NI JŪ ICHI

3.8K 639 115
                                    

Never I fall in love with anyone.

But I believe I'm in love with him.

Never I try to prove it.

Embun Asa Dialaska selalu heran dengan semua teman-temannya yang menangisi pria atau tiba-tiba menjerit kegirangan karena makhluk lawan jenis mereka itu.

Embun sering merasa tertarik dengan lawan jenis, tetapi ia selalu menyadari bahwa semua itu hanyalah suka-sukaan belaka yang dalam sekejap bisa ia lupakan.

Embun tidak pernah berpacaran. Walaupun sering merasa menyukai seseorang, ada bagian kecil dalam diri Embun yang membuatnya tidak terlalu mementingkan hal asmara seperti itu. Dulu ia pernah beranggapan bahwa ia menyukai kakak kelasnya yang merupakan ketua OSIS, tapi rupanya itu hanya rasa semu yang mudah lenyap.

Embun di masa kuliah menyukai Erlangga Pranadipa. Itu yang selalu Embun yakini setiap harinya.

Embun tau Erlangga punya banyak wanita di luar sana. Bukan dalam konteks negatif, tetapi pria itu sangat ramah dan memang seperti terlihat senang tebar pesona sehingga banyak sekali perempuan yang mau padanya. Gosip tentang Erlangga bahkan bisa berubah-ubah setiap minggunya.

Embun menyukai Erlangga. Erlangga si kakak tingkat yang menyenangkan, Erlangga si kakak tingkat yang jago banyak alat musik, Erlangga si kakak tingkat yang tampan, dan Erlangga si kakak tingkat yang mahir dalam banyak hal.

Embun menyukai Erlangga. Ia selalu merasa awkward setiap dekat dengan pria itu. Embun selalu merasa degdegan setiap kali bersama Erlangga. Ia bahkan sering terlihat bodoh dihadapan pria itu.

****

Hari ini Embun akan bertemu dengan Erlangga. Setelah empat hari ia merasa tidak jelas karena hari-harinya sepi tanpa gangguan seseorang, akhirnya hari ini ia memutuskan untuk mengiyakan ajakan Erlangga untuk bertemu. Lagi pula semenjak kakak tingkatnya itu lulus, Embun sama sekali belum mengucapkan sepatah pun kata selamat.

Erlangga mengajak Embun bertemu di mall. Pria itu menawarkan diri untuk menjemput tapi dengan sopan Embun menolak. Embun rasa lebih efisien untuknya pergi sendiri dan langsung bertemu di tempat.

Mereka berdua pergi menonton. Embun kira kakak tingkatnya itu hanya mengajaknya untuk makan siang bersama, katanya kebetulan ia sedang kosong dan sedang berada di Bandung jadi sekalian saja mengajak Embun pergi ke mall. Dan Embun yang pada dasarnya tidak punya kesibukan apapun setuju-setuju saja dengan usul kaka tingkatnya itu.

"Lo mau nonton apa, Bun?"

"Hmm apa ya Kak.." jawab Embun sambil membaca daftar film yang sedang tayang.

"Ayo mau apa.."

"Hmm bingung sih Kak" jawab Embun yang benar-benar tidak punya ide.

"Ayo dong mau apa? Lo aja yang tentuin, gue ikut aja" jawab Erlangga santai.

Embun semakin bingung setelah Erlangga berkata demikian. Ia benar-benar tidak punya ide dan sedang tidak punya film apapun yang ingin di tonton tetapi pria disampingnya itu benar-benar menyerahkan kuasa untuk menentukan pilihan pada dirinya.

"Ini aja deh Kak" jawab Embun saat suatu trailer film ditampilkan di layar digital raksasa disana.

"Oke"

Space in AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang