannya. Itu dia. Lelaki itu akhirnya melangkah mendekati posisi Anisya.

"Ini bukan waktunya berdiam diri."

"Hah?" Anisya menoleh dan cukup terkejut dengan kedatangan Mr. Kim.

Mr. Kim [Completed] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang