22. It's okay, that's love

514 59 16
                                    


"Lembur?"

Kyungsoo mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas yang sedang ia baca. Ia mendongak dan menatap Kris yang duduk nyaman di atas meja.

"Enyahlah."

"Ayolah, Kyung. Kau sudah tidak pulang beberapa hari, pulanglah dan istirahat. Kau seperti pindah rumah kesini."

"Aku harus bekerja, jadi enyahlah dari mejaku, berbalik, pergi, pulang dan bercinta dengan si Huang, pelacur, atau siapapun itu. Yang penting sekarang tinggalkan aku sendiri." Ia menggerutu. Kris tertawa sambil turun dari meja Kyungsoo.

"Tentang si Huang, dengan senang hati aku akan melakukannya tanpa disuruh. Tapi aku disini untuk bekerja. Kapan aku bisa bertemu pasienmu? Aku sudah selesai berjalan-jalan keliling Korea, sementara kau belum bisa membujuknya?"

Kyungsoo menghela napas dalam. "Tidak, aku berkelahi dengan saudaranya." Gerutunya.

"Baekhyun?"

"Hm."

"Oh, dia menolakmu?"

"Bagaimana kau bisa tahu?!" Ia menatap Kris dengan mata besarnya.

"Terlihat jelas di wajahmu, dan melihat bagaimana kau menggerutu disini sendirian. Biasanya orang yang patah hati bersikap emosional." Si blonde memutar bola matanya.

"..."

"Jadi bagaimana pernyataan cintamu? Apakah seperti film romantis yang cheesy sehingga membuatnya merinding? Atau kau benar-benar berkelahi lalu tiba-tiba mengatakan perasaanmu karena frustasi? Atau—"

Kyungsoo membanting map berisi berkas yang sedang ia baca dan melotot pada Kris yang langsung tertawa melihat Kyungsoo yang emosi. "Enyahlah dari hadapanku.

"Tidak mau~ Kau tahu tidak? Aku, The Great Kris Wu, selain ahli bedah yang hebat juga adalah master percintaan kelas dunia?"

"Enyahlah."

"Oh ayolah, Kyung. Jangan kaku begini." Kris Wu memutar bola matanya. Ia penasaran apakah Dr. Do punya kehidupan selain hidupnya di dalam rumah sakit. Ia tidak pergi clubbing atau pesta dengan para wanita. Selalu seperti itu semenjak masih kuliah.

"..."

Kris menghela napas. Alasan utamanya ke Korea adalah Kyungsoo. Semenjak mantannya dulu —Hyunsik, Do Kyungsoo tidak pernah dekat dengan orang lain. Usia mereka semakin matang dan Kris tidak ingin Kyungsoo kesepian.

Pertama kali ia melihat Baekhyun ketika meeting, ia tahu bahwa lelaki mungil itu menarik perhatian Kyungsoo. Caranya berbicara pada Baekhyun mengingatkannya pada masa kuliah dulu.

"Aku tahu kau sekarang ada dalam posisi yang sulit... tapi ayolah. Bersungut-sungut sendiri dan membunuh waktu dengan pekerjaan tidak akan membantumu. Kalau ia tidak mengerti apa maksudmu atau alasanmu atau apapun itu, kau harus berusaha membuatnya mengerti.

Kau diberkahi dalam hal ini, Kyung. Kau bisa membuat orang mematuhimu walaupun mereka sebenarnya tidak ingin. Kalaupun ia tidak mau mendengarkan, buat ia mendengarkan. Cobalah lebih keras, dengan segala cara.

Kalau kau benar-benar ingin melakukannya, pasti ada jutaan cara. Jangan membuat-buat alasan hanya untuk menutupi kalau kau terlalu takut untuk mencoba. Kau harus berusaha untuk mendapatkannya. Aku tahu ia hanya ingin kau membuktikan diri padanya. Ia hanya menunggumu, Kyungsoo. Jadi sekarang enyah dari sini, lari ke parkiran, dan pergilah menemui princess yang menunggumu dan biarkan aku melakukan pekerjaanmu." Kris mengakhiri ceramahnya sambil menyeringai dan menunjuk pintu.

"Kris..."

"Ya?" Jawabnya sambil mengambil salah satu map dari meja Kyungsoo.

"Kau bodoh."

The S Name [Translated Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang