29 : Disappoinment

2.7K 260 16
                                    

Vote first! ☑️

❤️ Happy Reading ❤️

◾◾◾

Baekhyun terbangun karena alarm dari kantung kemihnya meminta untuk cepat-cepat dikeluarkan. Mata sabit favorit Chanyeol itu mengerjap berulang kali, menyesuaikan remang-remang paparan cahaya kamar Hotel.

"Jam berapa ini?" Gumamnya kemudian menguap lebar.

Setelah membuang urin dan mencuci muka agar lebih segar, Baekhyun mencari letak ponselnya di sekitar nakas dan tempat tidur.

"Ya~ dimana ponselku?" Gerutunya ketika tidak menemukan ponselnya sehingga ia harus merapikan lagi tatanan ranjang yang sudah berantakan akibat ulahnya saat tidur.

"Nah.. Kesini kau!" Diambilnya ponsel yang terjepit di samping ranjang dan nakas itu lalu dengan kecepatan jari jemarinya Baekhyun mengecek segala notifikasi yang muncul.

"Chanyeol! Kemana saja kau?!" Wanita main vocal dari Azalea itu menggeram kesal ketika tidak menemukan satupun pesan ataupun telfon dari sang suami diluar sana.

Sekarang bahkan sudah menjelang waktunya makan malam dan keberadaan si jangkung itu belum kembali sejak ia meminta izin untuk pergi makan bersama teman barunya. Padahal Baekhyun sudah mewanti-wanti agar segera kembali begitu mereka pergi ke restoran itu.

Segera Baekhyun tekan tombol telfon pada kontak pertama yang muncul di ponselnya. Menunggu beberapa detik dengan deringan yang menunjukkan jika telfon tersambung, namun lelaki itu tak kunjung mengangkat panggilannya.

"Park Chanyeol! Berani-beraninya kau tidak mengangkat telfonku?!" Pekik Baekhyun tidak percaya ketika melihat layar ponselnya berubah menggelap.

Dicobanya panggilan itu hingga lima kali, namun tetap saja sang suami tak menghiraukan satupun dari telfon Baekhyun.

"Wah, Park Chanyeol.. Kau tidak akan kubukakan pintu jika seperti ini."

Karena terlanjur kesal dan sangat bosan di dalam kamar hotel, Baekhyun memilih untuk menjelajahi seluruh isi gedung hotel ini -rencananya dan mencoba mengambil beberapa foto yang bisa ia upload jika mereka sudah kembali ke Korea. Akan sangat tidak aman jika ia mengunggahnya sekarang, remember?

Dengan baju santai dan tak lupa masker dan topi untuk jaga-jaga, wanita bersuara merdu itu berjalan dengan langkah kecilnya keluar dari kamar dan menikmati apa yang ia lihat di sepanjang kakinya melangkah. Menyusuri berbagai fasilitas hotel dimulai dari restoran berbintang, fasilitas gym, kolam renang dan permainan anak di taman luar. Rasa kesal yang tadinya muncul menjadi- at least, berkurang sedikit demi sedikit.

Baekhyun mencoba mengambil beberapa jepretan pada angle-angle yang menurutnya menarik dan cukup estetik untuk diunggah di sosial media. Tidak lupa mengambil selca dirinya dengan raut seimut mungkin. Diikuti foto interaksi beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain cukup menghiburnya hingga mampu mendapatkan tempat yang lumayan menguras pada memori galeri ponselnya.

"Hah.. Sunset yang indah." Baekhyun bahkan menyempatkan dirinya untuk bersantai di salah satu kursi malas yang tersedia didekat kolam renang. Memandangi apiknya matahari yang mulai tenggelam secara perlahan.

"Seandainya aku menikmati ini bersamamu, Chanyeol-ah." Tutur Baekhyun bernada sendu. Mengelus pelan-pelan perutnya yang sedikit membuncit, seakan menyalurkan rasa sedih itu kepada calon anak mereka.

"Aku masih sangat kesal pada Appa-mu, Aegi-ya. Lihat saja nanti."

Tak terasa matahari sudah sepenuhnya tenggelam. Langit menggelap dengan hiasan titik putih yang bersinar. Baekhyun merasa lelah hanya untuk berdiam diri disana sendirian ketika para pengunjung yang lain satu persatu sudah mengeringkan diri dari aktifitas berenangnya.

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang