NI JŪ

4.2K 669 151
                                    


                Semenjak punya Sehun, Embun dan Nataya lebih sering lagi bertemu. Setiap hari pasti mereka bertemu walaupun sebentar. Berkirim pesan dan video call sudah menjadi hal yang sangat biasa mereka lakukan. Teman-teman dekat pun sudah tidak aneh lagi melihat Embun yang kemana-mana bersama Nataya, atau kadang sebaliknya.

Keadaan ini di dukung dengan mereka yang sering pergi bersama. Membantu menemani salah satunya melakukan menelitian untuk skripsi dan sebaliknya. Nataya dan Embun pun cukup jadi sorotan kampus karena keduanya tampil di acara besar 1M+ yaitu Show The Night.

Terkadang banyak adik tingkat ataupun teman-teman mereka yang mempertanyakan. Tapi keduanya memilih menutup kuping dan mengabaikan.

'Teh Embun anak tari sekarang pacaran sama pacarnya Teh Lea anak tari juga?' sempat ada beberapa pembicaraan seperti itu yang mengusik keduanya. Karena di kalangan adik tingkat, siapa sih yang tau kalau Nataya dan Lea sudah berakhir sejak lama?

'Bang Nata sekarang latihan basket ditungguin mulu, dulu pas sama Kak Lea gak gitu'. Kadang Nataya pun mendengar bisikan-bisikan itu saat Embun menemaninya latihan basket.

Atau kadang, anak-anak 1M+ secara gamblang mempertanyakan hubungan mereka. Dan keduanya akan menjawab dengan ambigu agar membuat semua temannya itu semakin kesal dan penasaran. Karena bagi Embun dan Nataya, apapun hubungan mereka saat ini cukuplah mereka sendiri yang tau dan memaknainya.

"Lo sama Embun tuh antara friendzone, modelzone, atau gak anjingzone sih" celetuk Kalandra saat ia, Nata, dan Irish sedang makan bersama di kantin.

"Hahaha.. anjir lah anjing zone!" sahut Irish sambil tertawa.

Irish dan Kalya pun sama-sama membiarkan keduanya. Biarlah mereka menjalani apapun yang mereka mau. Toh untuk apa ikut campur? Mereka juga punya urusan masing-masing yang harus di selesaikan. Mereka hanya kadang ikut campur untuk meledeki keduanya. Sama seperti apa yang Kala lakukan sekarang.

"Berisik ah lo" balas Nata ketus.

"Lagian lo tuh beneran kayak getah terus Embun pohonnya. Kemana-kemana deh lo ngintilin Embun." lanjut Kala kembali menyeruakkan pikirannya.

"Lah? Emang kenapa kalau gue sama Embun terus?"

"Ya siapa lo? Pacar bukan, bapak bukan. Tapi jagain Embun udah hampir 24 jam setiap hari"

Nataya hanya terdiam tanpa berniat memikirkan balasan untuk Kala, memang setiap hari ia selalu bertemu dengan Embun dan ia tidak menemukan dimana letak salahnya. Toh Embun pun tidak masalah dengan ini semua.

"Lo suka gak sih sama Embun?" kali ini Irish yang buka suara.

"Gak tau" jawab Nataya gamang.

Selama bersama Embun, Nataya tidak pernah memfokuskan untuk mencari tau perasaannya. Ia bahagia bertemu perempuan itu. Ia harus melihat perempuan itu setiap hari. Mungkin karena terus bertemu, ia juga jadi buta akan perasaan apa yang ia miliki.

"Lo tuh suka sama Embun. Beda banget sama pas lo pacaran sama Lea. Lo ngeh gak sih selama ini lo tuh gak pernah bener-bener suka sama Lea?" lanjut Kala kembali.

Nataya langsung mengarahkan pandangannya pada Kala, hatinya sedikit tersentil mendengar penuturan sahabatnya itu. "Kenapa lo mikir gitu?"

"Lo sama Lea tuh terlalu santai buat seseorang yang punya perasaan lebih dari temen. Lo sangat gak apa-apa setiap Lea pergi sama siapapun. Tapi giliran Embun, lo kecolongan gak nganterin Embun dan tau dia pulang sama Angga aja blingsatan"

Space in AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang