Hukuman!

8.7K 1.1K 63
                                    

KARA

"Lebih baik?" aku menatap Harry yang terlihat kawatir dengan keadaanku.

"Tidak apa-apa..." aku tersenyum kaku melihat kekawatiran Harry. Dia calon dokter muda yang baik dan ramah.

"Aku sarankan jangan pernah ke luar rumah dengan perut kosong!" aku tersenyum kaku.

Sejak pagi aku memang tidak sempat sarapan. Aku juga segera meninggalkan pernikahanku begitu Iori memberitahuku kalau Mom dalam masa kritis. Tapi, begitu sampai di rumah sakit yang kudapati adalah Mom baik-baik saja.

Aku tidak pernah curiga saat Iori mengajakku bertemu di toilet laki-laki. Tapi, entah kenapa perutku tiba-tiba terasa mual. Mungkin ini karena aku tidak sarapan dan kurang tidur. Ditambah tadi malam aku minum cukup banyak.

"Selamat atas pernikahanmu..." aku melirik Harry.

"Kau cantik..." aku meringis mendengar pujiannya.

"Tapi apa kau tahu? Kau terlihat seperti pengantin yang kabur..." Harry tertawa gelak dan aku hanya mampu tersenyum tipis.

"Yah, aku lupa segalanya jika menyangkut Mom..." aku menghembuskan napas panjang.

"Ngomong-ngomong kenapa suamimu tidak menemanimu menjenguk ibumu?"

Suami?

Deg.

Wajahku terasa memanas begitu mengingat saat ini aku sudah berstatus istri Aber. Aku, bukan lagi Miss Kayana Kara Dawson tapi Mrs. Kayana Kara Alcander.

Aku, Mrs. Alcander.

Aliran darahku terasa mengalir cepat dipembuluh darahku.

"Eh..." aku kaget saat Harry menempelkan punggung tangannya menyentuh keningku.

"Aku hanya memastikan kau baik-baik saja..." ucapnya sambil tertawa.

"Tadi kau pucat sekali, dan sekarang wajahmu bersemu merah..." Harry kembali terkikik.

"Aku sedikit kecewa karena kau tidak mengundangku hadir ke pernikahanmu. Apa kau pikir aku akan menghabiskan banyak makananmu jika aku hadir?"

"Oh, tidak. Aku, umm..."

"Sekali lagi selamat Kara..." Hari memelukku sejenak untuk mengucapkan selamat padaku dan melihat jam tangannya.

"Sebaiknya kau segera pulang... hari ini hari pernikahanmu... persiapkan dirimu untuk malam pertamamu menjadi istri..."

"Apa?!" aku memekik kaget.

Malam pertama? Darahku kembali berdesir membayangkan aku dan Aber berduaan di kamar dan-

"Tidak... tidak..." aku menggeleng kuat-kuat.

"Apanya?" Harry menaikkan alisnya bingung.

"Apa suamimu tua? Jangan katakan kau menikahi pria tua dan kaya seperti yang ada di film-film..." Harry terkikik.

"Benarkah?" aku menatap Harry yang juga menatapku.

"Kau bercanda Kara! Mana mungkin gadis cantik seperti dirimu menikahi pria tua? Ayolahhh..." Harry mendengus kecewa.

"Kau berteman baik dengan Iori, seharusnya kau meminta dia mengenalkan salah satu teman modelnya..." Harry menasehatiku. Aku tahu, pacar Harry adalah model yang dikenalkan Iori pada awal tahun kemarin.

"Aku cemburu padamu Harry..." aku mengerucutkan bibirku.

"Ha? Hahaha..." Harry tertawa gelak.

"Aku serius! Aku cemburu padamu!" kataku lebih tegas.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang