part 3

9.2K 569 77
                                    

                 



Sasuke datang kekantor dengan wajah kusut.
Sasuke kacau karena sikap sakura yang mencueknya.
Sakura pasti marah padanya karena ia pulang terlambat.
Semua ini karena hinata yang memaksa menemaninya.
Sasuke awalnya menolak tapi hinata terus merayunya hingga sasuke tidak dapat menahan diri untuk menolak.

"Apa ada masalah sasuke-kun?"

Hinata yang masuk ruangan sasuke dapat melihat raut wajah berbeda dari sasuke.

"Tidak ada"

Sasuke tidak mau mengatakan apapun masalahnya dan sakura.

"Kau bohong,ini pasti berhubungan dengan sakura"

Hinata tahu hanya sakura yang dapat membuat sasuke seperti ini.
Jujur saja hati hinata iri.
Hinata tahu posisinya hanya sebagai selingkuh.
Hinata sudah jatuh hati pada sasuke sejak awal mereka bertemu dan saat bekerja disini hinata malah semakin mendekati sasuke.
Hinata terus merayu sasuke awalnya sasuke menolak tapi bila hinata berani menyentuhnya seperti itu membuatnya tidak bisa menolak dan juga sasuke sedang berada dititik jenuh hubungannya dengan sakura.
Hinata memanfaatkan kesempatan itu. Hinata tidak memikirkan perasaan sakura karena sudah dibutakan oleh cintanya pada sasuke.

"Sudahlah lupakan saja sasuke-kun"

Hinata mencoba membuat sasuke melupakan sakura.

"Suasana hatiku sedang buruk jadi kau pergilah "

Sasuke mengusir hinata dari ruangannya.
Hinata menurut walaupun dengan muka kesal setengah mati.
Sasuke tidak memperdulikannya.





Ino mulai membuka toko bunganya karena banyak pesanan yang akan segera diantar.

"Selamat pagi"

Ucap Ino saat mendengar suara pintu yang dibuka.
Ino lalu menatap kearah pintu saat tidak mendengar balasan dari pengunjung yang datang.

"Sai-kun"

Ino terlihat senang dan menghampiri sang kekasih hati.
Sai lalu merentangkan tangan memberi isyarat agar ino memeluknya.
Mereka berpelukan melepas rindu setelah satu bulan tidak bertemu.

"Bagaimana kabarmu?"

Sai mengelus rambut ino lembut.

"Tentu saja buruk karena kau tidak ada disampingku"

Ino memasang raut wajah cemberut.

"Aku begitu karena ada pekerjaan "

Sai memegang wajah ino dengan kedua tangannya hingga mereka saling bertatapan.

"Hari ini kita akan pergi kencan"

Ino kembali memasang wajah gembira.

"Tentu"

Sai tersenyum melihat ino yang sangat bersemangat pergi kencan dengannya.

"Aku akan siap-siap"

Ino mau menuju lantai atas tokonya. Disana ada kamar ino bila ia tidak sempat pulang keapartemennya.



Drt drt drt

Suara handphone sai membuat ino berhenti melangkah.
Ino menunggu sai menjawab telepon yang Ino tidak tahu dari siapa.

"Ada apa?"

"Aku kesana sekarang"

Ino merasakan perasaan yang tidak enak mendengar percakapan sai entah dengan siapa itu.

"Maaf Ino aku tidak bisa pergi hari ini, besok aku janji.
Ada masalah dipameran"

Ino memasang wajah kecewa.
Ino baru saja mau membuka suara sai sudah pergi meninggalkannya.

"Aku pergi"

Ino memandang punggung itu dengan sedih.
Selalu saja seperti ini baru saja ia merasa bahagia tapi tak lama langsung kecewa lagi.







Jam menujukan pukul 7 malam.
Sakura duduk bersandar dengan kepala ranjang sambil membaca novel yang sudah sering ia baca.
Sakura berpikir besok ia akan ke toko buku untuk membeli novel yang baru.

Kret

Pintu kamar dibuka sasuke berdiri di depan pintu menatap sakura yang sibuk membaca novelnya bukannya sakura tidak mendengar hanya saja ia sedang malas menatap sasuke.
Sakura masih kesal dengan kejadian kemarin.

"Tidak seperti biasanya kau membaca novel dimalam hari?"

Sasuke menutup pintu kamarnya lalu meletakkan tas kerjanya diatas meja.

"Hanya ingin saja"

Sakura tidak mengalihkannya pandangan.

"Kau juga tidak menyambutku seperti biasa"

Sasuke membuka jasnya lalu ia duduk dipinggir ranjang dan menatap sakura.

"Apa itu suatu keharusan?"

Sakura kembali mencela ucapan sasuke.

"Kau masih marah padaku?aku janji tidak akan mengulanginya lagi"

Sasuke membujuk sakura untuk memaafkannya.
Sakura tidak mempedulikannya.

"Sakura"

Sasuke meraih wajah sakura untuk menatapnya.
Sakura menghela nafas melihat tatapan memohon dari suaminya tersebut hingga akhirnya dia mengangguk kepalanya.






Sakura berjalan di trotoar dia baru saja dari toko buku membeli novel.
Sakura dari dulu memang sangat suka membaca novel bahkan ia memiliki koleksi novel.
Sakura duduk di halte menunggu bus untuk pulang.
Matanya menatap seberang jalan yang merupakan restoran.
Mata sakura menyipit saat melihat  sasuke berada direstoran tersebut.
Sakura melihat dari jendela kaca besar yang membuat dia dapat melihat langsung kedalam restoran.
Sakura terkejut saat melihat Hinata yang juga berada disana.

Sakura lalu mengeluarkan handphonenya.
Tidak lama sakura menempelkan handphone itu di telinganya.

"Halo,sasuke-kun"

Sakura menunggu jawaban dari sasuke tanpa mengalihkan pandangannya.

"Halo,ada apa? "

Jawab sasuke diseberang sana yang tidak tahu jika sakura sedang melihatnya.

"Aku hanya merindukanmu saja,apa kau sudah makan siang?"

Sakura ingin mengetahui sasuke jujur atau tidak padanya.

"Sekarang aku sedang memakan bentomu"

Sekarang sakura tahu sasuke tidak pernah jujur lagi padanya walaupun sasuke berkata jujur kalau ia sedang makan diluar sakura tidak akan marah. Sakura paling tidak suka dibohongi.
Sakura juga melihat mereka berdua terlihat sangat akrab semakin menguatkan asumsi ino waktu itu.

"Selamat makan sasuke-kun"

Sakura memutuskan sambungan telepon secara sepihak.
Sakura berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kantor sasuke yang kebetulan tidak jauh dari sana. Sakura sebenarnya ingin mampir kesana tapi takut mengganggu pekerjaan sasuke.
Hanya butuh waktu 10 menit untuk sakura sampai disana.
Sakura masuk kedalam lift menuju ruangan sasuke.
Saat pintu lift terbuka sakura berjalan dengan cepat.
Sakura membuka pintu ruangan sasuke.
Sakura ingin mencari bento yang selalu ia buat setiap hari untuk sasuke.

Tempat sampah,disanalah sakura menemukannya.
Sakit hati sakura melihat kenyataan ini.
Sakura memungut kotak bentonya.
Sakura melihat makanan itu masih utuh tidak tersentuh sama sekali.
Air mata sakura tidak kuasa untuk mengalir.
Kecewa tentu saja,kenapa sasuke tega membohonginya?kenapa sasuke melakukan ini padanya?kenapa dan kenapa?memenuhi otak sakura.
Apa mungkin selama ini sasuke selalu membuang bento yang ia buat dengan susah payah?padahal setiap hari dia selalu memikirkan menu-menu berbeda agar sasuke tidak bosan namun apa yang ia dapat?.
Sakura segera pergi karena ia sangat tidak ingin bertemu dengan Sasuke.
Sakura juga jadi membenci hinata walaupun belum ada bukti namun sakura akan mencarinya.










TBC

Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏
Semoga suka😍😍😍😍😍😍😍😍
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘






Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang