13. Feel bad for the old man

530 79 3
                                    

Idiot itu!

Masih sama seperti dulu, dasar bajingan genit. Aku sangat membencinya, rasanya aku ingin meninju wajah tembamnya sampai membengkak dan berdarah. Aku ingin mencabik semua anggota badannya dan mengulitinya hidup-hidup, lalu menaburkan garam di seluruh tubuhnya sampai ia menangis kesakitan –okay, itu terdengar sedikit mengerikan.

Mungkin cukup dengan memotong penisnya saja...

Argh!

"Sehun?"

Persetan dengan Kim Minseok. Orang itu tidak pantas berada di dunia ataupun di akhirat! Ia sudah merebut pacarku dan sekarang dia mengintai Luhan-ku? Apakah Daeun tidak cukup untuknya? Atau mungkin Daeun sudah terlalu longgar makanya dia mencari yang masih sempit untuk memuaskannya?

Ha! Dasar binatang.

"Sehun!"

But wait, Daeun masih sempit... yah, kemarin masih ketat dan menjepit dengan baik.

Kim Minseok juga straight dari dulu. Bagaimana bisa sekarang ia menyukai seseorang yang memiliki penis? Dan fuck, aku tidak boleh membiarkan bajingan itu mendekati pacarku!

"OH SEHUUUN! ~"

Pacar?

Aku berhenti dan menoleh, melihat seorang bocah berjalan di sampingku. Aku hampir terkena serangan jantung melihat mata besarnya yang berkaca-kaca menatapku. Dia siapa –oh, oh.

"Aku dari tadi memanggilmu, tapi kau asyik dengan pikiranmu sendiri." Bocah bersurai coklat tembaga itu mengerucutkan bibir kecilnya.

Aish. Siapa yang bilang aku beruntung memiliki bocah ini sebagai pacarku? Dia cuma tau cara mem-poutkan bibirnya dan merengek seperti bayi. Walaupun penampilannya sangat mempesona tapi ia masih bocah dan mungkin aku akan dikira pedofil jika harus terus mempertahankan hubungan ini.

Aku hanya ingin membuat Daeun marah dan cemburu, kemudian tiba-tiba saja bocah polos ini terseret masuk dalam kebohonganku. Well. Aku jadi merasa tidak enak padanya.

"Maaf." Kataku.

"Okay."

Aku berjalan lagi, dan merasakan tarikan pelan di bajuku.

"A-a-a –apakah kau serius saat bilang kita pacaran?" tanyanya, mata cokelatnya serasa menembus jantungku. Damn! Dia terlihat lebih imut dalam jarak dekat –dibanding ketika aku mengawasinya dari jauh tadi.

"Ya." Bohong. Ayolah Sehun, tetap berbohong dan kau akan terpanggang di neraka paling dalam.

Aku mengakuinya sebagai pacarku hanya karena ingin membuat Daeun cemburu. Tapi pikiranku berubah setelah mencicipi tubuh Daeun kemarin, aku merasa jijik, dan sadar tidak ada artinya aku mengejarnya lagi. Dia hanya wanita jalang dari masa lalu, sama seperti wanita-wanita lain yang pernah kutiduri. Tujuanku tiba-tiba berubah setelah kemarin melihat Minseok memeluk Luhan.

Benar-benar membuatku kesal.

Rasanya seperti tantangan yang ditujukan secara tidak langsung untukku. Bakpau itu senang sekali mencuri milikku, yah walaupun sebenarnya Luhan bukan milikku. Harga diriku rasanya terluka. Aku harus mengambil tindakan, kalau tidak aku akan kalah dengan Minseok lagi.

Dan aku tak akan membiarkannya terjadi.

Tidak sampai berjuta-juta tahun.

Milikku harus tetap jadi milikku.

Titik.

"Jadi sekarang kita akan makan es krim?" ia sedikit memiringkan kepalanya, menunjukkan leher putih susunya. Matanya yang penasaran menatapku langsung. Damn it! Apakah dia sedang menggodaku?

The S Name [Translated Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang