Wedding

8.5K 1.1K 86
                                    

KARA

"Miss Kara..."

"Hmm..." sahutku tanpa membuka mata.

"Miss Kara..." kembali suara lembut itu memanggil namaku, kali ini dengan sedikit guncangan dibahuku.

"Mom, aku masih mengantuk... dan kepalaku berat..." ucapku pelan sambil menarik selimut dan berpindah posisi tidurku.

"Tapi miss Kara anda akan terlambat ke acara pernikahan anda..."

Pernikahan?

"Pernikahan?" tanyaku sambil membuka mata dengan berat. Hal pertama yang kulihat adalah Samantha yang terlihat cantik dan berseri-seri, namun detik selanjutnya saat otakku tersadar dengan apa yang tadi aku ucapakan spontan membuatku membuka mataku lebar dan bangun.

"Pernikahan!" pekikku panik.

"Astaga..." aku segera turun dari tempat tidurku.

"Awww!" aku kembali duduk saat kurasakan kepalaku terasa seperti kejatuhan sesuatu yang berat.

"Minum air madu dulu miss Kara..." aku meringis dan mengangguk saat Samantha menyodorkan secangkir air madu yang efektif menghilangkan sakit kepala setelah minum alkohol.

"Terima kasih Samantha..." aku tersenyum padanya.

"Aku meletakkan gaun anda disana, masih terbungkus rapi..." Samantha menunjuk sesuatu yang tergantung di sudut kamar ini.

"Tunggu dulu... ini kamar Ab?" aku mengernyit tak percaya. Aku kembali tidur di kamarnya?

"Tuan Aber tidur di kamar orang tuanya..." Samantha terdengar sedih lalu memalingkan wajahnya.

Menangis? Aku rasa dia menangis. Keluarga ini pasti sangat berarti baginya.

"Samantha..." panggilku setelah meletakkan cangkir air madu tadi di meja dekat tempat tidur.

Aku berdiri dan memeluknya, bahunya bergetar lembut.

"Saya senang anda menikah dengan tuan Aber..." bisik Samantha dengan suara bergetar.

Senang? Astaga Samantha yang polos tertipu tuannya si Beruang Pemarah.

"Tuan besar dan nyonya Alcander pasti juga senang andalah yang menjadi istri tuan Aber..." aku menepuk bahu Samantha.

"Kata Jaquen kemarin tuan Aber tertawa... dan itu karena anda miss Kara..." aku meringis, pasti Jaquen salah paham. Aber bukan tertawa karena ada hal lucu tapi dia tertawa untuk mengejekku karena aku melihat banyak pasangan muda mudi yang bermesraan di sepanjang jalan arah rumahnya.

"Ok, sebaiknya aku segera mandi..." potongku sebelum Samantha berbicara lebih banyak lagi.

"Umm, satu lagi..." Samantha menahan tanganku.

"Saya baru tahu kalau anda pernah menjalin hubungan dengan tuan Damian..." aku mengedipkan mataku dan menatap Samantha dengan bingung.

"Aber yang cerita?" aku menggigit bibirku.

"Anda tidak ingat?" aku menaikkan alisku dan mengedipkan mataku.

"Umm, ingat soal apa?" aku menggaruk kepalaku dan meringis.

"Kekacauan semalam?"

"Hm? Kekacauan?" aku mendesis dan mengetukkan jariku di daguku.

"Saya rasa ini hal langka... sejak bertemu anda, tuan Aber seperti berubah jadi orang lain... banyak hal yang tidak biasanya terjadi..."

"Umm, misalnya?" aku meringis.

"Astaga, saya rasa anda tidak ingat dengan kejadian semalam?"

Ok, aku semakin penasaran. Memangnya apa yang terjadi? Aku tidak ingat, sama sekali tidak ingat.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang