BAB 17 KEBAHAGIAAN

2.5K 60 5
                                    

Nyanyian angin lembut menyapa,wajah ayu Nafisa. Ia hirup udara segar dipagi yang sangat cerah,seperti wajahnya yang berseri-seri bak mentari pagi.hatinya begitu tenang jiwanya terasa tentram itu lah yang Nafisa rasakan saat ini.mengingat rumah tangganya yang semakin hari semakin romantis,Perlakuan Nugra padanya begitu nyata bahwa suaminya itu sungguh teramat mencintainya, meskipun dulu sempat hambar rumah tangganya karna rasa cemburu Nugra yang berlebihan dan kesalah pahaman yang membuat keduanya terluka.

Namun berjalannya waktu keharmonisan hubungan sepasang anak manusia itu semakin tak diragukan lagi,cinta Nugra yang begitu besar mampu menbungkam luka hati Nafisa,yang sempat suaminya torehkan.saat ini hanya kebahagiaan yang mereka rasakan.

Bergegas Nafisa membersihkan diri untuk segera melakukan aktifitasnya dipagi hari.tubuh Nafisa seringan kapas saat melakukan kegiatan di dapur,untuk membuat menu kesukaan suaminya,begitu semua telah beres Nafisa beranjak dari dapur,hendak memanggil suaminya namun naas Nafisa terjungkal karna berjalan tak hati-hati.ia menabrak seonggok daging yang berbentuk manusia.seketika Nugra terkejut karna tubuhnya ditabrak oleh bidadari cantik yang selalu dirindukannya itu.

"sayang...kamu gak papa?"mendengar ucapan Nugra,nafisa tersipu malu dan sedikit jengah.

"gak papa apanya,jelas aja istrimu ini terjungkal,mas!"gerutu Nafisa sebel

"maaf mas gak sengaja!"

Dengan mengulurkan tangan, Nugra membantu istrinya berdiri,membawanya kedalam dekapan nugra, dengan sayang Nugra mengusap-usap bokong sintalnya Nafisa,sembari berucap

"ini yang sakit..? aku jadi gemes sayang!"dengan usapan lembut dan sedikit remasa nugra menggoda istrinya,namun dengan rasa gondok Nafisa berujar

"niat nolong apa niat yang lain mas.. bisa-bisanya kamu ya mas...awas ah Naf mau sarapan.laper...!"
ucapnya sewot

Nugra yang melihat kekesalan istrinya hanya cengar-cengir,sembari membuntuti langkah Nafisa,menuju meja makan.mereka menikmati sarapan dengan penuh kehangatan, sesekali Nugra minta disuapi.tampa protes Nafisa mengangsurkan tangannya untuk menyuap suami manjanya itu.setelah habis nasinya di piring Nafisa kembali menawarkan untuk tambah.

"lagi mas..nasinya...sepertinya mas masih lapar..?"lama nugra menjawab, ia terus memandangi wajah istrinya denhan gelagat yang sedikit mencurigakan untuk Nafisa fahami.

"iya... Sayang mas masih lapar...! "dengan sigap Nafisa menyendokkan nasi, tapi tangan Nafisa ditahan dengan sedikit remasan di jari-jari Nafisa.terang saja Nafisa heran. "loh katanya masih laper...mau tambahkan makannya...mas?"
Nugra tersenyum menanggapi ucapan istrinya, sembari berujar ditelinga Nafisa,yang mendadak bulu-bulu Nafisa meremang karna hembusan nafas Nugra di telinganya.

"mas memang masih lapar tapi mas gak mau makan nasi lagi,mas maunya makan kamu sayang..! "usai berucap Nugra mencecap bibir Nafisa,tangannya bergerak kemana-mana,sementara Nafisa menikmati apa yang diperbuat suaminya itu.

Namun ditengah aksinya Nugra kembali berbisik lagi,"kita coba di meja makan ya sayang...! "mendengar ajakan Nugra,nafisa sontak melotot, namun belum sempat ia menjawab Nugra sudah kembali menyerang bibirnya.

Kegiatannya semakin asik untuk dinikmati orang yang tengah kasmaran ini,berlahan nugra membuka kancing kemeja istrinya,sembari mencecap bibir manis istrinya itu,tanpa mereka sadari sudah ada sepasang mata yang tak sengaja menikmati adegan absur suami istri itu.dengan bergegas sang ibu kembali keluar, dengan melangkah pelan-pelan,sungguh hati sang ibu teramat bahagia meliah apa yang terjadi didepan matanya, ia semakin berharap semoga ia segera dianugrahi seorang cucu.

Sudah setengah jam sang ibu duduk diteras menunggu adegan anak dan menantunya selesai,hingga terkantuk-kantuk,dan akhirnya si ibupun tertidur pulas di kursi yang ada di teras rumah Nugra.

RELUNG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang