22 : Deep Longing

2K 312 19
                                    

Vote first! ☑️

❤️ Happy Reading ❤️

◾◾◾

Previous Chapter

"Baekhyun-ah.. Dimana Chanyeol berada? Ia tidak ikut kemari? Sesibuk itukah ia sekarang?"

Pertanyaan Hongbin menyadarkannya dari kenyataan. Bagaimana ia menjelaskannya?

"A-ah.. Chanyeol memang sedang sibuk-sibuknya. Ia sedang mempersiapkan comeback sebentar lagi." Ujar Baekhyun mencari alasan yang tepat.

Hongbin mengangguk mengerti dan tersenyum maklum.

"Kalian benar-benar.. Aku masih tidak menyangka- ya Tuhan, para sahabatku menjadi selebriti terkenal. Walau aku tahu bakat kalian sudah terpancar sejak awal masuk sekolah menengah pertama, tapi- wow!" Kedua manusia sebaya itu terkikik geli karena ucapan Hongbin yang terlalu mendramatisir, sedangkan Eomma Baekhyun hanya tersenyum simpul.

"Eomma tidak menyesal telah memberi izin Baekhyun mengikuti audisi. Bakatnya memang tidak bisa diabaikan lagi."

"Benar, Eommonim. Aku begitu mengaguminya ketika ia tampil di acara pentas seni saat sekolah dulu. Suaranya merdu sekali. Aku bahkan sangat terkejut mendapatinya tampil di televisi saat pertama kali mereka debut, ia tampak asing namun familiar dimataku."

"Jangan memuji berlebihan seperti itu. Hatiku bisa-bisa meledak karena kata manis dari kalian." Baekhyun pura-pura mencebik namun sedetik kemudian tersenyum malu-malu.

"Bilang saja kau suka dipuji. Aigoo.." Song Jihyo berdiri dari duduknya. Tangannya merapikan pinggiran celemek yang ia pakai.

"Ayo ikut makan malam bersama, Hongbin-ah. Sudah lama sekali kau tidak mencoba masakan Eomma. Hari ini Eomma memasak Seollongtang (sup kaldu tulang sapi) dan kimchi racikanku. Kau tidak boleh menolak!"

Hongbin terkekeh pelan lalu mengangguk. "Aku tidak pernah menolak jika itu masakan Eommonim. Ayo makan.."

Baekhyun memperhatikan interaksi kedua orang itu dengan senyum haru. Rasanya lama sekali ia tidak melihat keduanya bercakap seakrab ini. Sudah bertahun-tahun berlalu. Hongbin yang dulu dengan yang sekarang tentu saja sangat berbeda.

Hongbin menarik tangan Baekhyun menuju ruang makan bersama. Mereka duduk berdampingan dengan Eomma Baekhyun yang baru saja mengangkat panci sup dari atas kompor untuk diletakkan diatas alas kain yang ada di meja.

Baekhyun berdiri untuk mengambilkan dirinya, Eomma dan Hongbin sup ketika Hongbin mencegahnya dan menyuruhnya untuk duduk kembali. "Tidak. Kau duduk saja. Biarkan aku.."

Baekhyun melirik pria itu dengan anggukan pelan.

"Aegiya tidak rewel kan? Kau tidak sering memuntahkan makananmu?" Obrol Hongbin disela kegiatannya mengambilkan sup untuk kedua wanita berbeda generasi itu.

"Ani. Aku makan dengan banyak. Ya kan, Eomma?"

Jihyo mengangguk setuju sembari melepas celemeknya untuk digantungkan di gantungan dekat kulkas.

"Makannya memang banyak, namun pemilih."

Baekhyun merengut tidak setuju. "Tidak kok. Aku memakan semua-"

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang