Part 11

4.2K 162 1
                                    

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak Lei yang ternyata mendengarkan pembicaraan mereka sedari tadi.

Tapi dia tidak suka dengan sikap ikut campur Shan Cai tadi. Shan Cai pikir siapa dirinya? Dia kira cara seperti ini bisa membantunya? Jangan suka ikut campur!

"Tapi mungkin kelak kalian tidak bisa bertemu lagi. Aku tidak mau melihatmu menderita."

"Tidak ada hubungananya denganmu, Pergi!"

Patah hati, Shan Cai langsung lari dari sana. Dia sungguh tidak mengerti kenapa Lei semarah itu. Apa sebenarnya salahnya? Tapi dipikir-pikir, ucapan Lei tadi ada benarnya. Dia tidak berhak menggunakan pemikirannya sendiri untuk membujuk Jing, dia pasti sudah membuat Lei malu.

Lei sendiri kembali ke rooftop dan melakukan handstand, sebuah cara yang dulunya diajarkan oleh Jing setiap kali dia merasa sedih agar air matanya tidak keluar.

Hari itu, semua orang kecuali A Si dan Lei, sudah berkumpul di bandara untuk mengantar kepergian Jing. Xi Men dan Mei Zuo cemas karena Lei tidak bisa dihubungi sama sekali.

A Si sendiri baru datang tak lama kemudian dengan membawa sebuah kotak. Qing He penasaran itu kotak apa? A Si mengklaim kalau itu adalah kado untuk Jing dan ini adalah kado yang sangat spesial sehingga tidak boleh diperlihatkan pada siapapun.

Tentu saja ucapannya itu malah membuat Qing He semakin penasaran dan langsung merebut kotak itu dari tangan A Si. Dengan santainya dia membuka kotak itu dan BUK! sebuah boneka menghantam muka Qing He dari dalam kotak itu. Jelas saja Qing He langsung protes dan jadilah kedua pria itu ribut bukan main.

"Seandainya pemikiran Hua Ze Lei bisa lebih terbuka seperti dia (A Si), dia pasti takkan begitu menderita." Batin Shan Cai sedih.

A Si melihat kesedihan di wajah Shan Cai itu. Dia langsung mencoba membuatnya untuk tidak bersedih, tapi dengan cara mengejek muka jelek Shan Cai yang jadi tambah jelek dengan muka cemberutnya itu.

"Daoming Si, apakah ada seseorang yang kau sukai?"

"Kenapa tiba-tiba tanya begitu?"

"Seperti inilah menyukai seseorang. Asalkan dia bisa bahagia, tidak apa-apa harus menahan diri dan melihatnya secara diam-diam."

Tapia A Si tidak sependapat dengannya. Bagi A Si, cuma orang bodoh yang akan berkata seperti itu. Bagaimana kalau besok dia mati? Dia pasti akan menyesal seumur hidup.

Jika Shan Cai tidak mengatakan perasaannya, lalu apakah Shan Cai berharap orang itu akan masuk ke dalam pikirannya dan melihat penderitaannya?

Shan Cai kagum mendengar pemikirannya. "Tak kusangka, hal yang membuatku dan Hua Ze Lei begitu terganggu, dijawab dengan begitu mudahnya oleh orang yang kekanakan dan ceroboh ini."

Jing datang tak lama kemudian dan pamit pada semua orang. Dia juga nitip salam untuk Lei, suruh dia jaga diri baik-baik... dan Ah Si jangan menindas Shan Cai lagi.

"Siapa juga yang mau menghabiskan waktu dengannya?" Tukas A Si lalu memberikan kotak hadiahnya itu pada Jing. Qing He berusaha mencegahnya dan ngasih tahu apa yang ada di dalamnya, tapi A Si dengan cepat membungkam mulutnya.

Jing akhirnya pergi. Mereka semua pun berbalik pergi sambil menyayangkan Lei yang tidak datang. Tapi tiba-tiba mereka melihat Lei sudah ada di sana, dia bahkan mengaku kalau dia sudah datang sejak satu jam yang lalu. Dia sengaja bersembunyi di balik tiang tadi.

"Kenapa bersembunyi? Apa kau puas melihat Kak Jing meninggalkanmu?! Pria macam apa kau! Orang yang punya segalanya sepertimu, tidak tahu bagaimana rasanya berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Jing cukup berani untuk memilih jalannya sendiri. Kenapa kau tidak berani memperjuangkan orang yang kau sukai?!" Omel Shan Cai. "Kalau kau benar-benar menyukainya, maka kejarlah dia. Kejar dia sampai penjuru dunia."

METEOR GARDEN 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang