19 : Calming Her Heart Down

2.1K 311 29
                                    

Vote first! ☑️

❤️Happy Reading ❤️

◾◾◾

🕣 08.45 PM

Chanyeol terbangun dari tidurnya dengan tetesan keringat yang membanjiri sekitar pelipis dan punggung. Jantungnya bertalu-talu hebat akibat mimpi buruk yang barusan melanda.

Ia memutuskan untuk mencari keberadaan ponselnya yang tergeletak di nakas samping ranjang lantas melirik jam digital yang tertera.

'Astaga.. Sudah hampir jam sembilan malam.' Batinnya sembari mengusak kasar rambut kusutnya yang kian tak beraturan.

Ia mengecek seluruh notifikasi dalam ponselnya dan lagi-lagi seseorang yang ia harapkan tidak muncul diantara salah satunya.

'Baekhyun-ah sayang.. Dimana dirimu? Ya Tuhan.. Kau benar-benar membuatku sekarat perlahan-lahan.'

Dilemparnya ponsel kesayangannya itu disekitar ranjang kemudian ia menghempaskan badan kekarnya dan menutupi wajahnya dengan sebuah bantal. Otaknya berusaha berfikir apa saja yang harus ia lakukan agar ia bisa menemui istri tercintanya.

Aha!

Ia harus segera menghubungi si leader Azalea dan menanyakan keberadaan istrinya!

Dicarinya kembali ponsel yang tertimpa selimut disekitar badannya dan dengan tergesa segera mencari kontak seseorang yang ia tuju.

Beberapa deringan lantas si penerima mengangkat telfon darinya.

"Yeobeoseyo? Chanyeol-ah?"

"Nde, Noona! Baekhyun! Apakah ia sudah pulang?"

Minseok di seberang sana menunjukkan raut sendu yang kentara. "Maafkan aku, Chan. Ia dan Luhan masih belum kembali sejak siang tadi."

Chanyeol memasang raut kecewa. "Bisakah kau menelfonkan istriku atau Luhan, Noona? Aku sangat memohon kepadamu.."

"Aku sudah mencobanya puluhan kali, Chan. Dan tidak ada respon sama sekali. Maafkan aku."

Sesungguhnya Chanyeol juga sudah mencobanya dan mendapat reaksi yang sama. Tidak ada respon.

"Hhmm.." Desahnya semakin kecewa.

"Bagaimana dengan orang tua atau mertuamu? Kau bisa meminta solusi dan bantuan kepada mereka."

"Hahh.." Chanyeol menimbang-nimbang dengan ragu namun kemudian mengiyakan saran dari leader Azalea itu.

"Baiklah. Aku akan menghubungi mereka. Tapi kau juga jangan lupa untuk selalu mengabariku jika Baekhyun sudah pulang, oke? Ya Tuhan- Noona.. Kepalaku nyeri dan badanku lemas sekali.." Rengeknya diakhir kata yang sempat membuat Minseok khawatir akan keadaannya.

"Kau sakit? Perlu aku bawakan obat dan makanan kesana? Eoh- tunggu aku!"

Pip!

Sambungan diputus oleh Minseok karena ia tergesa-gesa bersiap saking khawatirnya dengan keadaan Chanyeol saat ini. Bagaimanapun, ia sudah menganggap para member Zeus seperti adik kecilnya sendiri.

'Aih.. Ia tidak perlu bertingkah sekhawatir itu. Tck!' Ditatapnya layar ponsel yang sudah kembali menjadi tampilan homescreen dengan heran.

kebetulan, ketika melihat homescreen ponselnya yang menampilkan background foto Baekhyun yang cantik dengan dress floral berwarna kuning itu seketika membuat rasa rindu menyeruak ke dalam batin si tampan. Ia sangat ingin memeluk gadis mungil itu ke dalam pelukannya.

The Greatest BlessingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang