Hari ke-12

1.6K 244 23
                                    


Apakah kalian sadar. Mereka hanya berteman. Dan selayaknya seorang teman, idola kalian akan bersikap baik pada lawan mainnya. Kenapa bisa kalian menganggap itu semua adalah jenis kencan tersembunyi? Dan perhatian yang berlebihan?

=Hari ke-12=


"Kurasa aku sudah menyuruhmu untuk melakukannya. Tapi, kenapa kau malah diam?"

Eunwoo menggigit bibirnya ragu. Ia menahan napasnya dan mencoba bersikap setenang mungkin. Sejujurnya, Eunwoo tidak mengira jika Joonmyeon akan membahas hal seperti ini di pagi hari. Dan, ia juga tidak tahu jika Joonmyeon menginginkan ia melakukan yang Joonmyeon suruh hari itu juga.


"Kukira tidak hari itu juga"


"Jika bukan kemarin lalu kapan? Lusa? Minggu depan? Atau malah tahun depan hah?!"


Eunwoo menunduk saat Joonmyeon menaikkan oktaf suaranya. Joonmyeon menenggak kopi hitamnya kasar. Ia menarik nafasnya dalam dan menatap Eunwoo yang juga menatapnya balik.


"Aku akan merahasiakannya. Aku tau kau memiliki kekasih"


Deg.


Bibir Eunwoo kelu seketika. Ia teringat wajah Bin yang ketakutan saat itu. Dan hal itu semakin membuat rasa bersalahnya menghampiri. Eunwoo tidak ingin Bin terluka. Eunwoo juga tidak ingin dikuliti oleh Youngjae. Eunwoo juga tidak mau karirnya hancur. Tapi, kenapa rasanya berat sekali melakukan hal yang diminta Joonmyeon?


"Anggap saja kau sedang berperan menjadi kekasih yang baik untuk Dahyun di depan fancam" Eunwoo memalingkan wajahnya. "Aku mohon Eunwoo-ya"


Knock knock.


"Permisi daepyonim. Sebentar lagi Eunwoo-ssi akan ada kegiatan pemotretan. Saya harap anda bersedia membiarkan saya membawa Eunwoo-ssi"


Eunwoo memijit pelipisnya saat Jinwoo datang disaat yang tepat. Ia melirik Joonmyeon melalui ekor matanya dan tersenyum kecil saat tahu kemungkinan Joonmyeon menahannya lebih lama tidak ada. Setidaknya, Eunwoo dapat melarikan diri dari pembicaraan sensitif ini.


"Kita bicarakan ini lagi nanti"


"Tolong diingat jika aku ini adalah atasanmu"


"Kau bukan matahari dan aku bukan bumi yang mengitarimu sesuai dengan orbit yang kau buat"


=3=

"Soo Ah, nanti kau akan melihat hasilnya bukan?"

Soo Ah menghentikan kegiatan makannya dan tersenyum lebar ke arah Bin. Gadis remaja itu masih kaget ketika kakak keduanya mengingat hari penting baginya.

"Nde, oppa. Apa kau berniat mengantarku ke sekolah?"


"Kau benar-benar memilih untuk melanjutkan kuliah di luar negeri?"


"Negeri tetangga lebih tepatnya"


Bin terdiam sesaat. Ia baru ingat jika Soo Ah mengambil salah satu universitas di Jepang. Bin tiba-tiba memikirkan bagaimana nasib adik semata wayangnya yang tinggal di Jepang. Hei, Jepang lebih liar dari Korea. Preman di sana juga kasar. Bahkan, ada banyak wanita kasar di sana.


"Kau serius?"


"Tentu saja, aku akan ke sana dan tinggal bersama Jongup oppa"


Melihat senyum cerah Soo Ah. Bin jadi tidak enak untuk mengatakan jika ia sangat mengkhawatirkan adiknya. Walaupun bersama Jongup, tetap saja Bin khawatir. Jongup belum tentu memperhatikan adiknya seperti Bin yang sangat over pada Soo Ah. Bahkan, Jongup di Jepang untuk perusahaan bukan untuk menjaga Soo Ah.


30 Days [Soap Couple || BinWoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang