Bab 20

2.4K 78 8
                                    

HAPPY READING
-
-
-

Malam ini, tepat jam 00.00 Dirga belum tidur. Entah apa yang membuat ia tidak bisa tidur. Sudah berapa kali ia menutup mata. Aneh!  Ada yang aneh dengan dirinya. Sepertinya yang membuat ia tidak bisa tidur adalah grey.

Cewek yang di titipkan kepadanya untuk di jaga.

Entah mengapa mengingat senyum manis di wajah grey membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Bukan hanya jantungnya berdetak tak karuan, tapi juga bibir Dirga yang tertarik keatas sehingga melukis sebuah senyum yang manis.

Tapi sedetik kemudian senyum itu memudar,"ahkgg...ada apa dengan gue sih...!, Senyam-senyum sendiri, dan entah kenapa kepala gue isinya grey terus sih, kenapa sihhh...?"

Dirga mulai bermonolog dengan raut bingung. Apa mungkin gue suka saa...

Mata Dirga membulat, terkejut dengan pikirannya, tapi ia juga berpikir setiap kali ia bersama grey, hatinya begemuruh. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

Tapi tidak mungkin lah ia suka atau mungkin bisa di bilang cinta dengan grey!.

Pikirannya berkecabuk, 'gak!..gak mungkin lah gue cinta dengan grey'. Ego dan kata hati Dirga saling bertolak belakang"auah...gelap, bingung sendiri gue jadinya!"

Lalu ia memilih untuk mencoba tidur kembali, membolak-balikkan badan mencari gaya yang senyaman mungkin, sehingga ia terlelap dengan tenang.

***

"Pagi bunda, pagi Dirga"sapa grey, lalu duduk di depan Dirga yang tengah sarapan, dengan nasi goreng.

"Pagi sayang" "pagi" balas mereka hampir barengan.

Grey tersenyum kemudian ia melahap habis nasi goreng yang di buat bunda Dirga- Amel.

"Oh iya Bun, om mana? Udah pulang atau belum?"

"Belum grey, om akmal masih di Bandung, katanya lusa baru pulang!"jelas Amel, grey mengaguk tanda mengerti.

Di ambilnya susu punyanya lalu meminumnya sampai habis, lalu mentapa Dirga yang juga mentapanya sebentar kemudian menetap Amel.

"Bun Dirga sama grey berangkat!" Pamit Dirga sambil menyalimi tangan Amel dan berlalu keluar rumah, grey bangkit dari duduknya, menyalimi Amel dan berkata"grey berangkat Bun"

"Iya hati-hati, bilangin Dirga jangan bawa mobil laju-laju!"

Grey mengaguk sebelum keluar rumah.

***

Mobil Dirga memasuki perkiran, setelah selesai memarkirkan mobil, grey dan Dirga berjalan dengan santai ke kelas masing-masing, tetapi sebelum grey menghilang dari perbelokan ia berkata kepada Dirga sambil tersenyum"dadah dirga, nanti kekantin yah"

Dirga terkekeh melihat kejadian itu lalu mengangguk dan tersenyum, grey yang mendapatkan senyum dan jawaban, entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat, sama seperti biasanya ketika ia bersama dengan Dirga, intinya jika ia bersama Dirga jantungnya selalu berdetak lebih cepat dari biasanya.

Bolehkah ia berharap agar kedepannya ketika ia sudah meyakinkan bahwa ia menaruh hatinya kepada Dirga, cowok itu juga sama sepertinya menaruh hati Dirga ke ia, grey!.

***

Saat grey sedang melamun teriakan Yogi membuat ia terkejut sekaligus mengembalikannya ke dunia.

"Uuyyyy, hari ini kita jamkos Bu nida gak masuk, lagi sakit" lantas pengumuman mendadak dari yogi--ketua kelas membuat satu kelas heboh.

"Hugh... Untung saja Bu nida gak masuk, nah kalau masuk bisa tuli ni telinga gegara dengerin ceramah panjangnya, kita!"

Grey terkekeh mendengar tuturan kebahagiaan dari sahabatnya itu, ya memang sih mendengar ceramah Bu nida--guru sejarah, bisa membuat mereka uring-uringan sangking bosanya.

Kelas terasa sepi, di kelas hanya ada beberapa orang termasuk grey dan Ratna, mereka lebih memilih di kelas dari pada ke kantin. Grey sedang membaca novel, lain lagi dengan Ratna ia sedang menonton Drakor kesukaannya-school in love.

Kegiatan tersebut terus berjalan hingga bel istirahat berbunyi, grey menutup novelnya lalu berdiri"kantin kuyy?"lalu mereka berjalan keluar kelas, kelasnya Dina.

Terlihat Dina sedang memasukkan buku tulisnya kedalam tas, lalu berjalan kearah grey dan Ratna.

***

Dina menatap sekeliling penjuru kantin dan happ....ia melihat Dirga cs duduk dimeja favorit mereka di pojok"datangin yang lain yuk?!"serunya sambil menunjuk Dirga cs, grey dan Ratna menyetujui nya.

"Yang! Duduk sini"ujar Dani sambil menepuk pelan kursi disampingnya, grey dan Ratna menduduki kursi yang kosong, dan terjadilah Ratna duduk disamping Herman sedangkan grey berhadapan dengan Dirga.

Dirga tersenyum manis melihat grey duduk di depannya.

"Udah pesan"tanya Dani, sontak membuat para gadis menggeleng.

"Tuh minta sama Herman, dia baru aja jadian sama Siska adek kelas!"dengan santainya kalimat itu keluar dari mulut Dani. Dani menoleh ke Herman yang tengah melototi dirinya. 'Jangan sampai tu mata keluar' batin Dani

Para gadis menatap Herman dengan raut wajah bingung" betul man?"tanya grey, yang mendapat anggukan Herman.

"Asikkk, pj dong! Sekarang Ya man!!"heboh Ratna, dengan mata berbinar

"Hmmm...pesan sana nanti gue yang bayar"

"Okehh...Din, grey Lo berdua mau apa? Gue yang pesenin"tawar Ratna

"Gue jus mangga, sama cireng aja rat"balas grey

"Kalau gue, es teh sama bakso"jawab Dina

"Yoo....gue pesenin dulu"ujarnya lalu beranjak membeli pesanan grey dan Dina, sekaligus dirinya sendiri.

"Kok Ratna sebahagia itu sih?" Tanya Dani, Dina menoleh lalu berkata"asal kamu tau yang, Ratna itu kalau ada gratis responnya bakal kaya tadi"

Mereka semua tertawa atas penjelasan Dina tentang Ratna.

_____________________________

Hai guys....lama sudah aku gak update ni cerita, you know lah, aku udah mau UN.

Soryy guysss kalau ini cerita gak bisa membuat kalian suka.

Vote and comen!!!

Salam hangat iin

MY PERFECT BAD BOY (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang