part 14

9.1K 509 35
                                    

         

Sakura dan ino pagi ini ragu ingin pergi membuka toko bunga atau tidak tapi mereka takut bila sasuke dan sai datang lagi.
Saat sarapan ino dan sakura saling berpandangan.
Mereka benar-benar bingung dengan keputusan mereka.


Ting tong ting


Suara bell menyadarkan mereka pikiran masing-masing.
Sakura dan ino saling lempar pandangan karena tidak ada yang pernah bertamu keapartemen.
Mereka tentu takut jika sasuke dan sai juga tahu tempat tinggal mereka.

"Ino bagaimana ini? "

Sakura tidak tahu harus membukakan pintu atau membiarkannya begitu saja?.

"Kita buka saja sedikit pintu itu kalau itu sasuke dan sai kita langsung tutup dengan cepat "

Ino mengatakan idenya yang dibalas  menggangukkan kepala oleh sakura tanda setuju.
Sakura dan ino akhirnya berdiri.
Mereka berjalan dengan pelan.
Saat didepan pintu mereka sudah mengambil ancang-ancang.
Ino memegang kenop pintu, sakura bagian menahan pintu.
Sakura dan ino bertukar pandang sakura mengangguk tanda siap.
Ino lalu menghitung tanpa suara untuk memberikan aba-aba kepada sakura.

Kret

"Ahhh"

Teriak ino spontan membuat sakura bingung harus melakukan apa namun ino tidak langsung menutup pintu.

"Hai,ino"

Terdengar suara yang sakura kenal.
Ia menghembuskan nafas lega lalu membuat pintu dengan lebar.

"Kau membuatku kaget sasori dengan mendekatkan wajah secara tiba-tiba"

Ino menatap sasori kesal.
Saat membuka pintu wajah sasori tiba-tiba muncul dan sangat dekat dengan wajahnya namun sasori terlihat puas mengejutkan ino.

"Kalian kenapa lama sekali membuka pintunya?"

Gaara yang berdiri dibelakang sasori.
Sakura menatap kearah gaara yang tersenyum kepadanya.

"Kami sedang sarapan,ayo
masuk"

Mereka kemudian masuk tentu saja kembali mengunci pintu karena bisa saja sasuke dan sai akan datang.

"Boleh kami ikut sarapan?"

Sasori bertanya namun hal itu membuat mereka menahan tawa melihat ekspresi memohon sasori.

"Menurutmu?"

Bukankah mereka sendiri tahu jawabannya.

"Sakura yang memasak bukan?"

Sasori mengatakan seolah tidak perlu izin ino.

"Kau ini"

Ino duduk sambil memasang wajah kesal.
Sakura menyiapkan peralatan makan untuk mereka.

"Kenapa kalian kesini?"

Mereka mulai sarapan sambil membuka obrolan.

"Tidak boleh"

Ino dan sasori selalu saja berdebat.

"Bukan begitu"

"Kami hanya ingin menjemput kalian"

Jawaban gaara membuat ino dan sakura menyernitkan dahi mereka.

"Kami hari ini akan membantu kalian ditoko seperti kemarin "

Sasori menambahkan penjelasan gaara.

"Kami mengambil cuti"

Karena ini bukan akhir pekan tentu saja mereka heran.

Fake LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang