BAB 5

1.9K 91 3
                                    

Jarum jam telah berputar berribu kali namun Nafisa belum juga pulang.ditengah keresahannya
Tampak seluit wajah Nafisa,dari balik jendela mobil,dengan langkah gontai Nafisa menaiki tangga teras rumahnya.

Dengan sigap Nugra membuka pintu.tanpa diasadari mulutnya sudah berkomentar pedas,ke Nafisa

"kamu itu ya,apa sih maunya ??pergi dari pagi gak ngabari.kamu pikir kamu itu siap,mau coba pengen diperhatiin?sok-sok kabur,gitu...?!"

Nafisa hanya menatap sejenak kemudian berucap

"gak gitu Nug, tadi mbak ketiduran dirumah Lidya!yaudah mbak ke kamar dulu...!"ucapnya sembari berlalu, kemudian berhenti

"oh ya..kamu udah makan Nug..? "

"em.. Udah Na.. em udah mbak!"dengan ragu Nugra menyebut sapaanya ke Nafisa.

"oh..yaudah mbak duluan ya... Ngantuk soalnya"

Ucapan Nafisa dibuat sesantai munfkin agar Nugra tidak tau jika Navisa menahan tangisnya.sampai di kamarnya Nafisa kembali menumpahkan tangisnya

"aku tau aku bukan siapa-siapa mas,tidak perlu kamu perjelas seperti itu statusku di hatimu! "

Karna lelah menangis Nafisa akhirnya tertidur,dengan sisa-sisa air mata yang mengering di pipinya

Sementara Nugra merutuki mulutnya yang gak bisa direm karna sangking hawatirnya. Akhirnya Nugra kembali melukai hati Nafisa tanpa bermaksud begitu.

"ya ampun ini mulut memang kurang ajar bangat gak bisa dikondisikan,pasti Nafisa terluka karna ucapanku"

Nugra kembali gelisah di kamarnya,..!namun entah dorongan dari mana dengan sejuta keberanian ia kerahkan untuk mengetuk pintu kamar Nafisa.

"tok.. tok..tok..."

"ya.. Ada apa Nug..? "tanya Nafisa sembari mengeliat,meregangkan tubuhnya

"boleh aku masuk.. ?"tanyaknya ragu

"masuk aja pintunya gak dikunci kok!"

Setelah membuka pintu Nugra duduk ditepian ranjang Nafisa,

"Ada yang mau aku omongin"ucapnya sedikit ragu

"ya ada apa Nug.. kayaknya penting ya..?"nugra tidak menjawab pertanyaan Nafisa,dia langsung kepermasalahan.

"aku mau kamu panggil aku, mas kayak biasanya,aku gak suka kamu panggil aku nama aja!"sontak setiap kalimat yang keluar dari mulut Nugra membuat Nafisa tertawa getir.

"kamu itu ngomong apa sih Nug,bukannya dari awal kamu anggap aku ini cuma mbak iparmu, lantas kenapa aku hars panggil kamu, mas?"lain halnya waktu kemarin-kemarin,aku memang sempat berharap kamu bisa anggap aku lebih dari sekedar kakak ipar,tapi setelah ucapanmu tadi dan tenpo hari,membuat aku sadar dengan posisiku dihati kamu itu sebagai apa..! "ucap Nafisa getir

"tau apa kamu dengan hati aku Naf..??"suara bentakan Nugra cukup mampu membuat hati Nafisa oleng,penuh luka.dengan nanar Nafisa menatap Nugra.

Tapi tanpa Nafisa sadari,tangan Nugra terulur mengusap pipi Nafisa,namun dengan lembut Nafisa melepas tangan Nugra sembari berkata

"mbak gak papa...jangan paksakan diri dan hatimu untuk memperhatikan mbak"setelah berucap Nafisa melangkah meninggalkan Nugra yang tercengag bak orang doh







RELUNG HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang