➳ "Heh, bangun."
Hyunjin menguap, duduk menyandar pada headboard ranjang, menatap pemuda yang membangunkannya. "Apa?"
"Gue mau mandi." Pemuda berhelaian strawberry blonde yang membangunkan Hyunjin menatapnya datar. "Ada kelas pagi."
"Ok," Hyunjin mengangguk. Pemuda itu kemudian menatap bingung saat Felix masih mempertahankan tatapan datarnya padanya. "Katanya mau mandi?"
Felix menghela nafas, kemudian mengayunkan kaki kirinya untuk menendang perut Hyunjin. "Gue gak bisa jalan, goblok! Tanggung jawab! Gendong gue ke kamar mandi."
Hyunjin menatap kosong ke arahnya, sebelum sedetik kemudian tersenyum miring. "Oh, iya ya." Pemuda itu kemudian bangkit berdiri, memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai. "Sini, sini."
Felix semakin beringsut masuk ke dalam selimut saat Hyunjin mengulurkan tangan untuk menggendongnya. "Ambilin baju gue,"
"Really, Ai?" Hyunjin memutar bola matanya. "Lo ada di bawah gue literally empat jam lalu. Bekas cakaran lo masih kerasa perih punggung gue. And you're afraid if i see you naked?"
Felix cemberut. "Tetep aja..."
Hyunjin terkekeh kecil. Pemuda itu kemudian merengkuh Felix dalam gendongannya dan membawanya ke dalam kamar mandi, mengabaikan pekikan protes pemuda bersurai strawberry blonde itu.
"Hyunjin!"
"Iya, sayang." Pemuda jangkung itu mengisi bathtub dengan air hangat dan essential oil, kemudian mendudukkan tunangannya di dalam bak.
"Gue bisa mandi sendiri."
"Iya," Hyunjin menjawab kalem. Dia meraih botol shampo dari atas countertop. "Lo pasti capek. Biar gue mandiin." Pemuda itu menggenggam tangan Felix lalu menaruh mainan-mainan karet koleksi mereka di atas telapak tangannya. "Nih. Diem ya,"
"Lo kira gue anak kecil!" Felix melempar satu mainan karet berbentuk katak ke wajah Hyunjin.
Hyunjin berkilah sembari tertawa, sebelum mulai menuangkan shampo ke atas kepala Felix dan memijatnya pelan. "Jangan suka marah-marah. Lo lebih manis kalo nurut kayak semalem."
Felix memilih tak menanggapi, sementara kedua tangannya sibuk memainkan mainan karet berbentuk ikan dan gurita. "Cepet ya. Kelas gue penting banget ini."
Hyunjin hanya tersenyum dan menyabuni tubuh Felix lalu membilasnya. "Tunggu bentar, gue ambilin handuk." Dia berlalu keluar dan kembali lagi beberapa menit kemudian dengan menenteng handuk dan baju ganti. "Nanti di kampus lo jalannya gimana?"
Felix merengut, membiarkan Hyunjin menggendong lalu mendudukkannya di atas wastafel dan mulai memakaikannya baju. "Ya dipaksain. Gara-gara lo, sih."
"Ya kan gue udah minta maaf karena lost control semalem." Pemuda itu mengancingi kemeja tunangannya, sebelum kemudian mengoleskan concealer untuk menutupi hickey yang dibuatnya semalam di leher Felix. "Gak bisa ambil online class aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2/2] Sakaw +Hyunlix
FanfictionHyunjin bukan narkoba, tapi dia bisa buat Felix ketagihan [Candu 2nd Book]