The Greatest Blessing

24 : His & Her Explanation

Vote first! ☑️

❤️Happy Reading ❤️

◾◾◾

📅 16 April 2018

🕘 09.23 PM

Malam terasa begitu dingin hari ini. Begitupun dengan perasaan seorang Kim Jongin yang merana. Latihan hari ini terasa sangat hambar. Semua yang ia lakukan, tidak ada passion didalamnya. Mungkin bersembunyi, bersama kebahagiaan dan suka citanya didasar bumi yang paling bawah. Entah.

Kejadian tadi pagi terulang-ulang bagai kaset rusak dalam ingatannya. Wajah Kyungsoo yang memerah karena tangis. Jongin tidak bisa membantahnya, sejujurnya ia kecewa dengan dirinya sendiri.

Mungkin jika kemunculan sisi akal pintarnya lebih cepat, semua hal tadi tidak akan terjadi sampai saat ini. Penyesalan, semua penyesalan selalu datang terlambat. Itu sangat wajar.

Pertengkaran rumah tangga tidak bisa terelakkan. Sisi positifnya mengatakan jika cemburu itu berarti wanitanya sudah pasti sangat mencintainya dan tidak ingin ia tinggalkan. Kyungsoo sudah pasti sangat mencintainya. Sudah pasti, ia meyakinkan diri.

"Tidak akan, Kyungsoo. Tidak akan pernah." Batinnya sambil menatap bintang-bintang yang berjarak jauh satu sama lain. Tidak terlalu banyak jumlahnya, namun masih sanggup untuk diperhatikan keindahannya.

"Tidak pernah satupun otak ini berfikir untuk meninggalkanmu. Menduakanmu." Lanjutnya dalam hati.

Kisah lama berputar dalam kepalanya. Tentang seorang gadis di masa lalu bernama Krystal. Yang akhir-akhir ini selalu menerornya dari saluran telfon.

Krystal Jung adalah salah satu kekasih terakhirnya sebelum ia mempersunting Kyungsoo untuk menjadi pendamping hidupnya. Memadu kasih saat terdaftar menjadi trainee di salah satu agensi terbesar di Korea nyatanya cukup terbilang sulit untuk dijalani.

Jongin yang sibuk dengan sekolah dan latihannya di agensi sedangkan Krystal yang sangat membutuhkan waktu Jongin untuk selalu bersamanya.

Rumit. Apalagi dengan keberadaan salah satu trainee lainnya. Gadis bermata bulat yang sangat pendiam. Wajah cantiknya selalu tertutupi dengan rambut lurus panjang yang menjuntai di depan wajah.

Jongin selalu terlihat bersama gadis itu setiap pulang dari latihan. Krystal yang curiga adalah hal yang wajar. Mereka jarang bertemu dan sesekali saat ia menjemput sang kekasih pulang dari agensi, gadis itulah yang selalu berada di samping Jongin.

Ia sempat marah, namun Jongin selalu meredakannya dengan mengatakan jika mereka hanyalah teman. Bahkan saat Jongin mengenalkannya kepada Kyungsoo, ia seakan bersikap angkuh dan acuh akan kehadiran gadis itu. Krystal bahkan pernah memberikan tatapan sinis dan komentar pahit hingga Kyungsoo menangis. Jongin tidak mengetahuinya saat itu. Ia merasa jahat namun disudut hatinya merasa cukup senang ketika menyakiti gadis itu. Semua terjadi karena ia terlalu mencintai Jongin.

Keadaan berubah ketika sang Ayah memboyong mereka pindah ke luar kota. Ia sengaja tidak mengabari Jongin karena dikuasai oleh kecemburuan yang sangat besar. Dan ia menang, Jongin sangat terpuruk saat itu. Ia marah dengan Krystal dan dirinya sendiri. Marah akan keegoisan kekasihnya yang meninggalkannya tanpa kabar serta dirinya yang tidak pengertian dengan perasaan kekasih cantiknya itu.

Lambat laun semuanya kembali berubah. Jongin yang mulai sembuh dari luka batinnya menaruh hati kepada gadis pendiam yang selalu berada disaat suka dan dukanya, mengobati luka menganga itu hingga tertutup kembali. Siapa lagi jika bukan Do Kyungsoo. Di lain tempat Krystal sudah memiliki tambatan hati yang lain. Semua masalah kompleks yang menimpa keduanya seakan sirna diterpa angin.