BAB 7

2K 117 1
                                    

Langit gelap hanya bintang-bintang yang tampak berkerlap-kerlup indah. Namun tak seindah rasa hatinya,yang dipenuhi rasa amarah dan dendam,karna cintanya yang sedari dulu ia rasakan tak pernah berbalas,Nafisa selalu menghindarinya.kembali Nugra teringat kisah cinta terpendamnya dengan Nafisa tiga tahun silam.

Terputar kembali saat-saat usahanya
untuk menghilangkang rasa kecewanya, Nugra dulu sempat pergi jauh meninggalkan Indonesia yaitu ke Jerman.dengan segudan kesibukannya Nugra dapat melupakan Nafisa sejenak.

Namun cinta itu kembali hadir saat keduanya bertemu di rumah sakit.
Dada nugra berdegup kencang kala melihat sosok bidadari pujaanya,Tapi debaran itu dipaksa berhenti saat ibunya mengenalkan bidadari hatinya sebagai kakak iparnya.

Dunia Nugra serasa runtuh,jantung yang berdebar mendadak berhenti,Nugra hanya mampu menatap Nafisa sendu,beda dengan Nafisa yang teramat kaget, karna ternyata pria yang mampu membekukan hatinya selama tiga tahun ini adalah adik dari suaminya.

Yah waktu pernikahannya Nugra tidak sempat hadir karna kesibukannya menangani bisnisnya di jerman.

setelah perkenalan dengan sang kakak ipar Nugra berlalu bermaksut meninggalkan ruangan rawat inap Pram,namun baru satu langkah kaki Nugra berhenti.

Suara orang yang sangat ia rindukan kembali bergema."Dek..mas mau ngomong dengan kamu" ucap Pram lirih. Ya pram baru sadar,ia sempat pingsan sat sakit jantungnya kumat.

Nugra berbalik badan dan langsung menghampiri masnya. "mas... mas udah sadar...? "ucap Nugra bahagia, disana tampak Nafisa menggenggam tangan pram dengan sayang, dan sekali-kali terlihat wanita itu menyeka air matanya, sembari berbisik ke suaminya.

"mas pasti kuat...mas harus sembuh...Naf akan selalu ada untuk mas"ucap Nafisa lembut, dan dijawab dengan senyuman oleh Pram,sembari berkata

"sini sayang, mas kangen kamu...mas ingin puas-puasin peluk kamu untuk yang terakhir "perkataan Pram sontak membuat  Nafisa marah dan menangis. "ngomong apa sih mas jangan bikin takut Naf deh...!
Naf gak mau ya.. mas tinggalin Naf,cuma mas yang tulus mencintai Naf...! Naf sayang banget sama mas Pram...,Naf gak suka mas Ngomong kayak gitu"
dengan rasa sedih Nafisa melepas pelukan Pram,
Namun pram semakin meledek istri manjanya itu,dengan mencubit gemes pipi mulus Nafisa sambil berkata

"pram sini...mas kenalin sama bidadarinya mas,ni cantikkan mbakmu...masak kamu kalah sama mas...mas mau kamu punya istri kayak mas gini"canda pram ke adiknya

Nugra hanya tersenyum pias,dengan menjawab
"doain aja ya mas aku dapat bidadari seperti mbak Nafisa"ucapnya sedikit dipaksa.namun pram hanya tersenyum misterius.

Selama dua minggu Nugra dan Nafisa menunggu Pram dirumah sakit,Nugra benar -benar menjadikan Nafisa sebagai kakak ipar, jika bertemu Nugra selalu bersalaman dan mencium hormat tangan Nafisa, sebagaimana Nugra menyalami Pram.

Nanun sayang setelah dua minggu perawatan Pram kembali drop,saat itulah Pram menuturkan permintaan terakhirnya.yaitu Pram minta Nugra menikahi Istrinya kelak jika Pram telah tiada.

Peristiwa itu terus berputar di benak Nugrah...tanpa ia sadari mobilnya sudah sampai di halaman rumahnya. Nugra bergegas turun dari mobil  memasuki rumahnya dan menatap sekelilingnya tampak sepi,saat berjalan Nugra menghentikan langkahnya.terdengar isakan yang sangat mencabik-cabik hati yang mendengar

"Ya Allah hamba tau engkau maha penentu segalanya,hamba iklas jika harus sesakit ini takdir yang aku jalani atas ujianmu untuk mendapatkan kebahagianku ya Rob"

Selesai Nafisa mengadu pada sang khaliq,ia berangsur ke arah pintu dan terkejut menemui Nugra termangu didepan pintu kamarnya..

"Eh.. Nug.. ada a..!??"ucapan Nafisa terhenri seketika saat Nugra memencet rahang Nafisa

"panggil aku mas...!sekali lagi kamu panggil aku Nug... Lihat aja nanti..!"
Nugra melepaskan cengraman di rahang Nafisa sembari mendorongnys hingga Nafisa terjerembah ke lantai.dengan hati penuh dendam karna tau kenyataan jika Nafisa mencintai laki-lain,dan hingga kakak tersayangnya meninggal.Nugra menyingkirkan rasa kasihan dan rasa cintanya.

Dengan terkejut Nafisa menangis terduduk,dengan badan yang rasa remuk, dengan lirih Nafisa berucap

"apa salahku..?!jika hanya permasalahan panggilan saja kamu menyiksaku,aku tidak akan memanggilmu nama.aku akan panggil kamu mas..!" ucap Nafisa tersedu

"memang seharusnya begitu kan?"ucap Nugra berlalu dan membanting pintu kamarnya. Dengan rasa kesal Nugra berbaring diranjang namun matanya tak kunjung terpejam.

Nugra bangkit dari ranjang dan menuju ruang kerjanya.yang dulu menjadi ruang kerja Pram. Dengan teliti Nugra membuka file-file yang akan dibawa besok rapat.Namun masih ada satu file yang hilang dengan telaten Nugra mencari di laci.

Tapi bukan file yang iya dapat melainkan buku agenda berwarna hitam. Nugra tatap dengan seksama buku hitam itu dan dia mulai buka lembar demi lembar.

Disaat lemebar berikutnya Nugra tercenung dengan tangan bergetar sembari mengusap wajahnya kasar.wajanya sangat frustasi dengan kenyataan yang barusan dia dapat.

Disana tertulis
"jika cinta itu bukan untukku..,istriku!!maka akan aku kembalikan pada pemiliknya...! Mungkin nanti Aku melihat kebahagiaanmu dari surga.bangunlah kebahagiannmu  dengan orang yang kamu cintai ya itu adikku tersayang Anugrah Al fazar.keiklasanmu  mengajarkanku banyak hal Nafisa.I LOVE YOU FOREVER bidadariku.

Dengan hati yang gundah Nugra hanya mampu tergugu dikursi kerjanya.

Kembali berputar memorinya,bagai mana perlakuannya terhadap Nafisa.karna rasa cemburu dan kecewanya dia menyingkirkan akal sehat.sehingga berkali-kali Nugra berlaku dan berkata kasar.

Dengan tergesa Nugra berlari dan membuka pintu kamar Nafisa, disana terlihat jelas bekas memar de pipi dekat rahang, karna ulahnya tadi. Dan yang membuat hati Nugra serasa dicubit-cubit ketika melihat bekas air mata yang mengering.

Dengan penuh penyesalan Nugra menubruk tubuh Nafisa dan memeluknya erat, terang saja Nafisa terkejut dan langsung terbangun sepontan mendorong tubuh kekar Nugra.Nugra yang kurang sigappun akhirnya terpelanting.

Dengan suara ber getar Nafisa berucap

"ma..maa..afin Naf..mas!"dengan wajah tertunduk dan sendu Naf terus memelintir baju tidurnya

Nugra bangkit dan mendekati istrinya, dan langsung merengkuh tubuh mungil Nafisa

"Maafin mas sayang,mas terlalu egois...sehingga tidak bisa melihat cinta dimatamu...!"dengan lembut Nugra mengusap bulir air bening yang mengalir disudut matanya,

"aku gak papa mas,jangan hawatir...aku sudah terbiasa dengan hatiku yang seperti ini..!tidurlah mas sudah malam...kembali ke kamar mas..!

Gantian sekarang Nugra yang menatap sendu Nafisa, hatinya sakit melihat sikap dingin Nafisa terhadapnya.

"Naf mas sayang,mas cinta sama kamu...! tatap mata mas Naf...!"pinta nugra berharap

"gak mas..itu bukan cinta.mas hanya kasihan dengan Naf,...! Naf tau sejak dari awal,mas tidak pernah suka apa lagi cinta dengan Naf..! Naf tidak pernah berharap soal cinta... Cinta Naf sudah mati sejak tiga tahun lalu...biarkan Naf bahagia dengan cara Naf sendiri... "

Ucapan Nafisa lembut tapi mampu mengiris hati Nugra.tanpa menjawab Nugra melepas tubuh Nafisa dalam pelukannya,Nugra berdiri dan berlalu meninggalkan Nafisa...

        🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Alhamdulillah  akhirnya bisa buat cerita lebih banyak di bab ini. Jangan lupa kasih bintang dan komen diceritaku ini.makasih banyak untuk yang udah kasi bintabg.maaf jika banyak typo

RELUNG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang