Victor

10.3K 1.8K 431
                                    

➳ "Makan yang banyak, kamu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳ "Makan yang banyak, kamu ini."

Felix tersenyum kala kucing peliharaannya memainkan mangkuk berisi makanan hewan dengan kakinya. "Kamu sekarang kurus, dad nggak suka."

Felix kembali memusatkan perhatian pada layar laptopnya setelah memastikan kucingnya makan dengan lahap. Jemari pemuda itu dengan cepat mengetikkan kata demi kata. Dia suka saat-saat sendirian seperti itu, membuatnya lebih bisa berkonsentrasi.

Felix menggigit bibir, memikirkan kata selanjutnya yang tepat untuk menjelaskan maksudnya memilih judul skripsi yang sudah ditentukannya, Poverty and Its Alleviate Effect in 19th Century European Painting Style.

Pemuda itu mengerang saat ponselnya berdering, membuyarkan segala untaian kata yang telah disusunnya dalam kepala. Dengan enggan dia mengangkat telepon tanpa melihat identitas si penelepon. "Ya?"

["Felix."]

Felix berjengit, menjauhkan ponsel dari telinganya untuk melihat caller id yang tertera di layar. "...ya, mom? Ada apa?"

["Kamu lulus kapan?"]

Felix mengernyit, sekali lagi menjauhkan ponsel dari telinga dan menatap layar kebingungan. Tumben sekali ibunya mau repot-repot menelepon untuk menanyakan hal itu. "Eng—Nggak tau sih, mom," ujarnya ragu. "Tapi judul skripsi aku udah di-acc, kok," tambahnya cepat-cepat, takut ibunya akan marah dengan jawaban tidak jelasnya.

["Hm... Oke."]

Hening sejenak. Felix benar-benar penasaran apa tujuan awal ibunya meneleponnya, namun tak berani untuk menanyakannya.

["Kamu sama Hyunjin kapan bisa fitting baju? Mom punya temen yang lagi ngeluarin summer design, nih."]

Felix menelan lagi pertanyaannya, mencengkeram ponselnya. "Felix nggak tau, mom." Dia mengernyit, mengingat-ingat kapan terakhir kali dia membahas hal-hal seperti pernikahan dengan Hyunjin. Sudah dua tahun lebih pertunangan mereka dan tidak pernah ada pembahasan serius tentang menikah.

["Kamu mau nikah di mana? Kanada? Belgia? Belanda, atau Aussie?"]

"Nggak tau, mom." Pemuda itu menghela nafas. "Felix sama Hyunjin—belum ada bahas itu."

["Gimana bisa?!"]

Nah, kan.

["Felix, kamu sadar nggak sih kalian itu udah mau wisuda, udah lama banget tunangan? Don't you have a resolution for your future relationship or what?!"]

"Bicarain itu nanti-nanti aja ya mom—"

["Apanya yang nanti?! Kalian serius nggak sih sebenarnya?!"]

"Hyunjin aja nggak peduli!" Felix langsung menekap mulutnya sendiri, merutuki diri karena kelepasan meninggikan suara pada ibunya. "Mom—"

Telepon dimatikan begitu saja.

[2/2] Sakaw +HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang