Setelah empat hari menghabiskan waktu di Kochi, akhirnya kelima orang itu akan berangkat menuju Tokyo malam ini karena mereka mengambil penerbangan cukup pagi ke Indonesia. Bregita sedang banyak ulangan harian di sekolahnya, Kalya dan Kalandra juga punya proyek baru bersama 1M+, mereka akan menghiasi cover majalah bersama salah satu senior di unit modeling itu.
"Adek, hati-hati ya? Aa titip adek ke semua orang yang ikut kesini. Adek jangan bandel! Sekarang ayah sama ibu ada terus di rumah gak boleh boong ya sama mereka!" Bagas dengan panjang lebar menceramahi adiknya itu. Dia juga sedih harus berpisah dengan adik kecilnya.
"Iya Aa. Bawel ih" jawab Bregita ketus kemudian beranjak mendekati Bening.
"Teteh huhuhu Bre padahal masih mau main sama teteh" ucap perempuan itu setelah memeluk Bening.
"Yaudah nanti tiap ada libur main ke Jepang, ya? atau sekali-sekali kan teteh juga pasti pulang dek" jawab Bening menenangkan.
Bregita yang masih cemberut mengiyakan. Ia hanya sedih karena akan merasa menjadi anak tunggal di rumah. Kenapa sih Bre masih kecil. Gumamnya dalam hati.
"Akaa siniiii" Bening melebarkan tangannya meminta pelukan.
"Huhu jangan panggil-panggil Aka disini" jawab Embun setelah membenamkan wajahnya dipundak Bening, ia malu juga sedih.
"Gapapa kan kakak nanti jarang panggil-panggil gitu"
"Ih kan bisa video call!" jawab Embun lagi, kesal. Kenapa kakak nya membuat suasana seolah mereka tidak akan bertemu lagi sih?
"Hayu, hayu, jam 10 nih" Bagas akhirnya mengintrupsi.
Kelima orang itu akan menaiki pesawat terakhir ke Tokyo sekitar jam 23.45, kemudian paginya jam 8 mereka akan berangkat ke Indonesia. Ya, bermalam di Haneda tidak ada salahnya. Lagi pula, bandara itu dilengkapi fasilitas yang sangat baik beserta toko-toko yang ada disana. Jadi menghabiskan waktu sekitar 6 jam disana tidak akan rugi.
****
Haneda International Airport
Duduk berjejer di kursi tunggu sambil memainkan HP masing-masing adalah pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Para perempuan tadi sibuk berkeliling menuju toko-toko menggemaskan, sedangkan dua sejoli – Nataya dan Kalandra, mereka hanya membeli beberapa oleh-oleh untuk orang rumah.
"Gue duduk deket siapa nih?" Kalya memecah keheningan setelah mereka semua mendapatkan minuman yang di pesan. Beberapa menit yang lalu kelima nya memutuskan untuk duduk di Starbucks sambil membeli kopi.
"Liat coba" Kalandra menimpali sambil mengecek tiket pesawatnya sendiri.
"Oh sebelah gue nanti lo duduknya" lanjut Kalandra lagi.
"Sebelah aku juga Kakal!" sahut Bregita senang.
"Aku! Aku di nomor 7A" Embun membuka suara.
"Gue 7B, Bun!" jawab Nataya kemudian.
Eh.
"Anjing!" Nataya tiba-tiba mengumpat
"Apaan sih lo curut maki-maki mulu?!" Kalandra menanggapi dengan kesal. Untung ini diluar negri, orang lain tidak akan sadar kalau sahabatnya itu mengumpat.
"Tiket gue ini buat besok! Bukan sekarang!" Nataya berteriak kecil. Di tiket pesawatnya tertera identitas dirinya dan nama maskapai yang benar, hanya tanggalnya bukan hari ini, tapi besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Space in Alaska
Fanfiction(Series #1 - TAMAT) Di indahnya Alaska, di tulusnya Antariksa, dan di antara tabrakan bintang-bintang di dunia, kita bertemu. [Cerita belum direvisi sejak 2018]