Part 16

3.7K 141 2
                                    

Di kelas, anak-anak sudah mendengar rumor mengenai Li Zhen. Mereka sungguh tidak menyangka kalau dia pelakunya. Li Zhen yang bersalah tidak bisa menyangkal semua tuduhan mereka.

Shan Cai datang ke kelas, dia memilih untuk duduk sendiri. Tak lama kemudian, dosen datang. Dia menyuruh mereka untuk membentuk kelompok. Xin Hui dan Bai He dengan lantang mengatakan kalau dia tak mau sekelompok lagi dengan Li Zhen. Mereka tak mau nilainya sama dengan Pembohong.

Pak Dosen sudah mendengar rumor di weibo. Dia pun meminta Shan Cai menjelaskan semuanya. Shan Cai pun mulai menceritakan kronologinya. Dan menekankan kalau Li Zhen tak sengaja mengupload fotonya bersama Thomas ke internet.

“Tidak mungkin. Kenapa dia diam saja selama ini?” Bai He tak percaya.

“Karena dia sedang marah.” Imbuh Shan Cai. “Li Zhen marah karena aku meninggalkannya ketika pesta ulang tahun Jing. Aku membuat Li Zhen tak bisa masuk ke pesta hingga ia harus hujan-hujanan.”

Li Zhen tersenyum pada Shan Cai. Shan Cai tersenyum balik, kini ia sadar kalau ia harus bersikap lebih baik lagi dengan orang-orang penting dalam hidupnya. Ia pun meminta mereka berhenti memusuhi Li Zhen.

Setelah kelas usai, Li Zhen menemui Shan Cai. Ia menanyakan alasan Shan Cai membelanya padahal dia sudah melakukan hal yang sangat kejam.

“Karena aku mengenalmu. Masih ingatkan akan ucapan kita saat baru masuk?” tanya Shan Cai.

Iyap.. Li Zhen mengaku beruntung karena ia bisa bersama Shan Cai. Kalau tidak, ia akan sangat kesepian. Shan Cai, Qing He dan Li Zhen berjanji untuk selalu bersama. Nah begitu pula dengan Shan Cai, ia merasakan apa yang Li Zhen rasakan.

Li Zhen menangis, ia sungguh-sungguh meminta maaf. Daoming Si berdiri tak jauh dari sana memperhatikan mereka. Li Zhen memberitahu Shan Cai dan buru-buru pergi meninggalkannya berdua dengan A Si.

A Si datang-datang menyuruh Shan Cai menyerahkan ponselnya. Shan Cai menyerahkan ponselnya dengan terpaksa. Tanpa banyak kata, A Si memberikan ponsel yang baru untuknya.

Jelas, Shan Cai menolak pemberiannya. Itu bukan ponsel miliknya. Idiot! Kesal A Si. Itu memang bukan ponselnya, tapi dia membelikannya untuk Shan Cai. Dia ‘kan sudah merusak ponselnya.

Shan Cai tetap menolak, dia minta ponsel miliknya dikembalikan. Bukannya diberikan, A Si malah mengangkat ponsel Shan Cai tinggi-tinggi. Shan Cai yang lebih pendek pun tak bisa menjangkaunya.

Menyerah, Shan Cai meminta A Si menyerahkan ponselnya. A Si tak mau, pokoknya Shan Cai harus menerima ponsel yang ia berikan atau dia akan menghancurkan ponsel Ibunya. Shan Cai mengernyit, bagaimana dia tahu kalau itu ponsel Ibunya?

“Ibumu yang memberikannya saat aku mencarimu.”

“Jadi, kau datang ke rumah untuk meminta nomorku?”

“Ibumu yang meminta nomorku dan menambahkan nomorku ke akun wechatnya. Dia yang memintaku untuk menjagamu dengan baik.”

Shan Cai mendesis kesal, dia merasa di khianati. A Si menekankan agar dia bisa menemuinya setiap saat. Enak saja, Shan Cai bukan anjing yang harus menuruti keinginannya.

“Tentu saja kau bukan anjing. Anjing lebih penurut.”

Shan Cai mendelik kesal, “Daoming Si!”

“Pasangan ini selalu bertengkar.” Sela Xi Men dan Mei Zuo yang memperhatikan mereka.

A Si dan Shan Cai mengakhiri perdebatan tak penting mereka.

“Lei!” tegur A Si menyadari kehadiran Lei disana. Lei baru saja pulang. Ia menyapa Shan Cai, sudah lama tak berjumpa.

Shan Cai tersenyum manis, “lama tak berjumpa.”

METEOR GARDEN 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang