10 : Her Anger

3.1K 391 17
                                    

Vote first! ☑️

❤ Happy Reading

◾◾◾

🕧 12.31 PM

Chanyeol berjalan dengan cepat menuju ruang rawat istrinya. Badannya sudah terasa segar dan perutnya juga sudah terasa kenyang. Ia tidak perlu makan siang lagi karena ia baru memakan sarapan yang disiapkan para member Zeus sekitar jam 11 lalu.

Dengan badan yang fresh saat ini membuat emosi dan beban yang ada dipikirannya tadi perlahan menghilang sehingga ia sudah siap untuk menghadapi amukan sang istri yang entah mengapa memiliki mood yang amat buruk.

"Baekhyun-ah?" Lirihnya ketika membuka pintu kamar si main vocal Azalea.

Baekhyun yang sedang bermain game di ponselnya seketika mematikan layarnya lantas menutupi seluruh badannya dengan selimut. Sang Eomma yang sedang menelfon temannya hanya menengok dengan gelengan kepala maklum. Beliau duduk di sofa dekat jendela yang menampilkan taman rindang milik rumah sakit.

"Aigoo.. sayang. Kau masih marah?" Tidak ada jawaban satupun dari sang gadis.

"Kau sudah membuka hadiahku?" Masih belum ada suara apapun.

Chanyeol menghela nafas berat. Ia mendatangi pinggiran ranjang Baekhyun dan menduduki salah satu kursi yang tepat berada disitu.

Si leader Zeus mengusap kepala Baekhyun yang tertutupi selimut kemudian mengecupnya lama.

"Jangan menyentuhku.." Gumam Baekhyun dengan suara yang teredam dalam selimut seraya memundurkan kepalanya.

"Aku akan menjelaskannya padamu, dengarkan baik-baik!" Tegas Chanyeol tetap disertai dengan nada lembut.

"Kemarin, saat Zeus sedang beristirahat setelah perform di M-Music, Clover mendatangi kami untuk memberi selamat karena kami sudah melaksanakan comeback. Bukankah niat mereka baik?"

Hati Baekhyun dongkol setengah mati. Ia tahu jika niat Clover mendatangi member Zeus memang hanya untuk mengucapkan selamat, tetapi tidak untuk Irene. Hanya untuk Irene.

"Dan aku menerima ajakan Irene Noona bukan karena aku mau, babe. Kau tahu, aku sangat lelah saat itu namun dia tetap memaksa. Adiknya sedang ujian dan membutuhkan dukungan dariku karena dia adalah salah satu penggemarku. Bukankah semua penggemar bahagia jika sang idola mendukungnya? Bukankah seorang kakak ingin membahagiakan adiknya? Begitulah yang Irene Noona rasakan, sayang. Aku berharap jika bertemu dengannya akan membuat ia semangat dalam menjalani ujian akhir. Tetapi keadaan tidak berjalan seperti seharusnya.."

"Adiknya berhalangan hadir ditempat sehingga saat itu akhirnya kami hanya bisa makan malam berdua. Bagaimana lagi? Kami sudah berada ditempat dan tidak mungkin aku langsung meninggalkannya. Bagaimanapun juga dia teman kita, baby. Dan aku juga baru menyadari jika kami berada di ruang publik yang banyak mengintai kegiatan kami. Aku tahu kami salah. Benar-benar salah. Aku bahkan.."

Chanyeol menghembuskan nafas berat. Kelelahannya saat itu membuat dirinya lengah. "Pasti Junmyeon Hyung akan mengomeliku sepanjang hari setelah ini. Dan aku butuh dukunganmu, istriku."

Baekhyun mengintip dari sela selimut dengan mata berkaca-kaca, "Neo, jinjja pabbo, Park Chanyeol!"

"Ya, aku bodoh, sayang. Aku sangat lelah dan aku sangat membutuhkan dirimu berada disampingku. Eum.."

"Arra. Sini peluk.."

"Heum?" Chanyeol masih mengolah kata-kata sang istri yang baru saja terucap. Benarkah ia sudah dimaafkan?

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang