BAB 4

2K 91 1
                                    

Luka menganga,menoreh setiap kata yang terucap,pahit dan getir cukup ia simpan di relung hati.impian yang indah menjalani bahtera rumah tangga pupus ditelan getirnya kehidupan.

Dengan segenap tekat Nafisa tak akan pernah berharap dengan keadaan,jatuh cinta yang membuat angannya melambung tinggi,sehingga Nafisa lupa akan kenyataan penolakan Nugrah terhadapnya.

"mbak.. Maafin Nugrah,atas apa yang aku ucapkan,aku gak bermaksud menyakiti mbak Nafisa"terang Nugra penuh penyesalan.tapi sayang hati Nafisa sudah terkunci untuk melunak.

Nafisa bertekat untuk tidak mudah terpesona oleh cintanya terhadap Nugra.

"gak papa...mungkin memang akunya saja yang berharap lebih dari pernikahan ini"ucap Nafisa dengan wajah datarnya.

"tapi mbak aku.. !"

"sudah lah mas aku sekarang paham,perkataanmu tempo hari benar sampaikapanpun, aku bukan siap-siapa buat mas, aku cuma mantan kakak ipar,bahkan aku bekas masmu. yang datang dalam hidup mas,menghancurkan segalanya,mulai sekarang kita jalani peran kita masing-masing"

Setelah mengucapkan semua kekecewaanya Nafisa berlalu.Dengan kasar Nugra menarik napasnya dan menengelamkan wajahnya dikedua telapak tangan besarnya itu.

"maafkan aku Naf, terlalu dalam luka yang aku torehkan untukmu...!sehingga kamu harus menahan nyeri seorang diri..!,aku punya alasan untuk itu Naf,aku hanya tak mau menjadi perlarian cintamu dari mas pram,karna aku menginginkan cinta yang tulus untukku"

           🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Dipagi hari Nafisa menyambut harinya dengan sandiwara bahagia ala Nafisa.

"oh..ya Nug.. kalo mau sarapan, mbak sudah siapkan sarapanmu di meja...!,mbak mau kepasar, kalo berangkat jerja jangan lupa kunci pintunya..!"

Ucapan Nafisa mengagetkan Nugra,
"Nug..?mbak... ?Apa itu... ?Nafisa memanggilku Nug,dan membahasakan dirinya mbak? "

batinya berkata
sehingga tangannya yang sedang mengenakan dasi terhenti seketika,dengan wajah bersalah Nugra  menatap Nafisa lekat-lekat.

"biar aku antar.. !"ucap Nugra singkat

"gak usah, mbak udah dijemput lidya! Mbak pergi dulu ya..!"dengan langkah elegan Nafisa berlalu meninggalkan Nugra

Setelah kepergian Nafisa Nugra meremas rambutnya.

"ya Allah..! Kenapa jadi serumit ini..."ucap Nugra frustasi

Dengan tergesa-gesa Nugra melajukan mobilnya menuju kantor.

Beda dengan Nafisa yang tengah menangis dipelukan lidya.

"mendamba cinta yang tak pernah berbalas itu teramat sakit lid..!aku yang sejak dulu terlalu mencintainya,aku pikir dengan ditakdirkan menikah dengannya, aku akan mendapatkan cinta mas Nugra dengan mudah,nyatanya semua ambisiku ini menghancurkan kekuatanku lid..!"

Tangis Nafisa pecah dalam pelukan sahabatnya.

"percaya sama takdir Allah Naf,semua ini pasti sudah Allah tulis keindahan untuk mu,kamu hanya perlu bersabar,aku yakin diakhir cerita pernikahanmu dengan mas Nugra akan tercipta kisah yang indah,tetaplah menjadi istri yang baik untuknya,ingat ridhanya suami itu ridhanya Allah"

Dengan kelembutan Lidya memberi kekuatan sembari memeluk hangat sahabatnya

"Aku nyerah Lid,biarkan takdir yang menentukan semuanya"ucapnya sendu

"udah dong jangan nangis terus, tuh dah sampai kita di market, ayok turun!dengan lembut Lidya menghapus air mata di pipi Nafisa.

Akhirnya mereka selesai belanja,Nafisa memutuskan untuk menenangkan diri sejenak,dirumah Lidya,Nafisa tertidurlelap.Lidya tak sanggup membangunkannya.

Disebrang sana didalam kantor Nugra sibuk dengan curhatannya kepada Reno.

"ya kamunya aja yang sok jual mahal Nug, cinta udah didepan mata kamu siasiain, dulu aja waktu Nafisa nikah sama mas pram, kamu kelimpungan kayak orang gila,sampai menghindar lupa pulang..!"ucapan Reno memukul telak Nugra

"entah lah aku pusing"dengan malas Nugra meninggalkan ruangan dan pergi arah pulang.

Sesampainya dirumah,Nugra heran gak ada yang menyambut kepulangannya...hati Nugra benar-benar kosong

Dengan rasa yang berkecamuk, Nugra mencoba menghubungi nomor Nafisa,namun sayang nomor yang dia hubungi berdering diatas nakas.

Mengetahui itu, Nugra semakin hawatir, bayangan Nafisa meninggalkannya membuat hatinya semaki ketar-ketir

RELUNG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang