Part 13

3.5K 124 0
                                    

Qing He mendengar kabar kalau Shan Cai tak pulang semalaman. Dia jadi kesal dan menyalahkan Daoming Si sebagai biangnya. Namun sesaat sebelum kelas dimulai, Shan Cai datang juga.

A Si berangkat ke kampur bersama Xi Men dan Mei Zuo. Keduanya mendengar kabar kalau A Si sakit. Bagaimana bisa dia sakit saat berkencan? Apa dia berkencan sesuai dengan saran mereka?

“Aku terjebak di lift.” Ujar A Si yang menenteng bag berisi jaket Shan Cai.

Kedua temannya bertatapan penuh makna. Ia meminta A Si menjelaskan bagaimana perasaannya. A Si mengaku kedinginan saat itu, tapi kemudian Shan Cai memberikan jaketnya dan ia mulai merasa kepanasan. Sesuatu terjadi setelah itu, tapi... petugas reparasi datang.

Dikelas, Shan Cai yang semalam merawat A Si pun ngantuk dan terus menguap. Xin Hui dan temannya tersenyum, senang melihat penderitaannya. Salah siapa berani-beraninya menantang F4.

Qing He yang mendengar ucapan keduanya pun jadi kesal. Apa yang sudah Daoming Si lakukan pada Shan Cai? Dia mendengus kesal dan buru-buru menghampiri Shan Cai saat kelas telah berakhir.

Qing He dengan berapi-api menanyakan apa yang sudah Daoming Si lakukan padanya. Sebagai anak buahnya, dia pasti akan membalaskan semua tindakan Daoming Si pada Shan Cai. Shan Cai menenangkan, tidak terjadi apa-apa. Dia baik-baik saja, ini semua tak seperti yang mereka bayangkan.

“Shan Cai, Daoming Si mencarimu!” teriak salah seorang temannya.

Shan Cai hanya bisa memejamkan matanya dengan lelah. Begitu ia akan berjalan, ia menyadari seisi kelas tengah menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Shan Cai jadi kikuk dan berjalan meninggalkan kelas.

Didepan kelas, Daoming Si menyodorkan shopping bag. Shan Cai memperhatikan sekelilingnya, banyak anak-anak yang menatap mereka. Ia tak mau menerimanya begitu saja, ia tak menginginkan hadianya.

Siapa bilang itu hadiah? Daoming Si memberikan mantel milik Shan Cai, dia tadi pagi lupa tak membawanya. Shan Cai kikuk ingin mengambilnya. Daoming Si menyuruh Shan Cai untuk memakai jaketnya itu. Tanpa meminta izin, ia menyelempangkan jaket itu ke pundak Shan Cai.

Berita kedekatan Shan Cai dan Daoming Si pun menjadi buah bibir. Karuan, Qing He semakin kesal dibuatnya. Dia heran bagaimana Daoming Si yang tubuhnya besar menggunakan jaketnya Shan Cai. Dia pasti punya motif tersembunyi. Dia meminta Shan Cai untuk menjelaskan bagaimana Daoming Si membawa jaketnya.

Saat ingin menjelaskan kejadian semalam, Xin Hui dan temannya datang. Karena sudah dekat dengan Daoming Si, keduanya berusaha dekat dengan Shan Cai dan menggundangnya datang ke acara ladies night mereka.

Xi Men dan Mei Zuo menghadang Daoming Si. Mereka mendengar kabar kalau ia sudah berkencan dengan Shan Cai. Daoming Si dengan bangga berkata kalau ia ingin memberitahukan pada dunia, apa yang ia suka sebelum orang lain mengambilnya.

Bukannya ikut senang, Xi Men dan Mei Zuo kelihatan kecewa karena tak diberitahu lebih dulu. Keduanya pun ngeloyor pergi sambil membicarakan acara mereka malam nanti tanpa menghiraukan panggilan Daoming Si, “Hey! Kalian mengabaikanku?”

Malam harinya, Shan Cai datang ke pertemuan yang diadakan Xin Hui. Tapi bagaimana pun, Shan Cai tak bisa berbaur dengan mereka. Ia memperhatikan Xin Hui yang berjoget ria sementara ia dan Li Zhen hanya minum-minum saja.

Xin Hui menghampiri mereka dan mengajaknya menari. Shan Cai menolak, dia tak bisa menari dan tak punya tubuh cantik seperti mereka. Xin Hui bertanya-tanya, lalu bagaimana caranya mendapatkan hati Daoming Si?

Shan Cai menyangkal kalau dia dan Daoming Si tak punya hubungan seperti itu. Mereka berdua tidak berkencan. Baiklah, Xin Hui menantang Shan Cai untuk memperkenalkannya dengan Daoming Si kalau memang dia tak punya hubungan.

Shan Cai terdiam. Xin Hui mengajaknya untuk bersulang. Shan Cai pun menurut saja dan meneguk minumannya. Namun setelah meneguk minuman itu, Shan Cai merasa panas dan kelihatan mabuk. Ia permisi untuk pergi ke toilet.

Li Zhen terus memperhatikan Shan Cai, wajahnya tampak cemas. Entah kenapa.

Shan Cai yang mabuk memperhatikan pianis asing yang tengah memainkan jemarinya diatas tuts piano. Shan Cai terus memperhatikannya. Dan wajah sang Pianis perlahan berubah menjadi wajah Lei dimatanya.

Ia duduk disamping Lei dan menyentuh pipinya dengan lembut. “Aku menyukaimu.” Ujarnya sembari mengistirahatkan kepalanya di pundak Lei.

Xin Hui terkejut melihat Shan Cai duduk bersama dengan pianis asing itu. bukankah dia temannya Bai He. Dia tak menyangka kalau Shan Cai bisa dengan mudah PDKT dengan cowok seperti itu.

Matahari sudah meninggi, Shan Cai terbangun dari tidur nyamannya. Namun ia dikejutkan dengan suasana kamar yang begitu asing. What! Dia di kamar hotel. Ia meraih notes yang ditinggalkan si pianis bernama Thomas. Dia menyuruh Shan Cai untuk menghubunginya kalau sudah bangun.

Shan Cai baru ingat kalau semalam dia menari bersama Thomas dan dia juga sempat berfoto dengan Xin Hui.

Dalam perjalanan ke kelasnya, Shan Cai menelepon Thomas dan bertanya kenapa ia bisa di hotel bersamanya. Thomas mengaku kalau semua temannya mabuk, dan mereka menyuruhnya untuk menjaga Shan Cai. Karena tak tahu alamat rumahnya, maka ia membawanya ke hotel.

Didepan loker, Daoming Si sudah menunggu Shan Cai, dia telat masuk kelas yah? Shan Cai keheranan, bagaimana dia bisa tahu. Daoming Si sebenarnya tak tahu, tapi Xi Men memberitahunya.

Shan Cai pergi tapi Daoming Si berjalan mengikutinya. Saat ditanya, Daoming Si menyangkal, dia hanya ingin pergi ke ruang administrasi. Tapi, ruang administrasi kan bukan ke arah sana.

“Biarin. Aku suka memutar jalan, supaya lebih jauh.”

Daoming Si kembali memberikan shopping bag untuk Shan Cai. Karena sebelumnya Shan Cai sudah memberikan mantelnya untuk ia gunakan, ia ingin membalasnya dengan membelikan yang lebih mahal. Shan Cai terdiam menerima hadiah itu.

Daoming Si meledek, “Apa kau butuh bantuan (untuk memakainya)?”

“Tidak.” Elak Shan Cai buru-buru pergi.

Setelah kelas berakhir, Shan Cai menemui Li Zhen, dia bertanya kemana Li Zhen semalam. Li Zhen mengaku mabuk, dia kira Shan Cai sedang bersenang-senang makanya dia meninggalkannya.

Ponsel Shan Cai kembali berdering. Ia panik menerima telepon dari Thomas. Thomas sudah ada disekolahnya, dia bertanya dimana Shan Cai, sekolahnya sangat besar jadi takut tersesat. Dimana ia harus menemuinya?

“Kafetaria.” Jawab Shan Cai spontan. Ia pun bergegas menuju kafetaria secepatnya.

METEOR GARDEN 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang