16 : Studio Session

2.2K 323 40
                                    

Vote first ☑️

❤️ Happy Reading ❤️

◾◾◾

📅 31 Maret 2018
🕟 04.34 PM

(Seminggu kemudian)

Hari perilisan lagu Chanyeol dan Irene pun tiba. Jadwal yang tertera menunjukkan jika video akan diunggah pada pukul enam sore waktu Korea Selatan.

Baekhyun yang sedang menemani sang suami bekerja di studio sedari tadi hanya bungkam sembari memainkan ponsel di tangannya. Ia tidak ingin menonton video itu namun rasa penasaran tetap mendominasi.

Bagaimanapun, itu semua adalah hasil kerja keras sang suami dan ia harus menghargainya meski semua ini berasal dari kesalahan mereka.

Ya, ia berusaha menerimanya walau masih ada rasa tidak rela dalam benaknya.

"Sayang, kau tidak lapar?" Tanya Chanyeol yang sibuk dengan komputer dan perlengkapan musik didepannya.

Baekhyun yang duduk di kursi empuk sebelahnya dengan memeluk lutut yang dibalut oleh selimut itu menggeleng pelan tanpa minat.

Chanyeol yang peka dengan situasi segera menoleh kearah sang istri dan memajukan wajahnya untuk mengecup pipi gembil merona itu.

"Maafkan aku. Aku akan segera selesai. Kau lelah?"

"Eum.." Hanya jawaban singkat yang diterima oleh si leader Zeus.

"Kau sakit? Tidak enak badan? Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tidak puas dengan jawaban singkat Baekhyun, ia malah memberikan pertanyaan bertubi-tubi yang membuat sang wanita mengernyit jengkel.

"Sudahlah, Chan. Cepat selesaikan pekerjaanmu lalu kita pulang." Nada ketusnya membuat Chanyeol dilanda keterkejutan. Mengapa tiba-tiba istrinya marah?

"Ada apa, sayang? Kenapa tiba-tiba marah? Aku ada salah?" Chanyeol memutar kursinya tepat dihadapan Baekhyun lantas memegang kedua pundak sempit itu.

"Ani. Nan gwenchana." Singkat lagi jawaban itu semakin dicurigai olehnya.

"Jangan mengelak, sayang. Aku tidak akan tahu jika kau tidak memberitahuku. Jujur Baekhyun-ah, ada apa?"

Baekhyun yang sedang memandangi layar ponsel hanya karena ingin mengalihkan pandangannya dari wajah tampan sang suami akhirnya mengalah dan menatap pria dihadapannya dengan tatapan tak terbaca.

"Video kalian akan diunggah setelah ini oleh agensi."

"Oh! Majja! Kau mengingatnya?" Chanyeol menoleh kearah layar komputer lantas membuka kalendernya yang menunjukkan tanggal tiga puluh satu Maret- tepatnya dimana video kolaborasi miliknya akan disebar luaskan di akun sosial media.

"Lalu?"

Baekhyun mendengus kasar karena reaksi Chanyeol yang terlihat lebih antusias dari yang ia kira. "Aku tidak ingin melihatnya, namun aku penasaran."

Chanyeol mengerutkan dahi, "wae? Kenapa tidak ingin melihat?"

"Kau tahu aku tidak menyukai lawan kolaborasimu. Meski secara teknis aku sudah memaafkannya."

"Ya Tuhan Baekhyun-ah.." Chanyeol semakin mendekatkan duduknya, lantas mengambil pinggang Baekhyun untuk dipeluk.

"Kupikir kau sudah tidak ada dendam lagi dengannya."

"Kau membelanya??!"

"Bukan begitu sayang.." Chanyeol mengecup pucuk hidung Baekhyun yang air mukanya terlihat tidak bersahabat.

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang