Prolog

2.5K 149 31
                                    

Aku tidak memintanya untuk di sampingku, selama aku masih bisa berdiri tegak tanpanya.

Kami berjarak, dia di sana aku di sini, hanya itu.

Kata siapa cinta itu indah? bisa aku tebak itu hanya alibi orang-orang yang ingin dianggap dirinya beruntung soal percintaan. Benarkan???

Untuk aku seorang gadis kelas XII yang sebentar lagi akan melanjutkan kejenjang Universitas sama sekali tidak percaya cinta itu benar-benar nyata. Nyatanya aku seringkali jatuh hati pada orang yang salah. Fasenya seperti ini, berteman, menjadi dekat, saling memberi kenyamanan, menjalin hubungan, tapi pada akhirnya semua cuma berakhir dengan kata putus. Sungguh menyedihkan bukan? tapi aku tidak ingin dibilang menyedihkan itu semua terjadi karena aku bukan karena mereka, karena aku memiliki alasannya dan itu cuma satu--- karena bosan.

Menurut pemikiran gadis sepertiku, cinta itu ibarat sepasang sepatu, jika terus menerus dipakai, akan datang waktunya merasa bosan lalu menggantinya dengan yang baru, begitu saja seterusnya sampai kehabisan uang untuk membeli sepatu lagi. Seperti itulah? benar begitukan? mungkin tidak ada yang sepemikiran denganku, tapi aku yakin seseorang pernah merasakan berada difase sepertiku.

Ah,,, sudahlah... Aku tidak ingin memikirkan hal itu. Itu terlalu memusingkan. Tetap saja prosesnya seperti itu.

Aku ingat sesuatu, saat itu aku bertemu seseorang di persimpangan kota tua, aku melihatnya dari kejauhan, dan satu-satunya yang aku yakini adalah dia lebih tua dariku. Mungkin tepatnya umur kami berjarak tiga atau empat tahunan, entahlah aku hanya berpikir seperti itu dan melihatnya dengan seadanya.

Dasar mata perempuan tidak bisa melihat lelaki tampan sedikit saja sudah terkagum! Ah ralat, dia tidak tampan seperti oppa korea lebih tepatnya seperti orang-orang berhidung mancung keturunan arab dan yang paling membuatnya menarik dimataku adalah, dia berbeda, rambutnya yang sedikit gondrong lalu diikat menampakkan jidat yang menurutku itu sangat unik, serta kacamata layaknya orang pintar kebanyakan. Terkesan culun sih tapi--

Ah lagi-lagi aku membicarakan hal yang tidak penting.

"Nazhira!!!"

Aku menoleh, mataku mengedar ke sekeliling kafe kecil, tempat dimana aku sering menghabiskan waktu sendirian hanya untuk menikmati minuman favoriteku yaitu-- ice coffe latte

Tidak ada siapapun yang kulihat atau kukenal, aku kembali fokus menuliskan sesuatu diatas kertas dengan cover sampul bergambar oppa-oppa korea, jika kalian melihat buku itu pasti akan menertawaiku, tentu saja aku tidak peduli karena aku menyukainya. Laman depan yang dipenuhi dengan gambar anggota EXO, mereka yang membuatku kadang berimajinasi melampaui batas.

Aku menulis untuk diriku, aku menulis untuk memberi ruang pada hati yang tidak bisa diungkapkan melalui bibir.

Seperti itulah aku

-Nazhira Aisha

***

Hollaa ketemu lagi dong yaa hehhe, semoga aku bisa menyelesaikan cerita ini sesuai ekspetasi imajinasiku.

Kuylah mau tes gelombang respon dulu sebelum lanjut ke bab selanjutnya.

Oh ya, castnya sesuaikan sama imajinasi kalian saja.
Klo aku sih sudh punya versi sendiri.... Hehhe

Cast versi Dee

Cast

NAZHIRA AISHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NAZHIRA AISHA

NAZHIRA AISHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AZKA DANIEL

RAIHAN EZAHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


RAIHAN EZAHA

.
.

Udah gitu doang sih hahha...
Salam Dee.

Give Me That FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang