Foxtrot

24.5K 3K 1.1K
                                    

➳ "Kenapa belum tidur, Ai?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳ "Kenapa belum tidur, Ai?"

Felix mengerjap, mengalihkan pandang dari stiker glow in the dark di langit-langit kamar ke wajah setengah mengantuk tunangannya. "Ha?"

"Gak capek, hm?" Hyunjin mengulurkan tangan untuk merapikan poni Felix yang berantakan dan masih sedikit lengket karena keringat akibat kegiatan mereka beberapa jam lalu.

"Capek lah," dengus Felix pelan. "Tapi gak bisa tidur."

Raut wajah Hyunjin berubah khawatir. "Is everything okay?"

Felix menatapnya tak mengerti. "Of course it's okay. Why?"

"Enggak, cuma takut aja." Jemari panjang Hyunjin bermain di pipi Felix, mengusap titik-titik freckles cantik tunangannya. "If my patients back in their depression cycle, one of the symptom is either lack of sleep or oversleep."

"Gue oke, sumpah." Felix menautkan jemarinya dengan milik Hyunjin. "Cuma excited aja soal besok. Gue udah ngebayangin apa aja yang bakal kita lakuin di sana. It's amazing. Gue kangen bisa ngerasain perasaan excited tentang sesuatu yang ingin gue lakuin. Grown up, that feeling is rare, you know?"

"Itu gejala depresi, sayang. Kehilangan minat sama sesuatu yang biasanya sangat lo sukai. That sucks."

Felix mengangguk-angguk setuju. "Emang."

Keadaan hening untuk sementara, sebelum Hyunjin memutuskan untuk buka suara.

"Apa yang buat lo triggered, Ai?"

Felix sekali lagi menatap wajah Hyunjin, dan menemukan kekhawatiran dan perhatian yang besar di sana. "Banyak."

"Mind to tell?"

"Salah satunya sih pas gue denger orang naikin nada bicara. Atau saat ada orang yang ngerendahin orang lain, di depan banyak orang. Pas denger bunyi sesuatu yang pecah, pas ada yang nutup pintu terlalu keras." Felix memejamkan mata, mengatur nafasnya yang memburu begitu mengingat itu semua. "Gue juga kadang suka skip a beat kalo pas lagi makan, ada yang berusaha ngajak ngomong. It feels like, mereka bakal marahin gue karena makan terlalu banyak. Padahal sebenernya enggak."

Hyunjin mengulurkan tangan untuk membawa Felix masuk ke dalam pelukannya. "Semua yang berkaitan sama perlakuan mommy lo dulu, ya?"

"Padahal ini udah bertahun-tahun. Gue juga udah lama gak pernah liat mommy. Tapi entah kenapa, gak bisa hilang." Felix melepaskan tawa tersengal. "Gara-gara gue terlalu lemah, kali ya? Padahal banyak yang masa lalunya lebih dark dan gak pernah kayak gitu. Lo, contohnya."

"Pain is not a competition, darling. Gak ada yang lemah atau yang kuat kalo masalah beginian. Lo termasuk kuat masih bisa bertahan sejauh ini, bahkan berhasil jadi motivasi untuk banyak orang buat bertahan juga."

[2/2] Sakaw +HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang