"hi, kim sejepng" sapa seorang pria yang berjalan berlawanan arah. Pria itu tersenyum sambil melambaikan tangan. Aku membalas lambaian tangannya dan sedikit tersenyum.
Sejujurnya, aku belum kenal dia, dan pria itu sedikit asing bagiku tapi....Pria itu memberi isyarat pada sooyoung untuk segera duluan ke kantin. Sooyoung mengangguk mengerti.
"aku duluan ya, dia keknya mau ngomong sama kamu. " katanya sambil menatap ekspresi pria itu dan tentunya mentapku juga, karena dia bicara padaku. Tak lama dia nyelonong jalan aja sendirian ke kantinnya.
"eh?" tanyaku dengan nada seolah menahan dia untuk ga pergi. Tapi dia tidak mengindahkannya.
Sejujurnya aku tak mengerti kenapa dia tau namaku. Aku tak mengerti kenapa dia membiarkan sooyoung pergi.
Aku pun menatap datar kearahnya dan menyilangkan tanganku diatas dada.
"ko kamu tau namaku?" tanyaku balik dengan nada mengintrogasi.
"aku tau kalau kamu anak fisika 2 sekarang"
"aku juga tau kalau 2 pekan lagi kamu ulang taun."
"aku juga tau Edy kim itu nama papamu"
Aku yang mendengar semua itu menjadi sedikit kaget. Namun aku tak bisa berkata apa-apa.
"aku ke kelas dulu ya, sese-ssi" pamitnya sambil sedikit menunduk kepala dengan hormatnya. Seulas senyum ia berikan sebelum ia benar-benar angkat kaki dari hadapanku ini.
Aku menoleh ke arahnya dan menatap kepergiannya. Sekilas nada langkah kaki pria itu mengingatkanku pada pada kilas balik yang kufikirkan.
Namun ternyata, tak ada yang bisa ku ingat darinya. Ah sudahlah, mungkin dia cuman stalker.Aku melangkah sendiri ke kantin. Sungguh, sedikit canggung sih kalau siswa baru berjalan sendirian ke area sekolah yang lain. Dan aku sungguh tidak mengenal mereka mereka, siswa kelas lain yang sedang bermain-main disekitar koridor.
***
"em, aku baca sesuatu yang seru kemaren" kata sooyoung disela-sela menikmati seporsi baksonya.
"apa itu?" tanyaku balik setelah beres menyeruput tetrapack tea.
*tetrapack tea=teh kemasan kotak"essential of chemistry by Edy kim."
"oh, iya aku tau. " jawabku dengan nada sedikit malas dan datar. Sudah rahasia umum kalau orang-orang menyebut karangan papaku sebagai 'buku yang seru untuk dibaca'
"aku baru tau kalau amina amida itu turunan hidrokarbon. Itu ga dipelajari di SMA" lanjutnya dengan antusias. Terlihat mimik wajahnya kalau dia sangat nyaman dengan pelajaran yang tidak kusukai.
"kamu suka banget kimia, ya?" tanyaku sambil mulai mengambil sesendok kuah bakso kedalam mulutku.
"aku suka, tapi aku ga ingin ke kimia murni sih."
"ehm, syukurlah" balasku disela menyeruput tetrapack tea.
tetrapack : teh kemasan kotak
"kenapa?" tanya dia menatapku tak mengerti
"engga ko." jawabku dengan tenang ke arahnya, berusaha agar dia ga bingung lagi dengan jawaban ku sebelumnya.
"dia mau ke kimia juga, biar kayak papamu" lanjutnya tanpa menatapku dan dilanjutkan dengan meminum segelas teh manis.
"dia siapa?" tanyaku menatap sooyoung heran.
"itu, yang tadi nyapa kamu di koridor" balasnya singkat membuat hatiku semakin bertanya tanya
Siapa sih?
Ko dia kek nyangkut pautin dirinya dengan aku gitu, atau jangan jangan....."hi, peri cantik" sapa si cowok tengil mengaburkan fikiranku. Pria itu menyapa sambil melambai tangan dan tersenyum. Aku membalasnya dengan senyuman singkat.
"pake parfum gih, bau banget si lu" kata sooyoung dengan ekspresi bete sambil mengibas-ngibaskan tangannya untuk menjauhi aroma bau badan si cowok tengil itu.
"maaf ya sama penampilanku, aku datang kesini dengan sebuah surat kecil." katanya mengabaikan perkataan sooyoung. Dia berkata sambil menyodorkan selembar hvs yang dilipat 4 kali. Aku mengambilnya dengan pelan dan menyimpannya di saku. Sesuai dengan perintah yang tertulis di lembarannya.
"satu lagi, ini ada formulir untuk kimia club. Ntar nanti langsung masuk ke lab aja, ga usah ke sekre"
Aku mengangguk mengerti sambil membaca sekilas formulir itu."makasih jangan?" ucapnya bertanya padaku
"makasih" jawabku refleks sambil natap dia sekilas
"sama-sama"
"aku pergi dulu,ya"
"iya" jawabku singkat dengan tak menatapnya, mataku masih terfokus pada formulir itu.
"ga harus sekarang ko dikumpulinnya." kata sooyoung padaku tanpa menatap
"oh yaudah kalau gitu" balasku padanya setelahnya ku lipat kertas formnya.
"btw, kamu pernah setim sama anak yang tadi ga?"
"siapa? Jackson? Idih, dia anak sosial kali. Mana mungkin ikut kimia club"
"lantas kenapa dia yang ngasih?"
"dia keknya dititipin si Ji ar"
"jiar itu siapa?" tanyaku heran tak mengerti. Ya mana aku tau dia siapa, aku kan siswa baru.
"dia sepupu aku, yang tadi nyapa kamu di koridor. Nama aslinya park jinyoung, dia anak biologi 1" balasnya dengan datar seolah dia seperti bete kalau nyebut namanya.
Hatiku sedikit kaget. Namun aku berusaha tenang. Dan nama itu, entah kenapa otak ini jadi mengarahkanku ke memori itu.
'Tunggu, jinyoung?'
'Apa dia jinyoung yang....?'---
Yang ganteng pastinya wqwq
Vote komen ya gengs ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
will i am
RomanceAttention!📢📢⚠⚠⚠ Mirip ceritanya ma dilan, tapi ga mirip juga sih . Sinopsisnya, william x sehun : entah emang kembar entah emang pria itu punya dua alter, entah dia adalah orang yang kena reinkarnasi, pokoknya tu cowok sebenernya yang ganggu hid...