" Indra!" Panggil Kayla.
Indra berhenti berjalan. Dia menoleh dan menanti Kayla dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam kocek seluar.
Selalunya, jika ada sesiapa memanggilnya, Indra jarang berhenti dan lebih suka membiarkan mereka mengejarnya.
Tapi tidak Kayla.
Indra menanti Kayla yang sedang mendekati dirinya.
Pertembungan mereka di laluan menuju ke library, adalah disengajakan. Kayla tahu Indra akan lalu di sini, dan ketika tiada sesesiapa.
Peluang untuk mereka berdua.
" You tak tegur I pun since I transfer sini." rungut Kayla manja.
Kemanjaannya membuatkan Indra tersenyum bersahaja, seolah-olah sudah terbiasa.
" Did I? hahaha... sorry. How are you?"
" How are you? Hmm.. bukan selalunya you akan hug me and said I miss you ke? Something fishh..y..."
Belum sempat Kayla menghabiskan kata-katanya, tangannya dipegang Indra, lalu dicium lembut, bagai princess.
" Wow, gentleman." puji Kayla.
Kayla mengusap dada Indra, sambil perlahan-lahan membetulkan tali leher Indra. Kemudian, jemari nya mengusap rambut Indra, lalu melurut lembut, bermain di leher jinjang Indra. Cuba mengoda Indra.
Dan Indra membiarkannya.
Kayla senyum.
" You know, everyone here tahu tentang kita." kata Kayla. Gemersik suaranya mampu mengetarkan tulang rusuk mana-mana lelaki.
" Apa, tentang couple tu?"
Kayla mengangguk mengiyakan.
" Well, I ada dengar dan.. ia bukannya tidak benar." Kenyit Indra padanya, cuba memikatnya.
Perfect.
Kacak.
Nakal.
Sweet.
Semua itu ada pada diri Indra.
Melemaskan perasaannya.
Kayla semakin dekat dengan Indra, merapatkan dadanya pada Indra. Pinggang Indra dipegangnya lembut, dan perlahan-lahan tangannya menjalar turun, cuba membuka ...
" Don't tease me.." bisik Indra, menahan tangan liar Kayla .
" Sesuatu tentang diri you, membuatkan I, cannot control myself. Membuatkan I, rasa nak lakukan sesuatu yang I will regret."
Kayla menatap wajah Indra yang tenang. Jernih mata itu, bibir itu, dia ingin memilikinya.
Dia ingin membelainya.
"Attractiveness, passion... you , make me a slave to it."
" Then maybe this can free you ..." kata Indra. Dia merangkul Kayla dan dengan nakalnya, dia membelai leher Kayla yang jinjang itu. Mengelikannya, mengodanya, sebelum medekatkan bibirnya pada bibir mungil Kayla itu.
Kayla berdebar-debar.
" Your lip gloss match your soft dewy skin." kata Indra.
Kayla senyum menyedari yang Indra mengusiknya, seperti selalu.
" Kiss me,"
Indra senyum lalu bibirnya mereka..
"Ahhh!!"
Jeritan itu mengejutkan Kayla dan Indra, membantutkan segala-galanya. Kayla menjeling marah pada siapa yang menganggunya. Dia sudah pastikan tiada sesiapa akan lalu di sini, tapi kenapa ada pula?
Seorang pelajar perempuan berlari meninggalkan tempat ini. Buku teks dan alat tulis yang dipegangnya habis terjatuh dan dibiarkan sahaja.
Kayla mengutipnya. Tertulis nama Ziezie.
" Ziezie ke tu?" tanya Kayla.
Indra angkat bahu seolah tidak tahu, tetapi orak senyum di wajahnya menunjukkan sebaliknya, seakan tahu, ada seseorang sedang memerhatikan mereka sejak tadi.
Kemudian, dia meninggalkan Kayla.
" Hey Indra, I hate when you tease me!' kata Kayla tersinggung.
" It's not you that i teased... "
Lambai Indra, berlalu pergi.
" Cis."
Kayla memerhatikannya dengan mencengkak pinggang, seperti dia juga mengetahui siapa yang Indra 'usik' kan.
YOU ARE READING
Dear Diary
Teen FictionRaut wajahnya tampan, perwatakannya indah, kenakalannya mengusik. Dia perfect10! Dan dia mencintaiku? ha? Mimpi? bukan? Ziezie jatuh cinta pada dia yang sempurna, dan si dia pun rasa yang sama. Mudahkan? Tetapi... betulkah sebegini mudah kisah me...