Part 22

4.2K 214 53
                                    

Manager restoran masuk ke dapur membawa pekerja baru bernama Yang Rong. Beliau memuji Yang Rong sebagai salah satu pemenang lomba masak. Namun, Koki Tian Ye menerima kedatangannya dengan dingin.

Dia terlambat dan tak bisa menerimanya. Manager restoran terus membujuk namun Tian Ye kekeuh akan prinsipnya. Dia menerima Shan Cai sebagai pekerja paruh waktu disana. Sikap lebih penting daripada pengalaman.

Zhuang Jiejie memberitahu A Si bahwa Ibu sudah meneleponnya beberapa kali, dia memintanya membawa A Si ke London. Namun, ia sudah menolak penawarannya. A Si dengan tenang berkata kalau dia juga mau ke Inggris.

Dia sudah memutuskannya sebelum bertanding bridge. Menang atau kalau, dia mau pergi dan melihat sekolah disana. Zhuang jiejie menatap adiknya dengan iba, apa semua karena Shan Cai?

“Kak, kau cerewet sekali? aku bilang pergi ya pergi. Semakin cepat semakin baik. Kau yang urus keperluan dan juga passportnya.”

Zhuang Jiejie tersenyum, A Si sungguh mudah mengalah. Dia sama sekali tidak mirip anggota keluarga Dao Ming.

Di kampus, kabar kepergian A Si ke London sudah tersebar. Anak-anak langsung menyalahkan Shan Cai sebagai biangnya. Shan Cai beberapa hari ini sibuk bekerja paruh waktu belum mengetahuinya.

“Shan Cai?” teriak Qing He dan berlari menghampirinya. Ia bertanya apakah Shan Cai sudah tahu kalau A Si akan pergi ke London. Apa? Shan Cai terkejut mendengar kabar tersebut.

Xi Min dan Mei Zuo juga sama, keduanya bertanya-tanya apakah ini karena Lei dan Shan Cai. Kontan A Si menepis dugaan mereka, dia pergi karena usaha keluarganya ada disana semuanya.

Lei masuk ke ruangan. A Si buru-buru menegaskan kalau dia pergi bukan karenanya. Lagipula, dia akan kembali setelah menjadi pria yang lebih hebat.

Shan Cai berlarian masuk ke ruang kumpul F4. Dia bertanya langsung pada A Si, benarkah dia akan pergi ke London?

“Memangnya kenapa?”

Xi Min menyuruh Shan Cai membujuknya. A Si menolak, dia tidak akan membiarkan siapapun membujuknya. Dia akan pergi besok. Shan Cai semakin terkejut, besok? Kenapa dia tidak memberitahunya?

“Memangnya kenapa aku harus memberitahumu? Penghalang ini akan pergi, kalian akan lebih leluasa pacaran. Benarkan, Lei?”

A Si menyarankan supaya mereka berdua bisa menjalani hubungannya dengan baik. Dia akan mencari pacar bule dan kencan di sungai thames tiap hari.

Shan Cai kesal, dia menyuruh A Si pergi. Dia bersyukur tak harus bertemu dengannya lagi. Hidupnya akan menjadi lebih baik. Tak usah bertemu lagi!

Shan Cai terus melamun selama bekerja. Tian Ye menyuruhnya mengambilkan sup. Karena pikirannya sedang kosong, lengan Shan Cai tanpa sengaja menyentuh permukaan panci yang panas.

Tangannya pun terbakar. Tian Ye sigap mengobati luka Shan Cai dan menanyainya kenapa dia begitu tidak fokus hari ini. Belum sempat menjawab, seorang pelayan melapor kalau ada pelanggan yang komplain.

Dia memesan banyak makanan tapi tak mau memakannya dengan alasan sayurannya tidak segar. Pelanggan itu minta Shan Cai untuk menemuinya. Dia tak mau pergi sebelum bertemu Dong Shan Cai.

Tian Ye menemani Shan Cai menemui pelanggan tersebut. Sudah bisa dipastikan, siapa lagi kalau bukan A Si. Kontan Shan Cai membentaknya, kenapa dia ada disana?

Tian Ye dengan profesional menanyai A Si, makanan mana yang tidak segar. A Si mengaku tak perduli dengan semua itu. Dia hanya ingin bertemu dengan seseorang. Tian Ye menegaskan kalau restoran adalah tempat makan.

METEOR GARDEN 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang