The Time We Were Meet #sejeong

67 6 2
                                    

"udah sampai neng"

"oh yaudah deh. Ini uangnya"

"gausah, udah dibayarin bojo neng"

Aku hanya menanggapi kalimat mamang taksi dengan tertawa getir.

"yaudah deh, makasih ya mang"

***

"hi, peri cantik"

"hi, jack"

"ga ke aula?"

"hah? Ngapain?"

"undian casting anjangsana. Gatau ya?"

"eh ya? Oh okedeh, aku kesana."

"ditunggu ya, jangan lupa daftar divisi iklan hehe"

"hehe gimana nanti aja ya"

Balasku sambil tertawa creepy kearahnya.

Akupun menyimpan sapu kelas dan bersiap mengambil tas lalu berjalan ke aula.

.

Eh tapi, hari ini kan praktikum?

Kalimat itu seolah menyadarkanku saat melangkah pertama keluar dari kelas.

Haruskah aku berbalik untuk pergi ke lab?

***

"ini kenapa pada belum dateng?padahal hari ini praktikum terakhir"

Tanya gw sambil mengecek semua hadiah yang gw buat semalem beserta quotes sticky notesnya.

Gw hanya memandang hadiah berpita jepang itu dengan tatapan pahit.

"daniel-ssi, kamu udah urus surat undur diri saya?"

"pak han marah banget kang, coba deh akang konfirmasiin sama yakinin lagi dia. Dia juga ngeluh blm dapet mulu laboran pengganti"

"huft, selalu aja itu yang dia bilang"

"dia terlalu nyaman sama akang, katanya-"

"punten?"

Kata seseorang sambil mengetuk pintu.

Panca indra gw langsung beralih ke si dia dan mengabaikan apa yang daniel bilangin tadi.

Wanita itu kini menyimpan tas dan mulai memakai alat pelindung diri.

.

Hari ini, sejeong datang sendiri untuk memulai praktikum. Lucu sekali, hanya dia yang datang di hari terakhir gw disini dan itu terjadi pasca 10 jam lalu gw mengungkap perasaan gw ke dia.

Gw cuman bisa senyum setengah bibir menatap buku log.

Tak lama sebuah langkahan kaki orang terburu buru datang ke gw.

Oh my gosh, sooyoung. Dia ga pake jaslab dan lari ke ruangan gw dengan tergesa gesa. 

Ada apa ya?

"punten kang, saya sooyoung dari meja a4 ingin memohon izin seluruh anggota untuk latihan anjangsana angkatan. Termasuk sejeong meja a5"

Katanya dengan ekspresi takut tapi dia berani ngomong gitu ke gw. Sejeong yang denger langsung ngedongak kaget.

"hah?"

Tanya gw menatap dirinya dengan tatapan tak percaya.

"kenapa kang?" 

will i amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang