11 : Job Call

2.9K 403 25
                                    

Vote first! ☑️

Happy Reading

◾◾◾

🕥 10.29 PM

"Bagaimana perasaanmu?" Lirih Chanyeol mengecup perut putih dan mulus sang istri yang masih rata.

Gaun tidurnya tersingkap hingga batas dada, hanya memperlihatkan celana dalamnya saja. Chanyeol memeluknya dari samping sembari memejamkan mata menikmati usapan kasih sayang dari telapak si wanita.

"Tentu saja senang. Sangat bahagia.." Senyum si cantik terukir di sudut bibirnya.

"Siapa yang tidak ingin seorang malaikat titipan dari Tuhan? Bahkan banyak para orang tua diluar sana yang harus bersusah payah bahkan putus asa ketika Tuhan belum atau bahkan tidak memberi mereka seperti apa yang kita dapat saat ini. Aku sangat bersyukur."

"Tetapi.." ada jeda helaan nafas. "Kita adalah seorang idol, yeobo." Usapan pada rambut Chanyeol berhenti.

Chanyeol ikut menghela nafas pelan. Sangat mengerti dengan apa yang dirasakan oleh sang istri. Ia hanya diam, tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Kita hidup dalam lingkungan yang sangat berbeda dengan orang-orang biasa."

Chanyeol mengangkat kepalanya. Menatap wajah Baekhyun yang terlihat sendu dengan mata sabitnya yang tertutup. Diusapnya berulang pinggang mulus sang istri dan mendekapnya semakin erat. Lalu ia ikut menutup mata.

"Aku akan berusaha, sayang." Suara baritone Chanyeol terdengar setelah beberapa menit kesunyian melanda.

"Aku akan berusaha. Kami akan berusaha. Aku dan Boram Noona. Mungkin para member Zeus juga akan membantu. Tidak perlu khawatir."

Usapannya kembali dilakukan pada rambut tebal sang suami yang saat ini sedang berwarna pirang. Meski Baekhyun hanya melihat atas kepalanya pun ia tetap terlihat tampan. Park Chanyeol memang terlihat tampan dari berbagai sudut.

Baekhyun berganti posisi menjadi menghadap Chanyeol sehingga si lelaki langsung berhadapan dengan perut polosnya.

"Sini naik keatas. Aku ingin memeluk dada bidangmu."

"Tidak mau. Aku ingin memeluk perutmu saja. Aku ingin memeluk anak kita."

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Aku akan marah jika kau tidak menurutiku." Dan Chanyeol langsung menurutinya. Naik dan menyejajarkan badan mereka lantas mendekap badan mungil sang istri.

"Kau sangat galak sekarang. Aku takut."

Baekhyun menumpukan kaki kanannya diatas pinggang Chanyeol. Menjadikan sang suami sebagai guling dan memposisikannya dengan nyaman.

"Maka dari itu turuti saja ya sayang!" Jawab Baekhyun cuek. Memejamkan mata sembari mengendus aroma khas sang suami.

Chanyeol mencebikkan bibirnya pasrah. Berharap istrinya tidak akan mengidam macam-macam. Ia berdoa semoga tidak ada rintangan berat pada kehamilan pertama sang istri. Apalagi sebentar lagi Zeus akan melakukan comeback. Ia tidak akan bisa menjaga istrinya intens selama 24/7.

Dihirupnya aroma bunga dari rambut Baekhyun. Aroma shampoo favoritnya.

"Babe, kau sudah tidur?"

"Hmm?" Jawab Baekhyun lirih. Badannya terasa lelah tetapi ia tidak bisa tidur. Mungkin karena ia sudah terlalu lama tidur malam lalu mengingat ia sempat pingsan hingga membuat heboh gedung agensi.

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang