Echo

21.9K 3.1K 761
                                    

➳ "Kak Felix, kakak sedih ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳ "Kak Felix, kakak sedih ya?"

Felix seketika terbatuk heboh, nyaris tersedak kapsul kecil yang baru diminumnya karena terlalu kaget akan sapaan itu. Bocah kecil yang menyapanya buru-buru berlari ke pantry untuk mengambilkan segelas air dan mengangsurkannya pada Felix.

"Xinlong kok ngomong gitu? Eh tapi kamu kapan masuk ke apartment kakak?" Felix mengernyitkan kening, berjongkok untuk menyamakan pandangannya dengan sang bocah, segera setelah batuknya hilang.

"Tadi pintu apartment kakak enggak dikunci, aku masuk aja mau minta tolong bantuin ngerjain pr." Bocah itu berujar jujur, kemudian menunjuk kotak obat Felix yang masih terbuka. "Obat kakak kayak punya mama Xinlong. Kata mama itu namanya obat untuk orang yang sedih, biar bisa ngerasa bahagia lagi. Kakak sedih, ya? Kenapa kakak sedih?"

"Kakak gak apa-apa," Felix meringis, diam-diam menggeser tubuh untuk menutupi kotak berisi kapsul obat itu dari tatapan Xinlong. "Jangan bilang ke kak Hyunjin, ya?"

"Papa?" Felix meringis lagi. Xinlong memang selalu memanggil Hyunjin dengan sebutan papa. Entah apa saja yang sudah diajarkan tunangannya itu pada bocah kecil ini. "Kenapa Xinlong gak boleh ngasih tau papa? Kak Felix sedih, papa pasti bisa buat kakak bahagia, kan? Seingetku kakak selalu senyum kalau ada papa. Papa juga selalu liat kakak, matanya berbinar. Kata mama, itu namanya mata cinta."

Felix mendengus tertawa. Namun kemudian memutar otak. Rahasianya yang ini tidak boleh ketahuan. Tidak setelah setengah tahun berhasil disembunyikannya baik-baik. "Ehm— nanti kak Hyunjin ikutan sedih. Kamu gak mau liat dia sedih, kan? Cuma kamu aja yang boleh tau soal ini, ok?"

Xinlong menganga, lalu mengangguk-angguk. "Kalo gitu, aku aja yang buat kak Felix bahagia!"

Felix tertawa, mengacak surai gelap bocah itu. "Iya, Xinlong."

.

[Sakaw]

.

"Papa, papa!"

Hyunjin mengernyit saat ia baru saja akan mengetik password  untuk masuk ke apartmentnya, namun dihadang oleh Xinlong. Bocah kecil itu berdiri di hadapannya dan membelakangi pintu, seperti tidak ingin Hyunjin masuk. "Kenapa, Xinlong?"

"Papa gak boleh masuk," tegasnya. "Sebelum papa minta maaf!"

"Minta maaf soal apa?" Hyunjin akhirnya menaruh tasnya di lantai koridor, kemudian berjongkok untuk menyamai tingginya dengan bocah yang hanya setinggi pinggangnya tersebut. "Emang papa salah apa?"

"Papa Hyunjin buat kak Felix sedih, kan?"

Hyunjin melebarkan mata, terkejut. Dirasanya kemarin mereka baik-baik saja. "Sedih gimana?"

[2/2] Sakaw +HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang