Cemburu Part.1

8.7K 1K 51
                                    

Abercio

Aku menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kesal.

"Wanita itu sudah terlambat!" gerutuku kesal.

"Memang apa yang dilakukannya? Apa dia masih bersama pacarnya?" aku meneguk wine yang tersisa di gelasku dalam sekali teguk.

"Tuan Aber, anda memanggil saya?" aku menoleh pada sumber suara yang datang dari arah pintu.

"Apa yang kau dapatkan tentang wanita itu?"

"Wanita? Oh, maaf. Maksud anda Miss Kayana Kara?"

"Memangnya ada wanita lain yang aku minta kau selidiki?" tanyaku geram. Saat ini emosiku tidak stabil, ini karena wanita itu tidak kunjung datang.

"Maaf Tuan Aber..." aku mendengus kesal pada Jaquen, tidak biasanya dia lamban dalam menjalankan tugas yang aku berikan padanya.

"Tidak banyak informasi yang saya dapatkan tentang Miss Kayana, tuan." aku berdecak kesal.

"Dasar wanita penggoda! Apa Jaquen tergoda dengan wanita itu? Sialan!" seruku dalam hati, kepalaku terasa panas dan mau pecah membayangkan Jaquen tergoda oleh wanita itu.

"Tapi," aku menoleh pada Jaquen.

"Saya rasa anda tidak akan senang dengan informasi ini Tuan..."

"Bisa segera kau katakan Jaq? Semakin lama dirimu seperti Samantha. Selalu berputar-putar tidak langsung ke intinya!" protesku kesal.

"Maaf Tuan Aber..." aku mengangkat tanganku.

"Katakan dengan cepat!" aku berbalik menghadap jendela kamarku. Meskipun aku tidak dapat melihat apa-apa, tapi dalam ingatanku aku bisa melihat sekumpulan bunga mawar tumbuh subur disana.

"Umm, miss Kayana adalah putri keluarga Wilson,tuan..." dahiku berkerut, mengingat nama Wilson disebutkan. Refleks tanganku terkepal dan otakku terasa semakin panas.

"Dia putri Arthur Wilson dan Kayana Damayanti, keluarga yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun itu tuan..." jantungku kini terasa diremas, kematian keluargaku kembali membuat kepalaku penuh dengan amarah.

"Dia putrinya?" aku mengepalkan tanganku.

"dan dia berani mempermainkanku?" desisku kesal.

"Cari tahu dimana dia sekarang! Dan bawa dia kemari, seret saja bila perlu!" perintahku pada Jaquen.

"Sebelum kemari aku sudah memerintahkan untuk mengawasi miss Kayana, dan-"

"Apa dia masih bersama Damian?"

"Iya tuan..." aku menggertakkan gigiku kesal.

"Apa sudah kau siapkan semuanya?" aku memejamkan mata, mencoba menjernihkan pikiranku yang sedang panas. Mencoba mencari sesuatu dan mencoba memahami kenapa dunia begitu kejam pada hidupku.

"Um, apa anda yakin tuan Aber? Miss Kayana-"

"Bukankah tidak adil kalau hanya aku yang merasakan penderitaan ini Jaquen?" aku tersenyum, membayangkan wanita itu menderita adalah kesenangan buatku.

"Segera bawa dia kemari! Dalam satu jam dia harus sudah ada di hadapanku! Apa kau mengerti Jaquen?"

"Baik, Tuan..." aku menggertakkan gigiku menahan kesal. Berani-beraninya wanita itu mempermainkanku.

-

KARA

Aku mendesah panjang dan menatap diriku di cermin. Aku adalah wanita paling kacau di dunia ini sepertinya. Bagaimana bisa aku menerima dua lamaran sekaligus?

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang